Setelah melakukan makan malam bersama keluarga haikal dan karina sibuk berbincang dengan acara pertunangan, terlihat disebrang karina haikal tengah memperhatikan dirinya yang sedari tadi sibuk memainkan pisau dipiringnya haikal sadar betul dengan raut wajah murung karina, yang jelas sangat menggambarkan bahwa karina sangat kecewa."Emm permisi saya boleh bicara dulu berdua dengan karina" ucap haikal tiba-tiba meminta ijin pada kedua keluarga itu
"Kenapa kamu meminta ijin pergi saja kalian memang seharusnya memiliki waktu berdua, ayo karin pergi dengan haikal" ucap papah karina
Terlihat haikal mengulurkan tangannya pada karina, namun sayangnya karina tak membalas uluran itu karina pergi mendahului haikal, swdangkan haikal membuntutinya dari belakang.
"Maafkan karina sepertinya dia masih syok dengan kabar perjodohan ini" ucap anna
"Tidak apa-apa kami mengerti kok mereka juga masih butuh waktu untuk menerima" jawab ibu haikal dengan senyumnya.
Sementara itu karina kini terlihat tengah termenung menatap gemerlap lampu kota dari balkon rumahnya, karina menarik nafasnya dalam-dalam mencari ketenangan diantara hikuk pikuk klakson kendaraan yang berderit tiada henti, karina sedikit tersentak ketika tiba-tiba saja sebuah jas hitam menyelimuti dirinya dari belakang.
"Dingin rin, baju kamu kurang bahan gitu" ucap haikal mencoba mencairkan suasana
Karina hanya berdecih dengan senyum singkatnya, tak ada pembicaraan diantara keduanya entah apa yang mereka pikirkan hanya saja mereka hanya berdiri berdampingan dengan pikirannya masing-masing.
"Rin?" Panggil haikal tiba-tiba
Karina hanya menoleh tanpa menyahuti perkataan haikal
"Gue tau lo gak suka sama perjodohan ini, begitu juga gue rin gue gak pernah setuju dengan perjodohan sialan ini" ucap haikal dengan nada bicara santainya sangat berbeda dengan haikal yang sangat sopan saat makan malam tadi
"Terus kalo kak haikal gak setuju kenapa datang malam ini?" Akhirnya karina berbicara setelah sekian lama hanya diam
"Panggil haikal aja"
"Oke haikal, jadi kenapa lo mau dengan perjodohan kita?"
"Gue terpaksa ada satu hal yang menjadi alasan gue menerima perjodohan ini" ucap haikal sambil menyulut rokok yang baru dirogohnya dari kantung celananya
"Lo ngerokok?" Tanya karina yang tidak menyangka seorang haikal anak dari CEO terkenal merokok.
"Gak sering kalo gue stress aja" ucap haikal enteng sambil menghembuskan kepulan asap ke udara
Melihat tingkah haikal tiba-tiba saja karina teringat sosok yoga, yang sama persis seperti haikal jika sedang stress pasti akan melampiaskan pada rokok bahkan alkohol, ah jelas saja pasti sama mereka kan satu circle.
"Kenapa liatin gue? Ganteng ya? Tau kok" ucap haikal menggoda karina
"Sialan geer banget lo" ucap karina sambil tertawa
"Jadi kenapa lo juga mau sama perjodohan kita?" Kali ini haikal bertanya
"Ya gue juga sama kayak lo gue terpaksa, gue gak bisa ngelawan bokap gue" jujur karina
"Udah gue duga, lo gak mungkin setuju gitu aja, apalagi lo suka yoga kan?" Tebak haikal yang mampu membuat karina terkejut
"Kok lo tau?" Reflek karina
"Ohh jadi lo beneran suka yoga nihhh" goda haikal dengan seringainya
"Ah sialan haikal" jawab karina dengan wajahnya yang sedikit memerah karena malu, rahasianya selama ini terbongkar juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIND ME AGAIN
Dla nastolatkówMe with my world repeating itself with that pearson again