Chapter Twenty Five [END]

359 32 30
                                    

Jisung hanya bisa pasrah ketika kendali tubuhnya masih ada pada Felix, suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung hanya bisa pasrah ketika kendali tubuhnya masih ada pada Felix, suaminya. Felix masih belum ingin mengakhiri kegiatan mereka.

Meski Felix membiarkan Jisung menyembulkan kepala untuk menyahuti mertuanya, tapi dia tidak membiarkan kejantanannya berada diluar Jisung. Dia tetap mengikuti suaminya itu.

"Eomma, kami sedang mandi. Tunggu sebentar eum—" Jisung menggigit bibirnya karena suaminya tiba-tiba menghentakkan pinggulnya.

Melihat wajah anaknya, dia sudah tau apa yang terjadi di dalam sana. Jiwoo tidak menyangka harus melihat adegan senonoh meski hanya kepala anaknya yang terlihat.

"Haish kalian ini. Cepat selesaikan, eomma akan bawa Jihu pergi," ujar ibu Jisung.

"Jihu, ikut halmeoni dulu ya nak. Kita ke supermarket dan membeli jajan yang banyak," tawar Jiwoo pada Jihu yang ada di gendongannya.

"Eomma ikut?" Tanya Jihu.

"Tidak, Jihu. Tapi Jihu mau kan membelikan eomma jajan?" Tanya Jisung.

Jihu mengangguk semangat, "eung! Ayo halmeoni, kita pergi," ujar Jihu bersemangat.

Ibu Jisung dan Jihu pun pergi meninggalkan mereka. Setelah memastikan apartemen itu hanya berisikan mereka berdua, Felix memeluk tubuh Jisung.

"Kita lanjut ya, sayang? Aku masih ingin mengisinya," ujar Felix seraya mengelus perut Jisung.

Jisung rasakan pipinya merona karena perlakuan suaminya, tapi dia juga tidak akan menolaknya. Dia menoleh kearah suaminya itu lalu mengecup pipi sang suami.

"Tentu. Ayo lakukan lagi," ajak Jisung sembari tersenyum.

Felix telah mendapatkan lampu hijau, jadi dia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia pun mengangkat tubuh suaminya itu dengan posisi menyamping tanpa berniat mengeluarkan kejantanannya. Sepertinya kegiatan mereka tidak akan berakhir secepat yang Jisung duga.

Yap, kegiatan pasangan yang telah menikah itu berakhir setelah Jisung benar-benar lelap di kamar mereka.

Felix tersenyum melihat Jisung yang tampak kelelahan. Dia mengelus surai suaminya itu lalu memberi kecupan di dahi. Setelah Felix menyelimuti Jisung, dia keluar dari kamar.

"Sudah selesai?" Tanya ibu mertuanya.

Felix mengusap lehernya dan tersenyum malu, "sudah eomma. Ah, Jihu sudah tidur, sini eomma biar aku bawa ke kamarnya," katanya sembari mengambil Jihu dari mertuanya itu.

"Eomma juga istirahatlah," kata Felix.

Jiwoo mengikuti menantunya itu ke dalam kamar Jihu. Dia duduk di tepi ranjang lalu melihat kearah Felix yang tengah mengelusi kepala Jihu. Dia tersenyum karena perlakuan Felix pada cucunya.

"Felix, terimakasih ya," kata Jiwoo.

"Untuk apa, eomma?" Tanya Felix bingung.

"Karena telah menjaga dan selalu bersama Jisung selama ini," ujar ibu mertuanya.

Beautiful Liar [FelSung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang