"Bagaimana menurutmu?"
Jihoon tersenyum miring. Semua file sudah hancur berserakan dilantai bagai bentuk abstrak.
Yoshi hanya bisa menatap suaminya dengan santai. Seakan perbuatannya sudah bukan hal yang baru baginya.
Tok
Tok
Tok
"Permisi tuan yoshi! tuan jihoon!"
Suara sang sekertaris terdengar dari balik pintu. Membuat yoshi menatap pintu yang masih tertutup dengan rapat.
"Apa yang terjadi, hyunsuk?"
"Kita . . . kedatangan tamu" ucapnya gugup, merasa tidak enak menginterupsi pembicaraan tuannya.
Yoshi kebingungan "setauku hari ini aku tidak ada tamu yang dijadwalkan akan berkunjung hari ini. siapapun suruh mereka pulang"
Terdengar suara kaki yang melangkah, membuat yoshi kembali harus memusatkan perhatiaannya kembali.
"Aku . ."
Dicekalnya pergelangan tangan jihoon.
"Masih belum selesai bicara"
Yoshi kembali mengikis jarak keduanya. Interupsi yang dilakukan oleh hyunsuk tadi tidak mengubah atmosfer yang ada didalam ruangan itu.
"Ahhh itu masalahnya . . ."
". . . Tamu itu adalah Layla Amaryllis"
"nyonya Layla Amaryllis"
.
.
.
"Yaampun ~ cuaca hari ini benar-benar payah sekali"
Wanita anggun yang umurnya sudah mencapai 70 tahun itu, nampak sehat bugar berjalan dengan riang di halaman utama mansion cucu satu satunya.
Wajah sumringah, dengan beberapa pengawalnya ia tersenyum menyusuri lantai demi lantai yang tata letaknya sudah ia hafal.
"Selamat datang"
Langkah wanita tua itu terhenti. Tersenyum terhadapnya
Orang yang pertama menyambutnya, tak bukan kalau cucu menantunya — Yoshinori.
Masih dengan setelan yang sama, dirinya memberi salam kepada nenek dari suaminya itu dengan sopan.
"Apa yang membuat anda kemari? cuaca belakangan ini sedang buruk"
Layla tertawa mendengar ucapan Yoshi.
"Hahaha hari ini kamu kan baru pulang . . tentu aku ingin cek keadaan cucuku. Apa perjalananmu lancar? tidak ada yang terluka?"
Kalian tidak salah, Layla memang tersenyum hangat kepada yoshi.
"Maafkan aku tiba-tiba datang kesini. Kau pasti lelah dengan urusan bisnis, tapi kamu malah berurusan dengan orang tua ini"
Layla menghelakan nafasnya
"Tapi sepertinya aku bisa lebih tenang setelah melihat wajahmu secara langsung"
"Tidak usah repot-repot, aku akan siapkan kamar untuk anda"
"Sudahlah, yang perlu ke kamar itu kamu"
Di telisiknya lebih Yoshi dari pandangan kacamata Layla.
"Terlihat dia tidak sehat . . pasti perjalanan membuatnya lelah . . belum lagi menghadapi Jihoon"
Layla menggelengkan kepalanya, suatu hal yang memang perlu ada dirinya untuk permasalahan tidak makin larut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaryllis [ Kyuhoon // Yoshihoon ]
FanficBerokus pada abad ke 20 Amaryllis, bunga yang disimbolkan sebagai cinta, ambisi, keseriusan begitu sangat dihormati. Namun, apakah makna tersebut berlaku untuk penghuni mansion ini? atau hanyalah representasi satu makna dari makna lainnya? ⚠ mature...