chapter 1

2.1K 74 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Siapa yang ada di hatimu, berarti dia memilikimu. Maka pertimbangkanlah siapa yang engkau rido'i untuk memilikimu"
-
♡Habib Ali Al-Jufri♡

Happy reading ♡

Gadis itu kini menatap kedua insan didepannya dengan tatapan permusuhan. Begaimana tidak? Seorang yang ia kagumi kini tengah berbincang bincang dengan gadis bergamis abu didepannya.

Kesal. Rasanya ia ingin sekali mencabik-cabik wanita itu yang kini menarik perhatian lelaki didepannya.

Tapi ia siapa? Hanya sebatas Santriwati yang mengagumi sosok Gus dipondoknya.

Gus Rayan . Lelaki dengan sorban putih dikepalanya, kenapa lelaki itu enggan untuk pergi dari sana?, batin Gadis dengan gamis maroon senada dengan hijabnya.

Muhammad Rayan Azzam.
Seorang Gus yang berusia 21 tahun,
Alis tebal, berkulit putih, hidung yang mancung dan berperawakan tinggi.

Dengan Ustadzah safirah, yang selalu mencoba menarik perhatian Gus Rayan.

"Ila" terdengar suara dan tepukan dipundaknya membuat gadis itu berbalik dan ya ia mendapati para sahabatnya disana sudah ada Alika, Azwa, Nana, dan Caca tersenyum padanya dengan tatapan sulit diartikan

"Ayo balik ke asrama, bentar lagi pengajiannya mulai" ajak Nana

"Ayo ila" sahut Caca sembari menarik tangannya

Setelah sampai diasrama, Ila langsung mendudukkan tubuhnya diatas kasur sembari menyandarkan kepala didinding.

Memikirkan hal tadi, memangnya kenapa? Toh ia juga tidak akan menyerah semudah itu, pikirnya.

"Ihh cocok banget ngak sih Gus Rayan sama ustadzah Safirah tadi??" Tanya Bina kepada teman temannya dengan penuh semangat dan sengaja lebih keras

Ila dan temannya sungguh tau apa yang dilakukan Bina dan teman temannya itu hanya untuk membuat hati Ila panas.

Gadis yang sudah 2 tahun mengagumi sosok Gus Rayan secara terang-terangan, lantas ditolak mentah-mentah juga oleh sang Gus.

Siapa yang tidak mengenal Zila Attaya, yang kerap disapa ila oleh orang orang disekitarnya dan juga teman temannya.

Menyukai sosok Gus selama 2 tahun ,tidak lah begitu mudah bagi Ila. Bahkan hampir setiap hari ia sengaja membuat kesalahan supaya ia bisa bertemu sosok pujaan yang selalu memarahi dan memberi hukuman yang tidak main main untuk setiap Santri atau santriwatinya yang nakal.

Tapi cintanya seakan akan tidak akan pernah mendapatkan balasan.

Tapi Allah SWT maha membolak balikan hati seseorang, bukan? Dan ia tinggal menunggu waktu itu tiba ,dimana Gus Rayan yang akan menerima cintanya, pikir Ila.

"Iya ih cocok banget Gus Rayan sama ustadzah Safirah, tinggal tunggu undangannya deh" ucap Aya

"Undangan apa guys?" Tanya Bina pada kedua temannya

"Undangan pernikahan" sahut Aya dan Risa dengan diiringi tepuk tangan keduanya

"Aduh-aduh!!! denger ngak!?!! denger ngak!!?"ucap Ila sambil menepuk-nepuk telinga nya pura pura histeris

Zila AttayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang