11

46 11 1
                                    

Jungkook membawa Nara keluar ruangan itu. Dengan suga yang setia mendampingi Jungkook.

Jungkook dengan tidak sabar menaiki tangga. Sampai-sampai dia tidak sadar jika membawa Nara ke kamarnya. Bukan kamar Nara.

"T-tuan" gumam Suga pelan. Padahal Suga sudah siap membukakan pintu kamar Nara. Namun Jungkook lebih dahulu masuk kamar nya.

Suga tidak banyak cerita. Ia hanya mengikuti kemana tuannya pergi.

Jungkook membaringkan tubuh Nara diatas ranjang miliknya.

Membenarkan posisi tidur Nara dan menyelimuti Nara. Suga yang melihat itu sedikit tersenyum.

Tuannya menemukan cintanya.

Namun Jungkook sangat kaku dan kolot. Hingga tidak bisa mengutarakannya.

Dan. Dia masih tetap menjunjung tinggi aturan konyol yang ditetapkan dalam dunia hitamnya.

Peraturan dimana tidak boleh ada cinta, perempuan, dan rasa kasihan.

Musuh tetaplah musuh. Lelaki, wanita, orang tua, bahkan anak kecil pun tidak ada bedanya dimata seorang mafia.

Terutama Jeon Jungkook. Sejak ia kecil Jungkook tidak pernah diajarkan  bagaimana rasanya kasih sayang dan cinta.

Yang ia terima hanya cara membunuh dan melakukan kejahatan kriminal lainnya.

Dan jeon jungkook sudah tidak memiliki siapapun. Itulah sebabnya Jungkook tidak berperasaan dan angkuh. Dia sangat amat di takuti dalam dunianya.

Semua orang mengenalnya. Di mata dunia Jungkook adalah orang baik dan dermawan.

Namun Dimata kalangan mafia. Jeon Jungkook adalah seorang yang keji dan berhati dingin.

Penghasilan yang Jungkook dapatkan juga bukan main-main. Itulah sebabnya ia sangat arogant.

***

Taehyung duduk disofa. Dia meminta bantuan rekan polisi yang paling diandalkan dalam hal medis.

Bae Irene. Rekan kerja Kim Taehyung.

"Bagaimana bisa seperti ini Tae?" Hanya itu yang Irene tanyakan sejak tadi. Dan jawaban taehyung selalu saja dengan tawa tanpa dosa.

"CK! Taehyung!" Bae Irene mengeluarkan peluru yang berada di lengan taehyung.

"Aahhh aduhh sakitt!" Ejek taehyung. Irene dengan sengaja menekan lukanya.

"Aaahh itu beneran sakit Bae!" Taehyung meringis.

"Makannya jangan nyebelin" ujar Irene.

"Makannya jangan cerewet" taehyung.

"Ishh!!" Irene menggulung lengan taehyung dengan perban. Sengaja menekan-nekan lukanya.

Taehyung terkekeh melihat wajah kesal Irene.

"Aku baik-baik saja, ini hanya luka kecil" taehyung.

"Luka kecil? Sejak tadi kau meringis. Dan kau bilang luka kecil?" Irene berdecak pinggang.

"Kau ini memang menyebalkan!" Irene selesai dengan tugasnya dan segera meninggalkan taehyung dengan tawa bodohnya.

"Dasar Bae, kau sedang pms kah? Marah saja kerjaannya" gumam taehyung sambil memperhatikan Irene yang mulai menjauh.

***

MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang