2. Bulan Madu

1.7K 201 18
                                    

Setelah izin satu hari tidak masuk kerja karena menikah dan dua hari berada di rumah karena weekend, akhirnya hari ini Naruto kembali masuk dan terharu disambut dengan ucapan selamat yang meriah dari divisinya, termasuk kedua sahabatnya walaupun mereka datang pada hari pernikahannya.

Banyak kado yang diterimanya juga ucapan selamat dari mereka yang tidak datang karena pesta yang diadakan hanya untuk keluarga, kerabat, dan sahabat.

Pesta kecil dadakan itu berjalan meriah.

Awal hari yang menyenangkan bagi Naruto.

Naruto bekerja sebagai karyawan yang cukup lama di Hatake Company yang berjalan pada bisnis elektronik. Bosnya itu yang bernama Hatake Kakashi sebenarnya adalah orang yang aneh bagi Naruto. Tidak ada di antara mereka yang pernah melihat bagaimana wajah yang selalu ditutupi masker itu. Mereka berpendapat mungkin hanya Guy, kecuali keluarganya, seseorang yang menjabat sebagai sekretaris sekaligus sahabat bosnya, yang pernah melihat wajah seorang Hatake Kakashi.

Tapi bagaimana pun anehnya bosnya itu, bisa dikatakan bahwa bosnya adalah pria yang baik dan royal. Setiap akhir pekan atau pencapaian sukses kerja keras mereka meski itu adalah pencapaian yang tak terlalu besar, bosnya selalu memberikan hadiah pada mereka, mengadakan pesta untuk melepas penat, bahkan bosnya tidak pernah tertangkap sedang memarahi atau berkata kasar pada tiap karyawan di sana.

Waktu sudah memasuki jam makan siang, Naruto sedang sibuk menyeruput ramen jumbo di salah satu kedai dekat kantor sehingga tidak menyadari tatapan dari kedua sahabatnya yang duduk di depannya.

“Kenapa aku masih melihatmu di sini, Naruto?” Sakura, wanita bersurai pink itu bertanya sangsi pada Naruto yang mendongak dari mangkuk ramen dengan kedua pipi yang menggembung.

Naruto melirik pria bersurai hitam dengan kulit pucat putih yang bernama Sai, mengedikkan bahunya setelah menangkap kebingungan di manik birunya.

Sakura dan Sai adalah sahabatnya yang dipertemukan karena bekerja di Hatake Company, yang satu divisi dengannya.

Naruto mengusap area bibirnya lalu menatap Sakura dengan bingung.

“Lalu kau harus melihatku di mana, Sakura?” tanya Naruto bingung, tak mengerti.

Sakura yang mendengar pertanyaan itu memutar kedua bola matanya malas.

“Kau baru saja menikah, Naruto! Kau baru saja menikah!” Sakura berujar dengan tekanan di setiap kata, seperti mengingatkannya pada sesuatu yang penting.

“Aku memang baru menikah, Sakura. Kalian bahkan melihatnya sendiri kemarin.” Naruto masih belum menangkap maksud Sakura setelah membalas ucapan wanita itu yang kini wajahnya makin mengeruh.

Naruto menoleh pada Sai, meminta pertolongan tanpa kata melalui matanya dan lagi-lagi Sai hanya mengedikkan bahunya.

Sakura menggeram kesal. Membuang napas kasar. Mencoba menetralkan emosinya.

“Kau baru saja menikah dan kau sudah masuk kerja lagi hari ini? Kau tidak bulan madu?” Sakura bertanya langsung.

Naruto mengerjap. Baru mengerti maksud dari pertanyaan awal Sakura.

“Apakah bulan madu itu harus dilakukan?”

“Ya!” Sakura menjawab kesal. Sai mengangguk dengan senyumnya.

“Apa saja yang dilakukan saat bulan madu?” tanya Naruto.

Sakura mendelik. Sai mengeluarkan dengusan lucu. Melihat delikan tajam mata Sakura, Naruto bungkam.

“Banyak sekali yang dilakukan saat bulan madu ketika pasangan baru menikah, Naruto. Seperti—ugh!” Sakura menyikut perut Sai yang duduk di sebelahnya, menghentikan Sai sebelum jauh. Naruto tanpa suara meringis melihat sikutan Sakura, prihatin pada Sai.

NARUTO I💲SASUKE'S L♡VER [ SN ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang