Prolog

177 11 8
                                    

Nara tengah berbaring di atas kasur yang penuh hiasan khusus untuknya dan Jungkook. Yang kini sudah sah menjadi suaminya.

Nara tersenyum kecut. Mengingat sang kekasih lagi-lagi tidak menepati janjinya untuk menjemput dirinya sebelum pernikahan bodoh ini terjadi.

Namun apa daya Nara. Dia hanya bisa menurut. Agar rencana yang sudah ia susun dengan sang kekasih berhasil.

"Cantik.." Nara menoleh pada pemilik suara.

Wajah sedih gadis itu sudah hilang entah kemana, dia tersenyum lebar seakan tak ada beban.

Nara menggoda Jungkook dengan membuka baju piyama yang ia kenakan.

Jungkook yang masih berdiam di depan pintu kamar mandi hanya tersenyum tipis sambil memperhatikan gerak gerik sang istri.

Kedua tangan Nara membuka tali piyama dengan perlahan, baju yang Nara kenakan kian melorot dengan sendirinya.

Nara menatap sayu Jungkook yang masih setia menatapnya di ambang pintu kamar mandi.

Nara sudah full nekad. Kenapa Jungkook masih disana!

Akhirnya Nara berdiri dan perlahan berjalan kearah sang suami dengan sexy.

'mafia sialan!' umpat Nara dalam hati. Namun bibirnya masih terus tersenyum cantik pada Jungkook.

"Come Daddy.." goda Nara lagi.

Jungkook terkekeh dan langsung menahan tangan nakal Nara yang hendak menyentuh benda pusaka miliknya.

"Let's baby" Jungkook membopong tubuh Nara.

Keduanya saling tatap dan entah kenapa hati Nara berdesir saat Jungkook memperlakukannya dengan lembut.

Jungkook membaringkan tubuh Nara dengan hati hati diatas kasur. Pria itu memandangi tubuh mulus Nara.

Jungkook mengecup bibir Nara dengan lembut. Kedua tangan Jungkook sudah menjamah seluruh tubuh Nara.

Gadis itu menikmati setiap sentuhan Jungkook. Sangat nikmat.


Tampan.


Dan..


Sexy.


Nara mengerjapkan matanya saat sadar Jungkook sudah tak mengenakan pakaian lagi.

Kapan dia membukanya? Apa karena Nara terlalu menikmatinya tadi.

'OMG ini sungguh indah' Nara mengagumi keindahan yang Tuhan suguhkan dihadapannya.

Otot-otot Jungkook, tato, urat, tubuh atletis. Semuanya. Nara suka.

"Baby?" Panggilan Jungkook menyadarkan lamunannya.

"Ah.. sorry dad" Nara menatap Jungkook sedikit salah tingkah. Karena dia baru menyadari, betapa sempurna pria yang sudah menjadi suaminya ini.

"Siap hm? Daddy masukin oke?" Jungkook tau. Nara gugup. Karena ini pertama baginya.

"It's oke baby, relax oke? Jangan tegang"

Nara menatap Jungkook dan mengangguk perlahan. Kedua tangannya memegangi pundak Jungkook.

Pria itu mengecup lama kening Nara. Kemudian kedua pipi dan terakhir bibir Nara.

Jungkook melumat bibir Nara dengan lembut. Hingga sang empu terbuai dan kembali tenang.

Gigitan kecil Nara rasakan pada bibir bawahnya.

Jungkook sudah siap memasukan bendanya pada lubang kenikmatan Nara.

Pria itu menggesekkan penisnya pada bibir vagina Nara. Dan perlahan menerobos masuk. Sempit. Dan nikmat. Itu yang Jungkook rasakan.

MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang