(3) Need Peace

587 84 23
                                    

"em...itu..."

"ada apa dokter off?, aku harus cepat pulang"

"mobilku mogok, aku sudah berusaha untuk memesan taxi tapi tidak ada yang menerimanya. Bisakah kamu mengantarku pulang?"

"apa kamu sudah menelpon bengkel mobil?"

"sudah, tapi mereka bisanya besok"

"naiklah"

Off naik ke mobil gun, tentu didalam hatinya dia sangat gengsi saat melakukan itu. Didalam mobil mereka tidak berbicara satu kata pun, tidak ada yang memulai percakapan sampai akhirnya...

"tolong ketik alamatmu dok..."

Off mengetik alamatnya di gps mobil gun, lagi-lagi suasana Kembali sunyi. Beberapa menit perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah apartemen yang mewah. Off turun dari mobil gun,

"terima kasih sudah mengantarku" datar

"hm..sama-sama"

Off menutup pintu mobil gun, gun pun menyalakan mobilnya dan pergi menjauh tanpa menoleh kearah off yang masih menunggunya sampai dia pergi.

"buat apa kamu menungguku disitu, aku akan tetap membencimu" melihat kaca mobil

Off masih berada didepan apartemennya,

"arghh...ini sangat memalukan. Kenapa mobilku harus pakai mogok segala sih, dan juga kenapa harus dia yang menolongku"

Malam harinya gun Bersama keluarganya sedang makan malam dimeja makan, namtan membawa pacarnya yang seorang dokter gigi itu.

Namanya phuwin, seorang dokter gigi di rumah sakit skyline. Gun tidak pernah bertemu dengannya dan juga dia orangnya cukup pendiam untuk seseorang seperti namtan.

"bagaimana nak phuwin...makanannya enak?" tanya mama

"enak tante"

"phuwin ini suka masakan rumah ma, biasanya aku mengantarkan bekal ke rumah sakit untuknya"

"(kamu saja tidak pernah memasak, pasti mengambil masakan mama)" ucap gun dalam hati

"oh iya sayang, ini adikku dia juga dokter di rumah sakit skyline"

"benarkah?, aku tidak pernah melihatnya"

"iya kak, aku masih baru. Kemarin hari pertamaku bekerja"

"dokter apa?" tanya phuwin

"dokter an..."

"dokter anak, padahal aku menyuruhnya untuk mengambil dokter gigi tapi dia malah memilih dokter anak" ucap namtan memotong gun

Gun berdiri dari duduknya,

"sudah selesai sayang?" tanya mama

"sudah ma, udah kenyang soalnya"

Gun berjalan kearah kamarnya, menggosok giginya lalu tidur. Ditempat lain ada off yang masih kesal dengan kejadian hari ini,

"apa yang harus aku lakukan besok jika bertemu dengannya, aku tidak bisa menindas orang yang sudah menolongku"

"tapi jika dia berbuat salah, aku tentu bisa menindasnya"

"lalu bagaimana jika dia tidak berbuat salah?"

"ahhhh, kenapa ini harus terjadi padaku"

Keesokan harinya, gun memulai harinya tanpa sarapan hari ini. karena dia tidak ingin pagi ini hancur karena nenak sihir itu.

Setelah sampai gun membeli coffee dulu di café, lalu berjalan membawa coffeenya keatas. Pagi ini dia tidak bertemu dengan off melainkan bertemu dengan pangeran yang tampan,

My Little DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang