Jodoh atau Maut

104 16 1
                                    

Sungguh sangat tidak terasa jika akhirnya ijab qabul Fatimah dan Mas Sulthon berjalan dengan lancar, ya walaupun tidak bisa dikatakan lancar 100%.

Aku dan Aisyah bertugas untuk mengantarkan Fatimah yang sudah ditunggu oleh suaminya, aku meleleh sendiri saat menyebut suaminya.

Fatimah begitu malu - malu saat harus bersentuhan dengan Mas Sulthon, " ternyata benar yo, tidak ada cinta yang lebih indah daripada cinta kepada Allah dan rasulnya. Sampai akhirnya dilabuhkan pada seseorang yang sefrekuensi "

Aku dan Aisyah dibuat meleleh sendiri dengan ucapan Mas Sulthon pada Fatimah, " dan ndak ada hal yang lebih menggembirakan ketika seorang hamba sudah dicintai Allah dan rasulnya. Sampai akhirnya ditakdirkan bersama orang yang selalu tersebut dalam doa ".

Aisyah memajukkan bibir bawahnya, aku mengerucutkan bibirku seperti bebek. " yang baper, yang baper " celoteh Aisyah membuat kedua mempelai itu tertawa menertawakan kejombloan kami.

Tidak usah khawatir atau cemas perihal jodoh, jodoh setiap dari kita itu sudah tertulis dan tidak akan tertukar apalagi diambil orang, kayak barang aja diambil.

Kalau sekarang sedang dalam fase tanpa saling memberi kabar atau sedang harus berpisah yawis biarkan aja. Karena kalo dia milikmu, menjadi takdirmu selama apapun berpisah, sejauh apapun tanpa kabar yo dia akan tetap kembali.

Kelak, siapapun akan menyadari bahwa memiliki pasangan yang paham agama jauh lebih baik dibandingkan yang ganteng aja tanpa paham agama, karena dia yang paham agama akan mampu membimbing istrinya kejalan yang di ridhai Allah.

Saat dulu yang di pikirkan adalah mencari pasangan yang akan membuat dunia lebih indah, tapi sekarang ingin mencari seseorang yang tidak hanya menciptakan keindahan didunia saja melainkan sampai ke akhirat.

Lagian kita ndak tau, yang datang itu jodoh atau maut dulu. Cara kita menunggunya adalah dengan memperbaiki diri sebaik - baiknya.

" wee selamat Brother! Barakallahu laka wa baraka 'alayka wa jama'a baynakuma fii khayr ". Aku menundukkan kepalaku saat Mas Ali datang menghampiri untuk mendoakan kedua pengantin.

" jazakallah khayr Bro! Cepet nyusul. Kasian udah ada yang gelisah sama jodohnya haha "

" do'akan nggih biar secepatnya "

" Masya Allah Mas Ali udah ada calonnya ya? Yang waktu itu bertanya yang salamnya nyebut calon imam kah ?", aku mengangkat wajahku melihat kearah Aisyah yang dengan berani menanyakan siapa calon Mas Ali.

" bukan Ay, ada lah pokoknya. Nanti saat sudah waktunya pasti akan tau, sekarang masih saya diskusikan sama Allah. Pokoknya ada seseorang yang saya kagumi sekarang, dan saya belum bisa mengatakan dia siapa, tetapi ketika melihat dia tersenyum walaupun dari jauh itu sudah lebih dari cukup untuk saya "

" semoga dia yang sedang Mas Ali perjuangkan dan yang sering Mas nya do'akan, dan mungkin yang sering Mas rindukan juga. Diperkenankan oleh Allah sampai ke akad pernikahan "

" Aamiin ya Mujibassailiin, doa terbaik untuk kamu Ay "

" Prilly diem aja, kenapa ?" tanya Mas Sulthon dengan cengiran kudanya. " ah, nggak kok Mas "

Aku meminta izin untuk pamit kepada yang sedang berbincang itu untuk ke kamar kecil, saat menuju kamar mandi tak sengaja aku menabrak seorang anak sampai ia terjatuh dan mengaduh kesakitan. " maaf ya gak sengaja "

" ndak papa Mbak, aku yang minta maaf karena gak berhati - hati " tatapannya kosong ke depan.

" Mbak, aku ndak bisa melihat. Mbak bisa tidak antar aku ketempat acara tadi, aku lupa jalannya tadi "

Hold Me Tight [ PDF ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang