Chapter Eighteen

376 50 11
                                    

Jisung kira dengan berjalan keluar dari rumah Hyunjin, artinya hubungannya dengan laki-laki itu selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung kira dengan berjalan keluar dari rumah Hyunjin, artinya hubungannya dengan laki-laki itu selesai. Nyatanya begitu dia keluar dari rumah itu, ada dua orang yang menghadangnya.

"Siapa kalian?" Kata Jisung.

"Tuan Hyunjin berkata jika hukuman untukmu belum selesai. Kau harus menerima menghukummu," ujar salah satu orang yang menghadang Jisung.

"Kalian gila? Hukuman apa? Aku tidak berbuat apapun," ujar Jisung sembari berjalan mundur. Saat orang-orang Hyunjin mendekatinya, Jisung langsung berlari menjauh. Namun jelas saja mereka tidak tinggal diam, mereka turut mengejar Jisung.

Belum sempat Jisung berlari jauh, ada Hyunjin yang berada di depannya. Laki-laki itu tersenyum sinis melihat Jisung yang terpaku karenanya.

"Hyunjin, biarkan aku pergi," mohon Jisung dengan suara pelan.

"Tentu. Tapi setelah kau menerima hukumanmu," kata Hyunjin lalu mengode suruhannya untuk menangkap Jisung dengan membiusnya dari belakang.

Saat Jisung membuka mata dia melihat tempat yang penuh dengan barang-barang berdebu. Dilihatnya ada Hyunjin yang duduk tidak jauh darinya.

"Ah, kau sudah sadar. Aku tidak sabar untuk menghukummu," ujar Hyunjin sembari menghampiri Jisung yang saat ini duduk di kursi dengan tangan dan kaki yang terikat.

Hyunjin merendahkan tubuhnya lalu mencekoki Jisung dengan pil. Jisung pun langsung memuntahkan pil yang entah berfungsi untuk apa dari dalam mulutnya.

"Brengsek!" Hyunjin menampar wajah Jisung lalu menekan kedua pipi Jisung dan membuat laki-laki itu mendongakkan kepala. Sekali lagi dia mencekoki Jisung dengan pil dan air.

"Telan!" Bentak Hyunjin. Lantaran begitu banyaknya pil dan air yang masuk, Jisung terpaksa menelannya. Hyunjin pun tersenyum puas melihatnya.

Jisung berusaha melepaskan diri dari ikatan dengan menyentak kaki dan tangannya. Tapi sungguh usahanya sia-sia, Jisung pun menundukkan kepalanya sambil berkata, "aku mohon biarkan aku pergi."

Bukannya merasa iba, Hyunjin justru menyuruh orang-orangnya itu memegangi kamera untuk merekam kegiatannya. Dia menghampiri Jisung dan melanjutkan aksi yang dia labeli sebagai hukuman.

Jangan tanyakan kondisi Jisung, pil yang dia telan ternyata membuat tubuhnya terasa panas. Bagian selatannya pun mulai terangsang saat Hyunjin mulai mengecupi leher dan cuping telinganya.

Kejadian ketika dia di bangku sekolah menengah dulu kembali terputar dikepalanya. Jisung berusaha melawan dengan menghindari perlakuan Hyunjin meski itu tidak memberi pengaruh apapun.

"Hyunjin, berhenti. Aku akan melakukan apapun yang kau inginkan, tapi tolong buka ikatanku," ujar Jisung mencoba mencari jalan lain.

"Kau pikir aku bodoh? Kau akan kabur jika aku melakukannya, bukan?" Kata Hyunjin sinis.

Beautiful Liar [FelSung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang