Beautiful Liar [FelSung]

Chapter Seven

Sekujur tubuhnya bergidik karena cairan yang terus mengalir melewati celah pahanya. Tidak pernah ia membayangkan akan menghabiskan malam bersama Felix. Belum lagi berbagai macam ruam dan gigitan memenuhi tubuhnya. Sudah pasti semalam menjadi malam yang begitu panas untuk mereka.

Jisung memegangi kepalanya yang terasa sakit, ah ia masih ingat pula saat dirinya dilecehkan oleh seniornya. Ia mengamati kepalanya dan akhirnya melihat bercak darah yang mengering disana.

"Jisung, kau sudah selesai?"

"Belum, master."

Sesungguhnya ia ingin marah pada laki-laki itu, tapi semalam Felix menolongnya. Walau pada akhirnya justru laki-laki itu yang berhubungan badan dengannya. Hanya saja Jisung tidak begitu ingat, mungkin sebab obat yang ia paksa telan. Lagi pula Felix tidak sejahat itu, setidaknya ia bertanggung jawab pada Jisung.

Meski dengan langkah yang bergetar, Jisung akhirnya bisa menyelesaikan kegiatan membersihkan tubuhnya. Keluar segera dari dalam sana sebab inginnya ia beristirahat sekarang juga.

"Kenapa kau tidak memanggilku?" Tanya Felix yang melihat Jisung keluar dari kamar mandi.

"Aku sudah bisa sendiri. Pulanglah, master."

Helaan nafas terdengar dari Felix, ia melihat Jisung yang tengah memakai baju dengan susah payah. Rasa bersalah menyelimutinya, bukankah ia sama saja dengan laki-laki yang semalam ingin menjamah Jisung? Tapi semua sudah terlanjur, meminta maafpun tidak ada gunanya.

"Aku pergi. Makanlah sebelum kau istirahat."

Jisung menghela nafas berat lalu berkata, "ya. Ah, semalam kau ingin berbicara tentang apa?"

"Nanti saja kau masih.."

Jisung menatap tidak suka, laki-laki jelas tampak penasaran. Mau tidak mau Felix mulai mengatakan apa yang membuatnya ingin bertemu Jisung, "baiklah, aku curiga pada Hyunjinmu."

"Maksudnya?"

"Darimana dia tau akun pribadiku? Akun itu bahkan sudah lama tidak kugunakan. Dan kalau memang dia juga mahasiswa di kampus kita, ada kemungkinan dia tau tentangku. Mungkin lewat temannya atau siapapun itu."

"Maksudmu sebenarnya dia sudah tau tentang aku yang berbohong?"

"Mungkin. Jadi berhati-hatilah, dia terlalu tenang untuk tidak mencari tau tentangmu. Apalagi untuk seseorang sepertinya."

Selesai mengatakan hal itu, Felix meninggalkan Jisung yang terdiam memikirkan ucapannya. Tidak salah apa yang diucapkan Felix, semua kemungkinan itu mungkin saja terjadi. Hyunjin hanya berpura tidak benar-benar tau tentang kebohongannya.

Jisung duduk di tepi ranjangnya, ia menghela nafas berat sebelum kembali bangun dari posisinya. Meninggalkan kamarnya dan menuju dapurnya. Ia ingin mengisi perutnya terlebih dulu.