02-hari kedua

95 6 0
                                    

Welcome To The World Of Istana VR di sini Queennya Bintang EviRs😈 Karena kalian berada di wilayahku kalian harus ikuti peraturanku, ini Istananya VR tempat sebuah cerita menjadi nyata:)

Vote dan komen atau bisa juga sekalian ikuti akun ini, biar kalian gak ketinggalan update terbaru dari Istana VR🍒
.
.
.
Tandai Typo😋 dan spam Emot😈 biar Queen Bi cepet up! Tankyou All😘

⚠Cerita Berunsur Dewasa⚠

ΔΔΔ

Keadaan kapal benar-benar hancur, semua barang berserakan bahkan ada yang hilang karena terjatuh ke laut dan dibawa ombak.

Semua berkumpul di-dek depan tempat yang sering mereka tempati selain meeting room, semua duduk dengan wajah frustasi, kenyataan yang mereka dengar dari sang Kapten membuat semua bungkam.

Sean Kingston si wakil atau asisten nahkoda dikapal ini telah mati dengan tragis, membuat beberapa diantaranya menangis karena merasa kehilangan, bukan hanya itu saja yang mereka harus terima.

Tapi tersesatnya kapal ini membuat mereka benar-benar frustasi, mesin kapal hancur dan tak berfungsi begitupun dengan alat komunikasi yang juga tidak bisa digunakan, kemungkinan Sean dibunuh semalam hingga membuat kapal ini tak terkendali hingga berlayar tanpa arah.

"Semua ini salahmu! Kau 'kan Kapten tapi kenapa malah tidur! Dan membiarkan si wakilmu itu yang mengemudi, semua ini salahmu sialan!" Pria bertubuh kurus dan sedikit berotot itu menunjuk ke arah Xander dengan marah, semua ini tidak akan terjadi bila saja Kapten itu tidak melalaikan tugasnya untuk mengemudi kapal.

Xander yang tadinya tertunduk karena masih berduka atas kematian sang sahabat yang merangkap wakilnya, sekarang mendongak dengan wajah yang mengeras, dia bergerak dan mencengkeram kerah si pria itu, menatapnya penuh amarah yang bisa kapan pun meledak.

"Tutup mulutmu bila tidak ingin bisu! Pria yang haus selangkangan sepertimu sok menceramahiku?! Tau apa kau tentang anak buahku, hah?! Kalau dari awal kau tidak suka dengan cara kerjaku, kenapa kau ikut kapal ini! Aku tidak butuh penumpang sepertimu!" Xander benar, dia tidak mengemis untuk orang-orang masuk dalam kapalnya, bahkan bisa dibilang dia pemilih untuk calon penumpangnya.

Dan satu lagi, Xander sangat tidak suka ada yang mengomentari kerjanya atau menghina para awak kapal yang bekerja dengannya, itu membuat dia tersinggung sekaligus kesal, karena mereka yang asal mengomentari terkadang tidak tau betapa kerasnya orang yang bekerja dibelakang.

"Cukup! Tidak usah bertengkar, lebih baik kalian obatin diri sendiri yang merasa terluka! Dengan kalian saling seperti itu apakah kapal ini akan hidup? Tidak 'kan? Jadi berhentilah." Contesa datang dengan kotak yang berisikan P3K, dia sedih dengan kematian Sean namun juga masih iba karena melihat beberapa diantara mereka ada yang terluka.

Xander menghempaskan tubuh pria itu dengan kasar lalu pergi dari sana, tanpa ada niatan untuk mengobati lengannya yang terluka parah, pikirannya kacau begitu dengan batinnya yang berteriak tidak terima sang sahabat mati dengan tragis.

Sheena yang melihat itu meminta sedikit kasa juga obat pada Contesa, lalu bangkit menyusul sang Kapten yang pergi ke-dek belakang, disepanjang lantai kapal hanya ada barang yang berserakan tak tentu arah, kapal ini benar-benar seperti kapal yang telah diterpa badai menyeramkan, tapi anehnya tadi hanya ada ombak yang besar entah datang dari mana.

17 Days Of: Membunuh Atau Dibunuh [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang