Kebun kaca yang berada didalam kediaman Amaryllis dapat dibilang sangat megah. Beberapa aneka bunga pun bisa mudah dicari disana, terutama yang menjadi simbol keluarga, Amaryllis.
Cuaca yang cerah membantu perkembangan tumbuhan berserta oksigen yang sejuk membuat hewan hewan kecil menari kesana kemari dengan riangnya.
Junkyu melangkahkan kakinya menikmati aroma dari tumbuhan yang memberikan sirkulasi udara yang cocok dengan paru parunya. Semakin dalam dia melangkah, dirinya mencium sesuatu yang tidak asing baginya.
"Saat ini merupaka cuaca yang cocok untuk berjalan jalan sambil minum secangkir kopi"
Ah dirinya mengingat perkataan Jaehyuk beberapa menit lalu. Begitu rupanya, pria itu telah mengatur segala hal, bukan memberikan rekomendasi kepadanya.
Tangan beruratnya meraih sebuah kettle, menuangkan isinya pada cangkir kopi yang kosong. Aroma biji bijian pun menyeruak, mengalahkan aroma tumbuhan yang pertamakali menyambutnya. Disesapnya aroma kopi sebelum akhirnya Junkyu meneguk kopi itu dan membiarkannya mengalir pada kerongkongannya yang tidak begitu kering.
Ditemani oleh kupu-kupu, Junkyu sejenak memejamkan matanya bersenderkan tembok dan aroma kopi dalam genggaman tangannya.
.
.
.
"Layla menjadi semakin lemah"
Yoshi berjalan sedikit gontai
"Dan Jihoon meskipun keadaannya terus dipantau, namun kondisinya kian memburuk dari hari ke hari"
Yoshi menimba nimba apa langkah yang perlu ia lakukan sekarang. Waktunya tidak lama lagi, hampir mendekati waktu yang telah ditetapkan. Segera dirinya harus membuat rencana
". . Ahhh"
Dirinya tidak sengaja menatap orang asing yang selalu berada dirumahnya. Hal yang merusak mood nya. Ternyata saat dia terlalut dalam pikirannya, kakinya melangkah ketempat suaminya itu biasa lakukan. Salah satu hal yang Yoshi perhatikan pada salah satu kegiatan Jihoon.
"Aku sering mendengar cerita tentangmu selama perjalanan bisnis"
Dan Yoshi menghentikan langkahnya beberapa jarak dari Junkyu yang masih dalam posisi menyendernya pada dinding dengan secangkir kopi pada tangannya.
"Dan kupikir, setiap aku pergi ke tempat manapun itu, rumornya menyebar dengan baik . . rumormu dengan Jihoon"
Yoshi membiarkan seekor kupu-kupu menghinggapkan dirinya pada jari telunjuknya.
"Hal itu, karena tuan Jihoon menginginkan saya" balas Junkyu dengan bibir yang terangkat sebelah— kalau boleh bilang, dirinya sedikit menyombongkan diri.
"Tentu saja . . ." Yoshi menjentikan jarinya, mengusir kupu-kupu tadi dengan halus
"Karena itulah kegunaanmu"
Mata Junkyu menggelap. Diletakkan cangkir itu ketempat semula
"Apa maksud anda?"
Yoshi menggedikkan bahunya
"Semua yang ku tinggalkan dirumah ini punya alasan sendiri. Dimulai dari perabotan dimana-mana, Lukisan di dinding, dan macam lainnya. Hingga setiap orang yang datang dan pergi dari rumah ini . . Begitu juga kau"
Junkyu menatap Yoshi dengan dingin "Sepertinya anda salah paham. Saya berada dirumah ini atas dasar Jihoon yang menjadi 'tuan rumah' rumah ini. Saya tidak perlu meminta izin kepada orang lain selain beliau" ucapnya lugas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaryllis [ Kyuhoon // Yoshihoon ]
FanfictionBerokus pada abad ke 20 Amaryllis, bunga yang disimbolkan sebagai cinta, ambisi, keseriusan begitu sangat dihormati. Namun, apakah makna tersebut berlaku untuk penghuni mansion ini? atau hanyalah representasi satu makna dari makna lainnya? ⚠ mature...