Ruang makan megah. Begitupula hidangannya, unjuk memamerkan keberadaannya dengan kualitas bahan dan tekstur yang dimilikinya.
Dentingan alat makan bertemu piring, hanyalah itu saja yang menghasilkan suara dari ruangan itu.
Lainnya, sunyi.
Dua orang yang berada di satu ruangan masih enggan untuk memecah keheningan.
"Pasti kesulitan menempuh perjalanan jauh, kak hyunsuk. Apa semuanya baik-baik aja selama perjalanan bisnis?"
Dibalik ruangan itu, ada pula dua orang yang sedang mengamati masing-masing dari tuannya dibalik jendela besar yang tertempel didinding.
"Ah jaehyuk . . selama ini aku udah mengamati dengan baik, menghadapi dengan tepat, dan menyelesaikannya dengan sempurna. tapi bagaimana dengan mansion? semuanya baik-baik aja kan?"
Kepala pelayan— jaehyuk, mengusap tengkuknya. Bingung akan menjelaskan seperti apa kepada partner yang sama-sama mengurus majikannya.
"Udah lebih dari 4 tahun mereka menikah. tapi aku masih benar-benar gugup sepanjang hari! terutama hari rabu dan minggu malam ketika jadwal mereka berdua makan bersama. kalau boleh jujur, rasanya lebih gugup daripada pertemuan dengan klien"
Jaehyuk tertawa kecil mendengan penuturan keluh kesah hyunsuk. apa yang dikatan laki laki yang lebih tua darinya beberapa taun ini benar adanya. dirinya sangat setuju.
"Yah . . tapi ini udah lebih baik daripada awal honeymoon mereka"
Hyunsuk menghelakan nafasnya, lelah. ada banyak kejadian ketika makan malam honeymoon tuannya, dan itu sangat banyak menyita tenaganya. Hanya bernostlagia sebentar saja, bahunya seperti akan merosot.
"Itu benar. Apalagi saat tuan jihoon yang menyiram air perasan jeruk pada tuan yoshi. malam itu aku sampai tidak bisa tidur karena jantungku yang terus berdegup kencang tiap detiknya!"
Benar.
Itu adalah hari ketika mereka berdua berada dalam suasana hari yang sangat buruk,
Bahkan yoshi yang biasanya selalu tenang, dia membalas beberapa kata.
Suasana makin tidak terkendali.
Jihoon yang menyiramkan segelas air, hingga membuat hyunsuk maju untuk menghentikan pertikaian yang terjadi.
Dan juga Jaehyuk yang langsung mengambil gelas dari tangan jihoon dan memeluk tuannya itu berharap emosinya segera padam.
"Begitulah, setelah itu tuan jihoon langsung pergi dari sana, kan, dan tuan yoshi bahkan tidak bekedip sama sekali" jaehyuk menghelakan nafas "mereka berdua benar-benar luar biasa"
Hyunsuk tertawa pedih "benar. aku jadi ngerasa lebih tenang sekarang dibandingkan dengan saat itu. namun yang damai itu terasa menakutkan . . semacam diam menghanyutkan, tau kan"
Mata hyunsuk menatap pergerakan pasangan tuannya, merasa ada suatu hal yang baginya aneh.
"Astaga . . tuan jihoon bahkan tidak memakan apapun, tapi sudah selesai makan" hyunsuk menggelengkan kepalanya, mau heran tapi ini adalah pemandangannya sehari hari dimansion "kenapa mereka bedua selalu makan bersama setiap minggu padahal mereka saling tidak nyaman?" hyunsuk menggeleng,
"Karena mereka . . pemilik Amaryllis"
"keluarga Amaryllis . . bisnis keluarga hotel Amaryllis. Mereka berdua menjaga 'Amaryllis' ini dengan cara masing masing"
Tatapan jaehyuk lurus menatap tuannya.
Karena, tidak peduli seberapa tidak nyaman dantidak menyenangkan satu sama lain. pasangan itu harus berkomunikasi demi menjaga nama Amaryllis tetap utuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaryllis [ Kyuhoon // Yoshihoon ]
FanficBerokus pada abad ke 20 Amaryllis, bunga yang disimbolkan sebagai cinta, ambisi, keseriusan begitu sangat dihormati. Namun, apakah makna tersebut berlaku untuk penghuni mansion ini? atau hanyalah representasi satu makna dari makna lainnya? ⚠ mature...