05 -Hari kelima

279 7 0
                                        

Hall-O! Welcome To The World Of Istana VR di sini Queennya Bintang EviRs😈 Karena kalian berada di wilayahku kalian harus ikuti peraturanku, ini Istananya VR tempat sebuah cerita menjadi nyata:)

Vote dan komen atau bisa juga sekalian ikuti akun ini, biar kalian gak ketinggalan update terbaru dari Istana VR🍒
.

.
.
Tandai Typo😋 dan spam Emot😈 biar Queen Bi cepet up! Tankyou All😘

Spam Emot😈 Biar Bintang Semangat Dan Cepe Up!
(Minimal satu orang lima Emot!)

⚠Cerita Bersemi Dewasa⚠

∆∆∆

Pagi hari kelima ini mungkin mereka dibiarkan tenang, tak ada mayat ataupun orang terluka, semua damai-damai saja tidak seperti yang kemarin, pagi ini mereka bangun tidak perlu spot jantung lagi.

Entah kerasukan apa sang pembunuh itu hingga membuat mereka damai sepagi ini, biasanya saat pagi tiba teror itu akan ada, tapi hari ini tidak ada sama sekali.

Mungkin gerakan yang dibuat oleh sang Kapten berguna untuk mereka, sang pelaku mungkin takut untuk maju lagi karena semuanya sudah dilatih sedemekian rupa untuk melawannya jadi dia meringsut mundur.

Sepagi ini semua bergerak dengan damai, tidak perlu bersiap seperti kemarin untuk menyambut mayat lagi, tapi kata sang Kapten mereka tetap harus waspada, ancaman diserang dari beberapa sisi kemungkinan bisa saja terjadi.

Tapi rasanya mereka tidak boleh tenang hanya untuk sekejap saja, karena terbebas dari sang pembunuh mereka malah diributkan dengan dua orang wanita yang terus saja adu mulut, permasalahan yang kemarin tidak langsung selesai begitu saja.

Permasalahan yang semua berputar tentang Xander, berebut untuk bicara tentang betapa hotnya seorang Xander Xabiru, lalu ada yang terganggu dengan pembicaraan dan memilih angkat bicara bahwa mereka semua hanyalah omong kosong belaka.

Dan terjadilah permusuhan antara kedua belah pihak, si pemuja Xander jelas tidak terima bahwa dirinya dikatai wanita kurang belaian, perkataan gadis muda itu kemarin cukup kurang ajar baginya.

Jadi dia ingin membalas sekarang, amarahnya kemarin belum surut sama sekali, dan sekarang melihat wajah gadis yang selalu datar itu membuat dirinya kesal setengah mati.

"Kau wanita tidak punya urat malu ya? Setelah kemarin kau bicara kasar, sekarang muncul di depan kami? Benar-benar wanita tidak tau diri." Si gadis yang hanya berwajah datar tidak menanggapi dan hanya lanjut makan dengan tenang.

Dia tau kalau wanita si pemilik bibir merah itu hanya ingin memancing dirinya, lagipula dirinya tidak tertarik untuk adu mulut, benar-benar lelah menanggapi perempuan si besar mulut ini.

Sebenarnya agak malas juga satu kapal dan kabin merekan berdampingan, sumpah setiap malam dirinya mendengar desahan wanita ini, tiada hari tanpa mendesah mungkin itulah yang benar untuk wanita didepannya ini.

Lagian apa tidak capek setiap malam lubangnya selalu terisi? Dirinya saja yang membayangkan hanya mampu meringis, bagaimana jadi wanita ini?

"Kau dengar aku tidak! Dasar gadis tidak punya sopan santun! Berlagak tuli saja! Dengarkan aku baik-baik! Kalau kau tidak ingin aku cakar jangan bertindak kurang ajar lagi!"

Wanita berbibir merah itu melotot tajam dengan berwajah garang, ingin mengintimidasi sang lawan namun sayangnya tidak ditanggapi, gadis berambut setengah ungu itu tidak menanggapi sama sekali, dia hanya melirik lalu tertawa sinis, menertawakan kepercayaan diri wanita pemilik bibir merah itu.

17 Days Of: Membunuh Atau Dibunuh [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang