8

17.1K 1.5K 42
                                    

"Apa-apaan ini!"

"Kau berbuat sesuka mu sialan!"

"Apa kau tak punya hati, kau orang yang tak punya perasaan!"

Abyan mengepalkan tangan nya, menerima setiap umpatan dan makian yang keluar dari mulut Arsen untuk nya.

"Aku sudah memberi mu peringatan, tapi kau seperti nya tuli tak mendengar apa yang aku katakan, dengar baik-baik bajingan aku tak pernah main-main dengan kata-kata ku." ucap Abyan menekan disetiap kalimat nya.

Arsen menarik Abyan membawa suami nya itu ke ruang kerja nya, agar tidak ada Maid yang menghalangi nya.

"Jangan pikir karena uang, aku akan takluk." lontar Arsen.

"Dan aku tak berharap kau takluk, aku hanya memberi pelajaran pada suami bajingan seperti mu!" sentak Abyan, emosi nya sudah mencapai puncak.

"Kau, kau tak memikirkan bagaimana perasaan ku saat kau lebih memilih jalang, di luar sana banyak orang yang ingin menjadi pendamping ku, tapi kau." Abyan menggantung kan ucapan nya. "Kau, berselingkuh dengan terang-terangan dihadapan ku, bangsat!" teriaknya.

Arsen mendorong Abyan hingga sang empu terdorong beberapa langkah kebelakang.

"Namanya Rose, berhenti menyebut nya  jalang!" Arsen menatap tajam suami nya.

Abyan terkekeh, bisa-bisa nya Arsen dengan lantang membela Rose.

Bugh

Satu pukulan telak Abyan layangkan tepat dirahang Arsen.

"Katakan lagi sialan, rasanya menjijikan harus bersaing dengan jalang!" Abyan memukul Arsen membabi buta.

"Sudah cukup aku diam membiar kan kalian, apa urat malu mu putus?!"

Bugh

Bugh

"Kemana rasa malu mu, brengsek!"

"Lantas harus kesebut apa, orang yang sexs dengan suami orang?"

Bugh

Bugh

Abyan menarik kerah baju Arsen, keduanya saling menarik.

Bugh

Arsen berhasil memukul perut Abyan, membuat sang empu memekik.

Abyan kembali membalas, keduanya saling memukul.

Wajah Arsen sudah penuh dengan lebam, namun itu tak membuat Abyan iba sekalipun.

"Dengar sialan, jika kau berani melakukan hal yang tak aku sukai, karir jalang mu itu akan hancur tak tersisa." ucap Abyan, ia mencengkram bahu Arsen. "Ini bukan ancaman, jika kau menyebut ku tak punya hati, maka akan aku lakukan perbuatan apa yang bisa orang tak punya hati ini lakukan." tekan Abyan lalu mendorong Arsen membiarkan tubuh ringkih itu tersungkur ke lantai.

Abyan pergi meninggalkan Arsen, saat keluar ia mendapati Rose yang tengah berdiri kaku di depan pintu.

"Obati kekasih mu itu, jangan sampai ia mati." sarkas Abyan.

Ia lalu memanggil Lalisa untuk mengobati dirinya, rumah tangga nya benar-benar berantakan.

Jangankan harmonis, pertengkaran demi pertengkaran selalu ada setiap hari.

Mungkin kali ini salah nya, yang membuat perusahaan Arsen diambang kebangkrutan namun ia tak menyesal sekalipun, menurutnya Arsen pantas mendapatkan itu.

Selama ini ia pikir Arsen bekerja keras di kantor nya, namun ternyata ia hanya sibuk bermain jalang, dan sialnya menggunakan uang nya.

Abyan bukan orang yang pelit, namun siapa yang rela hasil kerja keras nya digunakan untuk membiayai hidup selingkuhan suaminya.

Abyan tak sebaik itu untuk melakukan hal itu.

Dia bukan pasangan penyabar yang hanya diam jika di injak-injak, ia punya harga diri, mungkin ia mencintai Arsen namun ia menggunakan otak juga dalam mencintai, ia bukan orang bodoh.

Mertua nya menghubungi nya tadi siang, saat mereka tahu perusahaan keluarga nya diambang kebangkrutan, namun Abyan tak ambil pusing, ia mengatakan jika Arsen menjadi pemalas dan tak fokus pada perusahaan.

Hal itu membuat Ayah mertua nya murka dan jelas memarahi Arsen, hingga Arsen melampiaskan segalanya pada Abyan.

____________

Arsen tengah berada di rumah orang tua nya, ia terpaksa karena Ayah nya menyuruh pulang dulu.

"Apa Ayah belum puas memarahi ku, setelah apa yang dikantor kemarin?" ucap Arsen, menatap malas pada pria paruh baya dihadapannya.

"Kau tidak tahu diri Arsen, Ayah kecewa padamu, kenapa kau melakukan hal menjijikan." celetuk Davian Ayah Arsen.

"Bicaralah dengan jelas Ayah, jangan bertele-tele." ucap Arsen.

"Kau masih berhubungan dengan jalang itu bukan, kau menyakiti suami mu Arsen." jelas Davian.

"Namanya Rose Ayah, berhenti memanggil nya jalang, lagipula dari mana Ayah tahu? Apa Abyan mengadu padamu?" tanya Arsen.

"Menantu ku terlalu baik sehingga dia tidak mengatakan kelakuan bajingan mu itu, apa kurang nya suami mu itu, dia nyaris sempurna. Kau harus nya tahu diri, kau tidak akan bisa hidup seperti ini jika bukan karenanya." tutur Davian.

Arsen merotasikan matanya, ia jengah dengan pembahasan Ayahnya.

"Jika keluarga Alanzo sampai tahu, kau pikir jalang mu itu akan tetap bisa bersama mu?" tutur Davian. "Kau pikir keluarga Alanzo malaikat, sehingga di mau berbuat baik kepada jalang?" ucap Davian lagi. "Tidak nak, mereka tidak akan diam saja saat anak kesayangan nya disakiti." lanjutnya.

"Aku tidak mencintai nya Ayah." ucap Arsen terus terang.

"Maka belajar untuk mencintai nya, memang nya apa salah menantu ku sampai kau harus memperlakukan nya dengan buruk." ucap Davian, ia merasa malu pada dirinya sendiri.

"Ayah.."

"Dengarkan Ayah nak, dicintai itu adalah anugerah terbesar, seharusnya kau beruntung dicintai oleh menantuku, karena orang yang mencintai kita lebih dahulu lah, yang akan tulus." tutur Davian.

Arsen diam untuk beberapa saat entah kenapa ucapan Ayah nya, membuat hati nya merasa bersalah, ia mengetahui jika Abyan menyukai nya atau mungkin mencintai nya, namun ia tetap saja melakukan hal buruk pada suami nya itu.

"Mama mu belum tahu ini, dia sedang di rumah Nenek mu, jika sampai Mama mu tahu, dia pasti kecewa pada anak nya, mau bagaimanapun Mama mu lah yang sangat ingin kamu menikah dengan Abyan." tutur Davian. "Mulailah untuk mencintai nya, sebelum terlambat." lirih Davian.

Arsen menunduk, selama ini ia pikir Ayah nya hanya memikirkan tentang perusahaan tidak dengan diri nya, namun ternyata Ayah nya sangat peduli.

Bahkan Ayah nya tahu jika ia masih ada hubungan dengan Rose, Arsen simpulkan Ayah nya membayar orang untuk mengawasi nya.

"Aku akan pulang." pamit Arsen, ia pergi begitu saja tanpa mendengar ucapan Ayah nya lagi.

Selama perjalanan ia memikirkan setiap ucapan Ayah nya, enam bulan ia bertahan dengan hubungan toxic, sudah enam bulan juga Rose tinggal bersama nya.

Ia tak mampu jika membiarkan Rose tinggal sendiri, kekasihnya itu tak bisa apa-apa jangankan melakukan hal berat memasak untuk diri sendiri saja, ia tak bisa, lalu bagaimana bisa Arsen meninggalkannya.

Disisi lain, Abyan adalah suami nya, benar kata Ayah nya, Abyan patut untuk diperlakukan baik selama ini tak ada hal buruk yang Abyan lakukan.


LUKA [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang