Kenalan dulu yu sama Aiden, kata Aiden tak kenal maka tak sayang.
°°°
Aiden POV
Nama gue Aiden Luke Anggara, gue anak tunggal tapi ngga kaya raya. Gue hidup di keluarga yang berkecukupan tapi bukan kaya raya. Gue orangnya baik kata ibu gue, bukan orang yang ramah tapi bukan juga orang yang cuek, tergantung mood gue. Gue termaksud orang yang introvert tapi gak introvert introvert banget, tergantung sedang bersama siapa gue. Gue suka olahraga tapi gak rajin.
Gue tumbuh di keluarga yang hangat dan gak pernah kekurangan kasih sayang walaupun ortu sibuk kerja. Mungkin karena itu juga gue tumbuh menjadi manusia yang adil dan beradab✌️
Mau sedikit cerita, gue dulu pernah punya pacar dan ditinggalin karena gue di bilang gak romantis, padahal menurut gue romantis itu bukan seberapa banyak surprise yang gue kasih, tapi tergantung tindakan yang gue lakuin. Buat apa surprise kalo sayangnya palsu?
Tapi itu menurut gue, menurut orang lain mungkin beda.
🌵
Author POV
Selesai sekolah Aiden tidak langsung pulang, ia berniat mampir ke caffe yang di lewati tadi. Jaraknya terbilang jauh dari sekolah dan rumahnya. Aiden kesini untuk pertama kalinya, ia ingin mencoba hal baru pikirnya. Aiden juga biasanya tidak melewati jalan ini.
Aiden tidak langsung pulang karena ia sedang merasa suntuk di rumah. Biasanya ia akan ke caffe yang tak jauh dari sekolahnya bersama Vano dan Aksa, namun hari ini mereka berhalangan untuk ikut.
Ia suntuk sebenarnya bukan karena hal berat, hanya saja Aiden sering merasa bosan berada di rumah. Pasalnya ia tidak mempunyai sodara, dan kedua orang tuanya sedang bekerja di jam seperti ini. Aiden tidak pernah mempermasalahkan orang tuanya yang sibuk kerja, karena menurutnya mereka kerja juga untuknya. Ia tidak mau ambil pusing toh kedua orang tuanya tetap selalu ada jika ia membutuhkannya.
"Mau pesen apa mas?" tanya salah satu pelayan yang menghampirinya.
"Cappuccino aja mbak." ucap Aiden.
Biasanya jika Aiden ke caffe bersama Vano dan Aksa, mereka bertiga akan bermain game bersama. Namun karena hari ini ia sendirian Aiden memilih untuk menikmati musik yang di putar disini, sesekali ia akan bersenandung mengikuti iringan musik. Aiden mengedarkan pandangan, bisa dilihat hanya ada berapa orang yang berada disini.
Pandangan Aiden terhenti pada gadis yang baru saja masuk ke caffe dan duduk tak jauh darinya.
"Cewek itu." gumam Aiden pelan, Aiden yakin ia tak salah liat. Gadis itu, gadis yang ditabraknya dengan tidak sengaja di koridor dan juga gadis yang bertengkar dengan Mayang kemarin.
"Hai boleh ikut duduk?" Aiden memutuskan untuk menghampiri gadis itu, ia tidak mau kehilangan kesempatan emas ini.
Kesempatan buat temenan thor. -Aiden.
iya den iya.Alana yang dari tadi pokus pada ponselnya terpaksa menoleh ke sumber suara. Di liriknya sekilas dan ia menoleh pada kursi-kursi yang masih kosong. Alana menaikkan sebelah alisnya tanda ia bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAUFRAGA
Teen FictionAlana Elmira Williams, seorang gadis yang sangat jarang berbicara, mempunyai sorot mata yang selalu menatap dengan tajam dan penuh kebencian. Alana tidak segan-segan menyakiti siapa saja yang berani mengganggunya. Hal itu membuat orang orang tidak...