12

60 5 0
                                    

Seminggu sudah sejak kabar bahwa ibunya pergi, dan seminggu juga tanpa Jihan sadari dirinya lebih sering sendiri.



Jay akhir-akhir ini banyak sekali pekerjaan di kantor, membuat  dirinya terkadang harus pergi pagi buta dan pulang larut malam.



Sejujurnya, Jihan sudah sangat terbiasa dengan siklus sibuk ayah nya itu. Namun bukan berarti ia terbiasa untuk menghadapi rasa sepinya, apalagi ia hanya seorang diri di rumah.





Kemana asisten rumah tangga? Ada kok. Tetapi, asisten rumah tangga mereka hanya datang pagi untuk beberes dan masak untuk makan siang, karena paginya selalu Jay yang membuatkan sarapan.




Kembali pada Jihan, helaan nafas terus terdengar dari si cantik. Membuat Andre yang sedang membaca buku disamping nya keheranan.




"Kenapa, sih?"tanya Andre sambil menaruh bukunya.




Atensi laki-laki itu sepenuhnya pada Jihan, menunggu si cantik merespon.




Jihan kembali menghela nafas, menaruh kepalanya diatas meja, wajahnya cemberut, tampak kesal.



"Gak papa, cuma bosen."




Andre ikut menghela nafas, "Om Jay kan sibuk kerja juga buat kamu, ngertiin beliau aja."ujar Andre seolah paham.



"Bukan aku gak ngertiin Papa, masalahnya aku lebih butuh kasih sayang Papa dibanding uangnya. Iya, uang segalanya untuk dunia yang apa-apa serba uang, tapi aku juga butuh kasih sayang dari Papa."balas Jihan dengan nada kesal, bukan, hampir menangis malah.







Andre yang melihat jelas panik, dengan cepat mendekati Jihan dan memberikan tepukan pelan di bahunya.




"Iya, maaf ya? Kakak gak memahami keadaan Jihan, maaf banget. Kamu do'a aja biar kerjaan Om Jay cepet selesai, biar bisa nemenin kamu lagi."ujar Andre nadanya kini lebih lembut.




Jihan hanya mengangguk, ia tertawa kecil melihat ekspresi wajah Andre yang panik.




"Maaf juga ya, aku malah ngelampiasin ke kakak."





"Gak papa, yang penting kamu gak mendam perasaan yang mengganggu kamu."tutur Andre sembari mengusap surai rambut Jihan.







Lelaki itu kembali membaca bukunya sembari tangannya membawa Jihan bersandar di bahunya. Berniat agar Jihan nyaman dan tidak merasa sendiri lagi, toh Andre sudah menganggap Jihan seperti adiknya sendiri.











Tbc.

Udah lama banget ya aku gak up😔
Ini makin gak jelas si wkwk
Oiyaa, buat yang lagi ujian semangat yaa!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙿𝙰𝙿𝙰 || 𝚈𝚞𝚓𝚒𝚗 𝙸𝚅𝙴 & 𝙹𝚊𝚢 𝙴𝚗𝚑𝚢𝚙𝚎𝚗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang