Taruhan part 2

45 11 27
                                    

Seungri termenung di atas kasurnya di rumah sakit. Matanya senantiasa memandangi jendela luar. Masih ingat kan kenapa dia bisa di rumah sakit? Iya, benar gara-gara bisul.

"Hahhh ...," helaan napas terdengar lagi dari Seungri.

Dia benar-benar bosan di sini. Sebenarnya ingin pulang, tapi suaminya yang super duper kaya itu belum izinkan Seungri pulang. Jadilah dia terjebak dalam kebosanan. Jiyong sendiri lagi di kamar mandi. Katanya mau mandi, bukan bersihin kamar mandi lho ya!

Ceklek

Suara pintu tuh ceritanya. Jiyong keluar dari kamar mandi masih dengan handuk melilit pinggangnya, rambut setengah kering lagi dia gosok pakai handuk kecil. Iris coklatnya menangkap istrinya yang sedang menghela napas terdengar bosan.

"Sayang ...," panggil Jiyong.

Yang dipanggil menengok. Seperti adegan dalam sebuah drama di mana pasangannya terpukau dengan tokoh utamanya. Seungri pun terkena sindrom drama. Dia tidak berkedip melihat badan suaminya yang tidak tahu hari ini terlihat sangat seksi.

Tubuh bagian atas Jiyong terlihat tegap dan kokoh, turun ke perutnya yang baru Seungri sadari ada kotak-kotak sebanyak enam buah. Sebut saja 'six packs'. Padahal dia sudah sering melihat Jiyong telanjang dada seperti itu, apalagi saat malam tiba di mana dia harus rela jerit-jerit keenakan karena ulah suaminya.

Efek mengkilap dari air yang masih ada di sekitar badan Jiyong menambah kesan seksi dan menggairahkan. Belum lagi cara Jiyong yang mengusak rambutnya sendiri, bikin Seungri itu langsung gigit sudut bibirnya.

"Yang, kau kenapa? Kedip dong!" Jiyong ngibasin tangan di depan wajah istrinya.

Seungri mengerjap beberapa kali. Tersadar dari lamunannya. Tak tahunya Jiyong sudah di depan matanya sendiri. Seungri agak sedikit mundurin kepalanya.

"Kenapa diam saja? Ada yang sakit?" tanya Jiyong lagi.

"Hyung, pintu kamar sudah dikunci, 'kan?"

Bukannya jawab, Seungri malah kasih pertanyaan ke suaminya. Bingung Jiyong tuh.

Jiyong jawab, "Sudah kok! Eh, tapi tunggu dulu, aku pastikan dulu sudah dikunci apa belum."

Jiyong yang jadi ragu malah jalan ke pintu dan cek apakah sudah dikunci belum kamarnya. Ternyata benar, kamar rawat Seungri sudah teekunci. Heran juga sih masa kamar di rumah sakit dikunci.

"Sudah aku kun-"

Jiyong menganga mulutnya. Rahangnya hampir saja jatuh saat berbalik ke arah Seungri. Cuma mau kasih tahu saja soal pintu yang terkunci, tapi Jiyong justru dapat pemandangan yang sungguh mengejutkan.

Seungri, istrinya Kwon Jiyong, bertingkah. Dia sengaja membuka kancing atas piyama rumah sakit dan menurunkannya sampai bahunya terlihat jelas, dadanya nyaris mengintip malu-malu. Lebih gila lagi, Seungri berpose seksi untuk menggoda suaminya.

Jiyong pikir ini salah lihat atau karena si bisul istrinya jadi aneh. Tapi, setelah dipikir-pikir sebodo amat deh soal aneh. Dia samperin tuh istrinya pelan-pelan sambil menikmati godaan Seungri.

"Sa-Sayang, bajumu kenapa?"

Pura-pura bodoh Jiyong ini.

"Hyung Sayang, kemari! Sentuh akuhh!" goda Seungri dengan suaranya yang dibuat seksi.

Jiyong menelan ludah. Si naga kecilpun seperti terpanggil untuk bangun.

"Sayang, pakai bajumu dengan benar!" ucap Jiyong.

Jiyong sudah berdiri di depan kasur Seungri, membuka kancing piyamanya satu-satu sampai lepas semua kaitannya. Tadi disuruh pakai baju yang benar, Jiyong sendiri malah buka kancingnya. Memang agak lain suaminya itu. Tangannya lancang juga. Ingin mukul, tapi Seungri sayang.

Symphony of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang