•
•
•Hari ini junghwan berangkat kerja agak siangan, jadi rencananya pagi-pagi sebelum matahari terbit, dua pasusu itu ingin jalan pagi sekalian beli sarapan diluar.
Junghwan tengah duduk menunggu suami manisnya turun.
" Sayaang udah belum, keburu panas nanti!" Matanya masih fokus pada handphone sedangkan suaranya menggema di seluruh ruangan.
Dobby keluar dari kamar setelah mendengar teriakan suaminya. "Kebiasaan ih, udah nih ayo."
Junghwan terkekeh, tak merasa bersalah. "Wah cantiknya suami aku, kita cuma mau beli sarapan doang padahal, kalo tampilan kamu kayak gini, yang ada tukang jualannya naksir."
Dobby menepuk dada suaminya. " Berisik ah, orang aku biasanya gini kok."
" Tapi kenapa sekarang jadi cantik banget? Ganti aja deh baju nya, kalo bisa pake hoodie sama masker."
Dobby melotot menatap suaminya. " Gerah dong, kita kan jalan kaki nanti."
Padahal outfit dobby pagi itu hanya menggunakan kaos putih bergaris hitam dengan celana bahan + topi hitam nya.
" Tapi jangan di respon kalo ada orang yang godain."
Dobby mengecup bibir cerewet itu. "Iyaa suamiku yang pocecip."
Junghwan terkekeh gemas, kemudian mereka pun mulai berjalan menuju luar komplek.
Diluar mereka bertemu beberapa ibu-ibu komplek.
Ibu-ibu dengan setelan tidur biru itu menyapa. "Eh nganten baru, mau kemana pagi-pagi begini? "
Dengan tersenyum, junghwan menjawab. " Ah kita mau jalan pagi bu, sekalian beli sarapan."
" gitu toh, yowes dilanjut, hati-hati ya."
" Mari bu."
Ibu tersebut menanggapi dobby dengan anggukan kepala.
Mereka berdua pun melanjutkan jalan pagi nya.
" Permisi bu." Sapa dobby.
"Eh aduh pak ceo sama dek manis pada mau kemana ?" Tanya ibu tersebut sembari tersenyum.
"Kita pengen jalan pagi bu, mumpung saya free setengah hari nih." Junghwan tersenyum menjawab pertanyaan si ibu.
Dobby mengangguk. " Si bapak nya kemana bu, tumben biasanya pagi-pagi gini rajin nyapu halaman."
Si ibu tertawa. "Lagi hibernasi kayaknya, udah dua hari ini, jadi ibu yang ngegantiin. "
Junghwan dan dobby tertawa mendengar ucapan ibu tersebut. Setelah sedikit basa basi, tak terasa mereka sampai di tempat tukang bubur.
" Pak, dua porsi ya, yang satu gak pake kacang, yang satu lagi gak pake daun bawang, pedesnya dikit aja." Ucap junghwan pada amang bubur.
Dobby anteng duduk sambil ngeliat suaminya pesen.
" Udah mesen nya?"
Junghwan mengangguk. "Udah, lagi di buat, tapi agak lama soalnya sebelum kita udah ada yang pesen."
Dobby tersenyum, jaringa mengusap punggung tangan sang suami di bawah meja. " Gapapa, kita juga nyantai."
" Tadi kenapa nanyain bapak-bapak komplek?"
Dobby menoleh, dengan kerutan dahi nya. " Hah? Maksud kamu?"
Junghwan colek tangan suami manisnya. "Tadi loh yang si ibu lagi nyapu."
Dobby ber oh ria. " Iihh kenapa emangnya? Eiii jangan bilang kamu cemburu." Ucapnya pelan di ujung kalimat.
Junghwan cemberut. " Siapa? Aku? Ah yang bener aja, iyaa lagi."
" Basa basi doang itu, keluarga ibu itu juga baik sama kita, jadi kenapa engga?" Ujar dobby.
" Hmm, takutnya si bapak naksir sama kamu."
Dobby terkejut, langsung ia tutup mulut suaminya itu. " Mulutnya suka ngaco ah, malu ini di luar."
Junghwan dengan cengirannya menimpali. " Hehee maaf."
Tak lama pesanan mereka selesai, karena lelah sehabis jalan kaki, mereka fokus menghabiskan sarapannya.
ASTAGHFIRULLAH baru nyadaar salah kasih nama😭🙏🏻🤣 untung di baca lagi pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif BF ✓ || Hwanbby ✓
Historia CortaBercerita tentang ke posesif an seorang so Junghwan terhadap kekasihnya. ⚠️ Fake Situation ⚠️ BxB harsh words No plagiat! This story is just fictional, don't bring it to real life ! Tidak suka ? Bisa skip>> Start : 18march23 End : 7oct24