PROLOG

192 24 9
                                    

Seorang gadis dengan balutan gaun pesta duduk termenung di teras rumah sedang menunggu kedatangan sosok pria yang dia panggil papa. Hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke sepuluh tahun, pria itu berjanji akan merayakan hari ulang tahun bersamanya.

Karena kesibukkan pria itu membuatnya kekurangan waktu bersama anak dan istrinya. Bahkan sampai harus tinggal jauh dari keluarganya, hingga pada hari hari penting pun ia selalu terlambat.

Gadis kecil yang seharusnya sedang asik asiknya bermain bersama ayahnya, harus dipaksa terpisah jauh dan jarang mempunyai waktu bersama ayahnya. Sesekali ia akan menangis di pelukkan ibunya karena merindukan ayahnya, ia ingin seperti teman-temannya yang diajak bermain dan pergi kemana saja ketika hari libur tiba. Walaupun begitu, ayahnya tidak akan pernah membiarkan gadis kecilnya merasakan kekurangan kasih sayang darinya.

Sesekali jika ayahnya sedang tidak sibuk, ia akan menyempatkan diri sekedar bermain sepeda keliling komplek bersama putri semata wayangnya itu. 

Suara gerbang dibuka dan deru mesin mobil terdengar. Dengan sangat bahagia gadis itu berlari kecil ke arah mobil yang datang, ia berdiri di samping mobil yang telah berhenti. Menunggu beberapa menit untuk membiarkan pemilik mobil keluar dengan senyum yang sangat bahagia.

Senyumnya perlahan memudar ketika melihat hal yang ternyata tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya ia terkejut dan takut, kaki kecilnya perlahan mundur ke arah ibunya yang tak kalah terkejut melihat hal tersebut.

🌵

Halo ini cerita pertamaku, semoga suka

Jangan lupa vote, komen dan follow^ ^

NAUFRAGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang