Cerita ini terinspirasi dari medsos
🐰🐮Dua remaja yang kini masih betah bergelung di atas kasur dengan hangatnya selimut yang menutupi tubuh keduanya.
Padahal diluar awan sudah menghilang dan digantikan dengan terangnya cahaya matahari yang masuk lewat celah-celah jendela. Namun itu tak membuat keduanya bangun dari tidur nyenyak nya.
Mereka sudah satu rumah sejak hubungan keduanya menginjak 1 tahun, saat itu kedua orangtua doyoung sudah meninggal dan junghwan meminta kekasihnya agar tinggal bersama dirumahnya yang kini menjadi rumah mereka berdua. Dan hubungan keduanya sudah menginjak 3tahun. Junghwan merupakan anak tunggal dan yah, karena junghwan sudah tidak memiliki kedua orangtua sejak sebelum bertemu dengan doyoung.
Saat dirasa rasa kantuk sudah menghilang, salah satu dari mereka terbangun, tapi bukannya beranjak dari kasur, dia hanya membuka mata dan sibuk mencium lelaki yang berada di pelukannya, hingga membuatnya terbangun karena terganggu.
" Eughh Junghwan stopp~." Ucap doyoung dengan suara parah.
Junghwan terkekeh gemas melihat kekasihnya yang imut itu mengucek kedua matanya karena silau dan mencoba menyusup ke dalam selimut.
" Bangun sayang." Ucap junghwan dengan suara bas nya, apalagi baru bangun tidur, beuh, doyoung meleleh pasti.
" Emm.." doyoung hanya menggumam tak jelas, karena dirasa kantuk masih menyerang.
Karena sang kekasih tidak beranjak keluar dari dalam selimut, junghwan ikut masuk ke dalam nya juga, mencoba membangunkan kekasihnya.
Kembali dicium nya seluruh permukaan wajah pria imut nya itu, berharap akan bangun, karena waktu sudah siang, mereka juga butuh makan agar tenaga nya kembali pulih.
Doyoung tertawa karena geli dan sedikit basah. Kemudian mau tak mau dirinya bangun dan keluar dari selimut.
" Hahah stop iya aku bangun." Namun matanya masih belum sepenuhnya terbuka.
" Bangun itu melek sayang, buka matanya, liat diluar udah terang banget, kita harus sarapan."
Junghwan menghentikan aksi kekasihnya itu, yang terus mengucek matanya, karena jika dibiarkan, maka akan memerah dan sakit.
" Udah, jangan dikucek terus nanti sakit."
Dan akhirnya pria imut itu sepenuhnya sadar dan mencoba membiasakan cahaya yang tertangkap dengan matanya, karena cahaya matahari yang masuk lumayan cerah.
" Jam berapa ?" Tanya doyoung.
Junghwan mengecek jam yang berada di atas lemari didepan nya.
" Jam 8 sayang."
" Eum.. kalo gitu aku cuci muka dulu, baru aku bikin sarapan." Final nya, mencoba turun dari kasur dan menuju kamar mandi.
" Gak usah masak ya, kita delivery aja, kamu kan baru sembuh, inget kata dokter." Ujar junghwan.
Tapi doyoung tetap kekeuh ingin masak untuk mereka sarapan.
" Aku udah sembuh kok." Balas doyoung. Menatap kekasih nya yang masih berada di atas kasur itu.
Junghwan tidak bisa melihat kekasihnya itu sakit, jika bisa ia akan menyewa art, tapi apa daya, doyoung menolak.
" Tapi sayang, kemaren aja kamu ngeluh sakit perut kalo berdiri terlalu lama."
" Kalo gitu kamu bantu aku masak, biar aku duduk, tapi kamu yang masak, nanti aku kasih arahan." Jawab nya.
Junghwan tak punya pilihan lain, jika kekasihnya itu sudah bebal, maka akan susah membujuk nya, jadi mau tak mau ia yang jadi korban nya, tidak apa demi kesayangan.
Junghwan mengangguk.
" Yeay! Oke, kalo gitu aku tunggu didapur."
Doyoung pun masuk ke kamar mandi dan bersih-bersih seadanya. Di susul junghwan.
" Kita sarapan sandwich aja ya yang simpel." Ucap doyoung.
" Iya gapapa, jadi ini harus goreng telur sama sosis nya ?"
" Iya, minyaknya jangan banyak-banyak nanti meletup kemana-mana." Ucap doyoung.
Sang dominan pun memulai aksi nya, bertarung bersama alat-alat masak, dan yang paling junghwan benci adalah menggoreng telur, karena merek berdua tidak terlalu suka telur dadar, karena telur ceplok suka meletup-letup yang membuat minyak panas keluar kemana-mana.
" Aaa.. ini telur nya sial!" Teriak junghwan, karena setetes kecil minyak mengenai tangannya.
Doyoung yang khawatir, karena ia tahu kekasihnya itu tak suka jika harus berurusan dengan menggoreng telur ceplok.
" Udah, sini biar aku aja." Doyoung beranjak dari duduknya.
Namun saat doyoung mendekat dan ingin mengambil alih spatula, junghwan melarang.
" Stop disitu, ini sebentar lagi juga selesai, jangan berani mendekat, atau kamu juga akan kena minyak panas ini."
Doyoung menurut dan kembali duduk sembari memperhatikan pria dengan otot-otot sexy didepannya.
Selesai berkutat dengan goreng-menggoreng, kini sandwich ala junghwan selesai dan siap dihidangkan.
" Sarapan siap." Ucap junghwan, membuka apron yang menempel di badannya, dan bergabung duduk bersama kekasihnya.
" Enak ." Ucap doyoung.
Junghwan tersenyum hangat.
" Makasih, makan yang banyak biar cepet pulih sayang." Junghwan mengacak-acak rambut coklat kekasihnya.
" Iya makasih juga sarapannya sayang."
Mereka berdua lanjut menyantap sarapan nya. Setelah itu junghwan akan lanjut pergi bekerja di perusahaannya, dan kekasih imutnya akan stay di rumah mereka. Terkadang pergi keluar untuk bertemu dengan teman-temannya.
•••
" Aku pergi ke kantor dulu, pulang nya agak sore, kalo mau main gapapa, asal jangan pernah nonaktifkan hp kamu." Ucap junghwan pada kekasihnya yang kini sedang sibuk memasangkan dasi.
Doyoung mengangguk lalu menepuk pelan bahu Kokoh kekasihnya dan tersenyum manis.
" Iya sayang, yang rajin ya kerja nya, nanti aku kirim makan siang nya." Ucap doyoung.
Selesai memasang dasi, junghwan mencium bibir ranum yang selalu membuatnya candu, dan mulai berangkat mengendarai mobil nya sendiri.
Cup
" Hati-hati dirumah, kunci pintu, jangan dibuka kalo ada orang asing datang, telpon aku dulu atau sekertaris aku, kalo ada yang mencurigakan."
Doyoung tersenyum dan mengangguk, terlihat perpaduan yang sempurna, cantik,manis, tampan menjadi satu.
To Be Continued ==>
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif BF ✓ || Hwanbby ✓
Historia CortaBercerita tentang ke posesif an seorang so Junghwan terhadap kekasihnya. ⚠️ Fake Situation ⚠️ BxB harsh words No plagiat! This story is just fictional, don't bring it to real life ! Tidak suka ? Bisa skip>> Start : 18march23 End : 7oct24