Hamil

92 15 8
                                    

Di suatu malam yang dingin karena bertepatan dengan musim dingin, ada seorang pemuda yang tengah terdiam di depan kedua orang-tuanya sambil bersimpuh lutut. Air matanya siap keluar membasahi pipi gembilnya dan kedua tangannya terkepal. Kepalanya tertunduk tidak berani melihat wajah kedua orang-tuanya.

"Ada apa? Kenapa diam saja?"

Sang ayah jengah dengan keterdiaman anak semata wayangnya. Pantatnya bahkan sudah panas terlalu lama duduk di sofa bersebelahan sang istri.

"Appa ...," Sang anak ragu. Lidahnya menjadi kelu, namun dia tak bisa menyembunyikannya lagi dan segera berkata, "Aku hamil,"

Malam dingin menjadi panas hanya pada keluarga kecil Lee. Bagaimana tidak ketika anaknya yang istimewa ini tiba-tiba berkata dirinya hamil. Ibunya menutup mulutnya karena sangat terkejut. Sang ayah terdiam dengan perasaan campur aduk.

"Dasar anak bodoh! Sudah berapa kali Appa katakan untuk menjaga martabatmu? Mengapa kau berika secara cuma-cuma?" amuk sang ayah pada akhirnya.

Seungri, si sang anak tak sanggup lagi menahan tangisnya. Air matanya berlomba-lomba siapa paling cepat turun dan berseluncur di pipinya.

Dengan tersedu dia berkata, "Tapi, kami saling mencintai."

"Makan itu cinta! Sangat klise sekali alasan kalian," bentak laki-laki yang diketahui sebagai kepala keluarga.

Sang ibu hanya bisa menangis tanpa mampu berkomentar apapun. Terlalu sedih melihat anaknya yang kena marah sang suami karena nama baiknya telah tercoreng. Katakanlah anaknya telah dinodai, meski keduanya sama-sama mau.

Lee Seungri berasal dari keluarga kaya raya. Ayahnya pengusaha plastik di rumah toko yang juga sebagai tempat tinggalnya. Mereka hanya memiliki mobil lorry untuk kendaraan operasional.

"Bagaimana kalau dia tidak mau bertanggung jawab?"

"Jiyong bilang dia akan bertanggung jawab, Appa. Kami benar saling mencintai," ucap sang anak masih saja menangis.

Sang ayah tidak mampu menampar anaknya sendiri karena pipi Seungri merupakan kesayangan orang-tua. Tetapi, tangannya geram.

"Sudah berapa bulan?" tanya ibunya pada akhirnya bisa buka suara setelah puas terkejut dan menangis.

"D-dua bulan," jawab Seungri terbata.

"Jadi, karena itu kau sering muntah-muntah? Karena kau sedang berbadan dua?" Sang ibu hampir saja meninggikan suaranya.

Beliau memang sering mendapati anaknya mual di pagi hari. Mengeluhkan tidak enak badan. Hanya sang ibu berpikir mungkin anaknya hanya masuk angin atau karena telat makan. Sakit maag Seungri memang sering kambuh.

"Eomma, mianhae."

Eomma Lee sudah tak bisa berkata lagi. Semuanya sudah terjadi. Janin itu sudah ada dan akan segera terbentuk.

"Jika Jiyong tidak bertanggung jawab, maka gugurkan anak itu!" tegas sang ayah tiba-tiba membuat ibu dan anak itu tercengang. Tega sekali sang ayah ini.

"Appa! Ini cucumu ... dia anakku dan aku tidak akan menggugurkannya. Jiyong akan bertanggung jawab."

"Oh ...," Sang ibu sedikit terhuyung. Dia harap yang sekarang terjadi adalah mimpi. Melihat hal itu, Seungri dengan sigap memegang ibunya. "Suamiku, kenapa bicara seperti itu kepada anakmu?"

Sang ibu dengan segala kepeningan membuka suara sambil menahan tangis yang sudah rembes sejak tadi dengan menggenggam erat lengan suaminya.

"Ibu, maafkan aku."

"Suamiku, kau harus tenang dulu," ibunya berkata lagi.

"Tenang bagaimana? Anak ini sudah buat aib. Aku tidak mau tahu segera suruh laki-laki itu tanggung jawab atau gugurkan anak itu!" pekik Appa Lee.

Hingga esok harinya, Seungri mencurahkan segala kesedihan dan kegalauannya pada sang kekasih yang telah menanamkan benihnya di rahim Seungri. Dengan tenang pria itu memeluk kekasihnya yang menangis tersedu. Rasa takut Seungri menguar seketika dalam pelukan orang terkasihnya.

"Kita temui orang-tuamu," kata Jiyong.

Seungri melepaskan pelukannya dan menatap Jiyong dalam.

"Kau yakin?"

"Kenapa tidak yakin. Yang ada dalam perutmu anakku, anak kita. Aku akan bertanggung jawab," ujar Jiyong tanpa ragu, juga membuat Seungri semakin mantap jika dia tidak salah memilih orang.

Dengan bermodalkan cinta dan keyakinan, Jiyong menghadap orang-tua kekasihnya sore itu juga. Tak mau membuang waktu untuk segera mendapat restu. Saat di dalam rumah keadaan sangat menegangkan. Appa Lee menatap Jiyong dengan tajam, namun Jiyong juga tak gentar. Dia harus bisa meyakinkan calon ayah mertuanya.

"Aku akan bertanggung jawab! Aku akan menikahi Seungri," tutur Jiyong akhirnya buka suara.

"Memangnya kau bisa beri dia apa? Kau mau kasih makan apa anakku dan bayi dalam perutnya? Batu? Hidupmu saja susah!" cecar Tuan Lee yang terdengar menghina.

Jiyong tak peduli, jadi dia berkata, "Aku akan melakukan apapun demi Seungri dan calon anak kami."

"Cih, kau itu hanya orang miskin, jangan bermimpi!" hina sang ayah lagi.

Seungri dan ibunya sudah panas dingin mendengar perdebatan kedua orang yang mereka kasihi. Terutama Seungri yang sangat tertekan padahal itu tak baik bagi kandungannya.

"Aku ke sini disuruh tanggung jawab. Jadi, mau apa tidak?" tanya Jiyong juga tak kalah tegas.

"Ya, sudah besok nikah!"

Seungri dan ibunya terbelalak dengar ayahnya mengatakan demikian. Sepertinya sia-sia ketegangan yang mereka alami.

"Nah, begitu 'kan beres!" ujar Jiyong puas.

"Ha?" Mata Seungri langsung mengarah cepat pada Jiyong.

"Istriku, siapkan makan malam. Hari ini kita kumpul keluarga bersama keluarganya Jiyong," perintah sang ayah.

Katakan Seungri semakin bingun dengan keluarganya sendiri.

"A-Appa ... tapi ...," Seungri menjeda.

"Kau mau Jiyong tanggung jawab tidak?"

"Ma-mau Appa," Seungri tergugup.

"Ya, sudah diam saja! Besok nikah. Beres urusan," ujar sang ayah.

Beginilah drama keluarga Lee beserta anak dan calon menantunya. Bahkan calon bayi Kwon Jiyong dan Lee Seungri pun bingung mendengar perdebatan calon keluarganya. Memang mereka sedikit absurd.












13 September 2023



Ini hasil pemikiran random aku yang tiba-tiba mengatakan pada Mipanpanda ingin buat ff tentang hamil. Lalu, keluarlah naskah absurd seperti di atas yang langsung aku acc. Sebenarnya ini akan jadi cerita yang sangat serius. Hanya karena kami akui kami rada gila, maka jadi yang ringan dulu wkwkwkwk

Story by SunteaZhang & Mipanpanda
Edited by Me

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Symphony of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang