6. Tanggung Jawab

1.3K 188 8
                                    

Sasuke membuka pintu kamarnya dengan wajah segar setelah cuci muka. Menutup pintu kamarnya dan melihat pintu kamar di sebelahnya, kamar Naruto, terbuka sedikit.

Sasuke berjalan menuruni anak tangga dan langkah kakinya secara otomatis membawanya ke dapur dan menemukan Naruto di sana dengan kaus oblong berwarna putih yang dibalut dengan celemek oranye yang memiliki gambar mangkuk ramen dan celana berwarna cokelat selutut.

Naruto yang mendengar suara langkah kaki di belakangnya berbalik dan menemukan Sasuke yang menarik kursi dan mendudukinya.

"Selamat pagi, Sasuke!" sapa Naruto dengan cerah.

"Ya, ya." Sasuke menutup mulutnya yang menguap.

"Ayo sarapan."

Naruto menyodorkan sebuah piring dengan dua roti isi yang dipotong ke hadapan Sasuke.

"Ini adalah menu termudah yang pernah aku buat!” Sasuke mendongak dan melihat Naruto tersenyum lebar.

"Tidak, tidak!” Naruto berujar cepat. Hidung Sasuke mengerut mendengarnya. "Ini adalah menu kedua termudah yang pernah aku buat.” Naruto mengoreksi dengan nada tak kalah semangat seperti sebelumnya.

"Apa yang pertama?” tanya Sasuke.

"Ramen instan, tentu saja!" Naruto bertepuk tangan bangga.

"Kenapa aku tadi bertanya?" Sasuke bergumam pada dirinya sendiri. Naruto tak mendengarnya, pria itu duduk dan ia pun mengikutinya, duduk  di seberang pria itu. Sasuke melihat Naruto mengambil sepotong roti isi dengan kedua tangannya, memakannya dengan lahap dan bergumam enak.

"Ini hanya roti isi, dia terlalu berlebihan." Sasuke mengomentari cara makan Naruto sembari memakan sarapannya.

Sekarang Sasuke memerhatikan Naruto mengambil gelas susunya, meminumnya dan lagi-lagi bergumam sangat menikmati susu itu.

Sasuke mengambil gelas berisi susunya juga dan meminumnya sedikit untuk mencicipi, lidahnya mengecap rasa susu yang biasa seperti susu lainnya yang pernah ia minum. Dahinya mengerut menatap gelas itu lalu menatap Naruto yang kini telah melahap rotinya lagi.

"Ini hanya susu biasa, apa yang spesial?" gumamnya. Sasuke sedikit berdecap kesal lalu kembali fokus memakan sarapannya.

Sasuke meneguk sisa susu di gelasnya dan mendengar Naruto berseru. Sasuke memerhatikan Naruto dari balik gelasnya. "Terima kasih untuk sarapannya pagi ini!"

Sasuke meletakkan gelasnya di meja kaca itu, dahinya sedikit mengerut mendengar ucapan Naruto yang kini menangkup kedua tangannya di depan dada dengan mata birunya yang berbinar.

"Ya, ya. Sama-sama." meski tidak tahu tapi Sasuke tetap membalas apa pun yang dikatakan Naruto yang mendapat tatapan bingung dari pria itu.

Sasuke berdehem lalu berdiri dari kursinya, meninggalkan piring dan gelas bekas sarapannya.

"Kau mau ke mana Sasuke?" tanya Naruto dari balik punggungnya. Sasuke berbalik. "Ke mana saja itu terserahku." jawabnya enteng lalu berbalik lagi.

“Itu memang terserahmu tapi kau harus bertanggung jawab dengan bekas sarapanmu, Sasuke!" Naruto mengomel dari balik punggung Sasuke.

Langkah kaki Sasuke berhenti tepat di pintu masuk dan keluar dapur. Memejamkan mata lalu mengembuskan napasnya kasar. Sasuke membuka lagi kedua matanya, berbalik, dan langsung menghadap mata biru Naruto yang melotot garang.

“Pekerjaan rumah itu tugasmu. Lakukan saja sana.” Sasuke meninggikan dagunya, menunjukkan sisi siapa yang berkuasa di antara mereka.

Naruto berkacak pinggang. Memasang wajah lebih garang.

NARUTO I💲SASUKE'S L♡VER [ SN ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang