07-Hari Ketujuh A1

38 8 3
                                    

Hall-O! Welcome To The World Of Istana VR di sini Queennya Bintang EviRs😈 Karena kalian berada di wilayahku kalian harus ikuti peraturanku, ini Istananya VR tempat sebuah cerita menjadi nyata:)

Vote dan komen atau bisa juga sekalian ikuti akun ini, biar kalian gak ketinggalan update terbaru dari Istana VR🍒
.
.
.
Tandai Typo😋

Spam Emot😈 Biar Bintang Semangat Dan Cepe Up!
(Minimal satu orang lima Emot!)

Tank You All!😘

⚠Cerita Bersemi Dewasa⚠

∆∆∆

"Kami para pria akan pergi ke hutan, semalam aku mendengar sesuatu jadi kami sekarang ingin memeriksa, sebagian pria disini saja, menjaga perempuan, dan tolong jangan ada keributan, Contessa. Jaga Nona Sheena dan Nona Faye, ku dengar mereka ada yang mengincar."

Itu adalah perkataan Xander beberapa waktu yang lalu, oh tidak beberapa jam yang lalu, karena kini kalian tau? Setelah pemakaman pria yang menjadi korban keenam, sampai sekarang hampir petang Xander dan timnya belum sama sekali muncul.

Semua cemas dan resah, bagaimana nanti kalau sudah malam? Apakah mereka akan selamat atau tidak dari mahluk itu? Pasti mahluk itu akan menunggu gelap datang dan sekarang sudah hampir gelap, mereka benar-benar cemas akan hal itu.

Segala pertanyaan bagaimana dan bagaimana terus hinggap dikepala mereka, memberikan perasan tidak tenang yang terus menghantui, bagaimana tidak tenang kalau Kapten mereka tidak kembali setelah seharian dan hari sudah hampir gelap?

Mereka tidak lupa dengan keberadaan mahluk yang selalu datang saat malam tiba, perasaan takut itu tidak menghilang namun malah terus bertambah, memberikan kesan mengerikan bila mereka benar-benar kehilangan sang Kapten.

"Ini mereka kemana sih? Sudah hampir petang dan mereka belum kembali?" Salah satu wanita di sana bertanya dengan nada khawatirnya, tidak memungkiri bahwa mereka memang masih butuh seorang Kapten yang selalu ada di sana bersama mereka.

"Tenanglah Nona, mereka pasti akan kembali, tidak perlu khawatir." Contessa datang sambil membawa obor ditangannya, untuk menghidupkan beberapa obor di depan kapal yang memang sengaja dipasang oleh Sang Kapten.

Antisipasi bila para mahluk itu ingin datang dan mendekat pada kapal, sedikit berfungsi sih karena sepertinya para mahluk itu tidak suka dengan api, dan memilih menjauh dari area kapal walau ada beberapa yang masih menerobos dengan paksa.

"Bawahan seperti apa yang tidak khwatir dengan bosnya yang berada ditempat bahaya? Kau itu hanya pelayan seharusnya merasa khawatir  karena bosmu tidak kembali, bukan sesantai ini, dasar pelayan tidak tau diri!" Contessa memejamkan mata dengan raut yang sedikit kesal, ia melirik wanita yang bernama Melisa Lovis itu.

Sumpah, sejak Xander pergi dia selalu memulai amarahnya mencari masalah dengannya dengan cara mencaci maki dirinya, selalu mengkritik setiap hal yang dia lakukan, dan sekarang Contessa mulai jengah mendengarnya.

Ingin rasanya dia mencabik mulut wanita itu yang bibirnya terus bewarna merah, dia benar-benar sekesal itu hingga tidak kuat terus mengurusi wanita itu, tapi ya tidak ada hal lain selain dirinya diam tanpa mau repot-repot membalas.

Malas juga harus berurusan dengan orang yang hanya besar mulut seperti wanita itu, dia lebih baik diam menyimpan tenaga untuk keperluan lain yang lebih penting.

17 Days Of: Membunuh Atau Dibunuh [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang