•••
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah lima sore, sebenarnya pekerjaan bapak CEO satu ini masih banyak, karena udah janji gak bakal pulang malem, akhirnya junghwan membereskan semua kerjaan nya dan di alihkan sebagian ke sekertaris.
" Siska, kerjakan bagian yang saya kirim tadi, besok kirim file nya ke email saya, saya akan pulang sekarang, berkas yang sudah, taruh saja, besok serahkan ke ruangan saya." Titah junghwan.
Sang sekertaris mengerti kemudian junghwan masuk lift dan turun ke parkiran kemudian pulang.
°
°
°" Aku pulang!" Ucap junghwan dengan sedikit berteriak.
Namun tak ada balasan dari dalam, ia panik, takut terjadi sesuatu pada kekasihnya.
" Sayang! "
" Kemana si, di telpon juga gak diangkat." Gerutu nya.Saat melihat ke arah taman belakang, disitu terdapat sebuah kursi panjang, biasa di pakai mereka untuk bersantai menikmati suasana luar, kadang sampai ketiduran, dan terjadi kepada doyoung sekarang, ia tertidur disana, yang mana hal itu tak diketahui oleh junghwan dan membuatnya khawatir.
Saat junghwan melihat seonggok buntelan di atas kursi tersebut, ia dapat bernafas lega, karena sudah pasti itu adalah doyoung.
" Sayang.." panggil nya, mencoba membangunkan kekasihnya itu.
" Sayang? Udah pulang -eh jam berapa ini ?" Doyoung segera bangun dan melihat jam di handphone nya, ternyata sudah waktunya junghwan pulang, tapi dirinya malah ketiduran.
" Kamu nyenyak banget tidurnya, kita pindah ke kamar ya, udah mau malam juga." Junghwan menggendong doyoung dan memindahkannya ke kamar mereka.
Di kamar
" Aku panik waktu gak ada balasan dari kamu pas aku pulang." Ujar junghwan, saat ini mereka tengah makan malam.
Ya, makan malam nya di kamar.
" Maaf, aku tadi abis baca novel sama dengerin lagu di handphone, eh ketiduran."
" Iya gapapa, aku lega kamu masih didalam rumah."
" Tapi tadi seru tau aku baca novel nya, ceritanya sedih banget."
" Hmm? Iya kah, coba cerita in ."
Doyoung mulai menceritakan cerita yang ia baca tadi sore, junghwan menyimak dan sesekali memberi respon.
Doyoung senang dengan kebiasaan kekasihnya itu, ia suka mendengarkan apapun yang dirinya ceritakan, dan selalu memberi respon yang memuaskan.
" Kasian banget anak nya, dia sampe sekarang masih belum tau kalo bunda nya itu udah gak ada ?" Tanya junghwan sesekali menyuap.
" Iyaa kan kasian, dia udah tau pas umur 11 tahun." Jawab pria imut didepannya itu.
" Kalo gitu, kamu mulai sekarang jangan keluar jauh-jauh tanpa aku."
" Loh kenapa ?"
" Aku takut kejadian kayak di cerita kamu tadi."
" Itu cuma cerita sayang."
" Tetep aja, mulai besok jangan keluar jauh-jauh kalo gak sama aku."
" Tapi kan kamu kerja, nanti aku ganggu waktu kamu."
" Gak ada kata ganggu buat kamu sayang."
" T-tap-
" Aku cuma takut, apa itu salah ?" Junghwan menatap doyoung dengan intens, membuat kekasihnya itu sedikit takut.
" Oke oke."
" Bagus, jangan berani nge langgar ."
" Iyaa."
" Kalo gitu biar cucian ini besok aja dikerjainnya, kita ke kamar terus cuddle, aku cape seharian di kantor."
" Ya udah ayo."
Merek pun selesai makan, dan kembali ke kamar. biasanya keduanya suka berbagi cerita, apa aja yang terjadi hari ini.
" Selamat tidur cinta ku." Ucap junghwan sembari mengecup dahi, hidung pipi dan turun ke bibir favorit nya.
" Selamat malam sayang." Balas doyoung.
" Malam juga, semoga besok jadi lebih baik lagi dari sekarang."
Mereka pun terlelap di malam yang dingin, namu kehangatan dan kenyamanan yang mereka rasakan saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif BF ✓ || Hwanbby ✓
Historia CortaBercerita tentang ke posesif an seorang so Junghwan terhadap kekasihnya. ⚠️ Fake Situation ⚠️ BxB harsh words No plagiat! This story is just fictional, don't bring it to real life ! Tidak suka ? Bisa skip>> Start : 18march23 End : 7oct24