Tigapuluh

295 49 7
                                    

"G-gimana Pih?"

"Kita bakalan pindah ke Amerika"

"Tapi kenapa tiba-tiba?" ucap Hongjoong tak percaya

Sang Papih alias Junmyeon seketika menghela nafas sebelum menatap anak bungsunya ini "Sebenarnya Papih udah rencanain ini dari lama, cuma memang Papih belum nemu waktu yang tepat aja dan Papih rasa sekarang adalah waktu yang tepat" ucapnya

"Tapi kenapa harus pindah ke Amerika Pih?."

"Papih jarang sekali pulang dan menghabiskan waktu bersama kalian karna kerjaan Papih yang mengharuskan Papih bepergian dan menetap lama diluar negeri sana, dan karna pekerjaan mengharuskan Papih untuk menetap di Amerika untuk waktu yang tak ditentukan jadi Papih ingin mengajak kalian untuk tinggal bersama disana" balas sang Papih

"Tapi Pih, harus banget emangnya pindah ke Amerika, Adek dan Mamih udah biasa kok ditinggal berdua dirumah, kadang Mas Tae juga pulang, jadi kita gapapa kok kalo tinggal disini tanpa Papih" ujar Hongjoong masih mencoba untuk menolak gagasan sang Papih yang ingin membawanya ke Amerika

"Memangnya Adek gamau ngabisin waktu bareng Papih juga Mamih, lagipula Mamihmu udah setuju kok buat pindah ke Amerika" ucap sang Papih sembari menatap Mamih Irene yang menghampirinya itu

"Mamih, kok Mamih langsung setuju gitu aja sih" protes Hongjoong pada sang Mamih yang telah duduk disampingnya ini

"Kenapa enggak, lagipula gak ada salahnya tinggal di Amerika, dulu waktu kamu kecil kamu seneng banget loh kalo udah liburan kesana, malah dulu kamu pengen banget tinggal disana, jadi ya sekarang waktunya" balas sang Mamih

"Terus gimana sama sekolahku, Mamih sama Papih kan tau kalo Adek ini jadi Ketua OSIS disekolah, kalo Adek pindah, nanti siapa coba yang jadi Ketua OSISnya, lagipula kan masa jabatan Adek masih lama" ucap Hongjoong sembari menatap bergantian kedua orangtuanya

"Kan ada si Juyeon yang bisa gantiin kamu, dia wakilmu kan, dia bisa naik pangkat buat gantiin kamu" balas sang Papih sembari mengangkat kedua bahunya

"Tuh gimana sama si Juyeon coba, masa kita mau tinggalin dia sendirian disini" ucap Hongjoong yang masih saja mencoba membujuk kedua orangtuanya

"Mama sama Papa bakal pulang minggu depan, jadi dia gak bakal sendiri lagi" balas sang Mamih sembari mengusap-usap surai milik anak bungsunya ini

"Tapi-

"Kamu masih bisa kok pamitan sama temen-temenmu, dan mengurus segala sesuatunya, masih ada waktu kok, soalnya kita pindahnya itu minggu depan."

•••

"Joong, kok dari tadi diem aja, tumben."ucap Juyeon sembari menatap heran pemuda pemilik marga Kim yang sedang duduk dikursinya itu

Mereka sedang berada diruang OSIS.

"Iya, biasanya lo bacot mulu, tapi dari kemarin-kemarin gue perhatiin lo malah diem aja, aneh banget" timpal Kino yang sama herannya dengan Juyeon

Yang ditatap hanya menghela nafas sebelum menatap bergantian dua kawan dekatnya ini "Gue minta maaf kalo gue ada salah sama kalian" ucapnya

Juyeon dan Kino seketika saling bertatapan, mereka benar-benar heran dengan si Ketua OSIS yang tiba-tiba saja meminta maaf, padahal tak ada hal yang terjadi.

Tiba-tiba pemikiran negatif langsung melintas di pikiran keduanya, mereka berdua pun bergegas menghampiri Hongjoong yang tak bergerak sedikitpun dari posisinya itu.

"Joong, jangan bilang apa yang gue pikirin ini bener?."

"Joong, lo gak bakal pergi ninggalin kita kan?."

Sang Ketua OSIS | Seongjoong Hohong MinjoongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang