Jungkook memasuki kamar miliknya. Ia tidak ingat jika ada Nara disana.
"Nara?" Gumam Jungkook saat melihat Nara sedang tertidur.
"Ah.." Jungkook baru sadar jika dia lah yang menyuruh Nara diam dan jangan kemanapun.
Pria itu berjalan menuju lemari pakaian miliknya, mengganti pakaian dengan kimono berbahan satin miliknya.
Kemudian ia menuju tempat tidur. Mematikan lampu dan menyalakan lampu tidur yang berada diatas meja.
Setelah itu, ia berbaring dengan nyaman di samping Nara yang sudah terlelap.
Jungkook memejamkan mata. Ia mengubah posisi tidurnya menjadi menyamping. Menghadap Nara.
Kemudian ia membuka matanya. Melihat wajah damai Nara saat tidur.
Hatinya berdesir, seperti ada sengatan listrik dalam tubuhnya.
Kedua matanya sangat nyaman menatap wajah cantik sang gadis. Dalam jarak lumayan dekat ini, Jungkook dapat menghirup wangi khas Nara.
Wangi ini membuatnya tenang dan betah. Jungkook kemudian merapihkan anak rambut Nara yang mengganggu pemandangannya.
"Siapa dirimu sebenarnya" gumam pria itu sambil terus manatap Nara.
"Apa benar kau kiriman musuh-musuhku" Jungkook.
Tangan pria itu bergerak mengusap pipi tembam Nara.
"Berani sekali kau mengambil alih fikiranku" ujarnya lagi.
"Karena itu, aku tidak akan melepasmu.. baby" Jungkook tersenyum evil.
Dengan kurang ajar Jungkook memeluk Nara yang masih tertidur dengan damai.
Namun ia tetap berhati-hati lantaran tidak ingin menyakiti kaki Nara yang terluka.
Pria itu menghirup wangi tubuh Nara, dia tersenyum miring.
"Sayang sekali kaki indahmu terluka, jika tidak.." pria itu menggantungkan omongannya. Dia memposisikan tidurnya dipelukan Nara dengan nyaman.
"Nice dream baby" Jungkook mengecup bibir Nara dengan singkat.
Kemudian menyusul sang gadis untuk segera memasuki alam mimpi.
***
Pagi telah tiba. Matahari sudah menampakkan wujudnya.
Nara melenguh saat merasakan tangannya kesakitan.
Gadis itu membuka mata, dia terduduk sambil memijat tangannya yang merasa kebas.
"Padahal ini kasur mahal, kenapa rasanya sangat pegal sih" keluh gadis itu.
Kemudian Nara melihat sekeliling, sangat rapi dan wangi. Dan tidak ada Jungkook.
Nara fikir Jungkook tidur di kamar lain. Mungkin.
Tidak lama Nara bangkit dengan hati-hati. Dan di samping kasur sudah ada kursi roda.
Meskipun enggan, Nara tetap memakainya. Karena jika tidak ia akan dimarahi oleh mafia itu.
Nara keluar kamar dengan susah payah. Kemudian Suga melihatnya yang kesusahan.
"Nona bisa meminta bantuan jika kesulitan" Suga.
"Aku bisa sendiri paman" ujar Nara ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA
Подростковая литератураJeon Nara, ingin membalaskan dendam sang kekasih kim taehyung pada musuh bebuyutannya yaitu Jeon Jungkook. awalnya Nara konsisten, namun semakin lama. Nara mengetahui kebenarannya. dan akhirnya dia jatuh cinta pada jeon Jungkook.