Dua minggu setelah acara halal bihalal yang diselenggarakan di halaman pesantren milik keluarga Mas Sulthon, akhirnya Mas Sulthon memenuhi ucapannya.
Dimana dia datang bersama orang tuanya untuk melamar.
Mendengar kabar itu, Fatim menangis dengan sejadi – jadinya. Dia tidak menyangka jika semuanya berakhir.
Fatim menangis dengan senyum yang tetap merekah dibibirnya, dimana semua penantiannya berakhir.Semua doanya terjawab, saat istiqomahnya membuahkan hasil yang indah. Fatim dilamar oleh lelaki yang selalu ia doakan, yang ia inginkan juga.
Begitu beruntung sekali dia, Ya Allah jika boleh meminta, jodohkanlah aku dengan seseorang yang selain terbaik menurut-Mu, juga ia yang terpilih dihatiku seperti halnya Fatim pada Mas Sulthon.
Semua yang hadir diacara lamaran itu begitu bahagia, apalagi kedua calon mempelai. Rasakan bagaimana rasanya menjadi Fatim saat ini, sudah pasti sangat bahagia.
Aku melihat Mas Ali dengan kemeja hitamnya, dengan cepat aku menggelengkan kepalaku tatkala aku mulai memujinya dalam diam. Jangan sampai setan mempermainkan isi pikiranku akan lelaki yang bukan mahramku.
Aisyah mengajakku kehalaman depan rumah, kami duduk dikursi lalu memperhatikan banyaknya bintang diatas langit malam ini. bahkan alam pun merestui hubungan Fatim dan Mas Sulthon dengan memperindah semesta malam ini.
“ hai Prill “
“ Mas Rizki, udah pulang dari Jakarta nya ? “ aku tersenyum saat seseorang datang menghampiriku.
Dia duduk dikursi taman samping tempat dudukku.
Ada perlu apa beliau ini, aku sampai tak enak pada Aisyah. “ aku mau ngobrol berdua sama Prilly bisa ?”
“ maaf Mas, Aku gak bisa kalo ngobrol cuma berdua aja. Takutnya jadi timbul fitnah atau yang lainnya. Jadi kalo Mas mau ngobrol mohon perkenankan Aisyah untuk ikut juga “
“ mmm .. oke. Jadi gini Prill, Sebenarnya aku tuh udah naruh hati ke kamu dari lama, aku cinta sama kamu. Kamu mau gak kalo nunggu aku sampai aku lamar kamu kerumah, tapi kamu jangan deket sama siapa – siapa selain aku dan akupun begitu “
Aku dan Aisyah saling pandang dengan ucapan Mas Rizki, sebelum menjawabnya aku mencoba menengadahkan kepalaku untuk melihat kelangit malam.
“ Mas, jangan pernah mengatakan aku mencintaimu kepada perempuan manapun sebelum menikah. Karena mereka gak butuh itu, jika Mas serius sama Aku maka buktikan cinta nya Mas dengan menuliskan nama aku di buku nikah kelak, dan juga jika Mas benar – benar mencintai Aku, Mas gak mungkin meminta Aku untuk menunggu sesuatu hal yang tidak pasti. “
“ tapi aku janji aku akan lamar kamu, kamu tunggu aku satu tahun lagi ya untuk menyelesaikan study ku. “
“ maaf Mas, Aku gak bisa menunggu seperti ini. karena jika nanti ada yang lebih dulu datang pada Ayah dan Ibu kemudian mereka Ridho jika Aku bersama lelaki itu, Aku akan mengikutinya dengan catatan hati Aku pun ikhlas menerimanya “
Jadilah perempuan yang sederhana, yang tidak bisa dengan mudah ditaklukan agar kelak tidak mudah untuk ditinggalkan. Lepaskan semua apa yang membuat hati dan pikiranmu merasa beban, karena sesungguhnya wanita itu tidak pantas mengemis sebuah cinta dan perhatian yang tidak halal.
Dan percayalah jika seseorang ditakdirkan untukmu dia akan selamanya menjadi milikmu.
“ setahun Prill, itu gak akan lama “
“ maaf Mas, Aku gak bisa. Permisi “, aku menarik tangan Aisyah yang sedari tadi melihat dan mendengar drama yang terjadi antara aku dan Mas Rizki.
Aku terperanjat saat ternyata ada orang lain selain kami bertiga. “ Mas Ali “
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight [ PDF ]
Teen FictionPermainan takdir yang akhirnya menyatukan kembali sosok dimasalalu. Cover by Pinterest