15

35 8 8
                                    

Nara sudah mengenakan gaun mewah dan riasan yang dewasa namun tetap elegan.

Semuanya sudah Jungkook persiapkan dalam hitungan menit.

Kini Nara sedang berjalan menuju vila Jungkook yang ada ditengah kota.

Dia melihat pemandangan yang luar biasa indah. Gadis itu berjalan anggun dengan dituntun oleh para pelayan dan bodyguard.

Gadis itu tersenyum senang. Karena bisa melihat keindahan ini, dan entah mengapa Nara merasa di spesial kan oleh Jungkook. Berbeda dengan kekasihnya. Yang selalu saja dia yang menyiapkan semua kejutan dan setangkaian acara.

Nara mencoba menepis kesedihannya. Nara ingin egois malam ini.

Gapapa kan?

Nara melihat Jungkook yang sudah tampan menunggunya di meja sana.

Jungkook sangat tampan. Teramat tampan. Bahkan tidak terlihat seperti om-om haha.

"Silahkan nona" ujar pelayan yang mempersilahkannya untuk duduk di depan sang tuan.

"Terimakasih" Nara tersenyum pada sang pelayan.

Jungkook yang hanya diam dan memperhatikan akhirnya berbicara.

"Kau suka?"

"Sedikit" jawab Nara. Padahal aslinya sangat suka.

"Kurang mewah? Besok kita dinner di kapal pesiar. Akan aku sewa untukmu" jawab Jungkook serius.

"Benarkah?" Nara menahan tawa. Kenapa Jungkook sangat serius sih? Nara kan hanya bercanda.

"Ya, akan aku sewa malam ini" ujarnya tak main-main.

"Hey, tidak usah begitu, aku hanya bercanda. Aku suka dengan semuanya" Nara menahan tangan Jungkook yang hendak memanggil Suga.

"Really?" Jungkook mengangkat alisnya.

"Em" Nara mengangguk pasti. Jangan lupa senyum cantiknya.

Kemudian pelayan datang dengan nampan di tangannya.

Menata makanan yang ia bawa.

"Silahkan tuan, nyonya" ujar Sang pelayan.

Jungkook hanya mengangguk sebagai jawaban. Sedangkan Nara menatap Jungkook.

Apa katanya?

Nyonya?

Nara tidak salah dengar kan?

"Nyonya?" Gumam gadis itu saat sang pelayan sudah pergi.

"Kenapa?" Jungkook.

"Tidak" Nara menggeleng lalu tersenyum cantik.

Nara menatap cake coklat diatas meja. Kemudian memakannya, karena cake nya dibuat kecil untuk sekali suapan.

Jungkook memperhatikan Nara, seakan menunggu momen.

Nara menikmati cake itu. Hingga kepalanya sedikit bergoyang. Pertanda cake nya enak.

Tapi..

Nara merasa ada yang keras.

Apa ini?

Gadis itu mengeluarkan sesuatu didalam mulutnya.

"Cincin?" Belum sempat bertanya, Jungkook sudah berjongkok dihadapannya.

"Marry me?"

Pada saat yang bersamaan, ledakan kembang api terdengar sangat keras. Gadis itu menoleh ke samping.

Melihat ke udara. Sangat cantik. Nara tersenyum bahagia.

"Cantiknya" gumam gadis itu sambil melihat indahnya kembang api di atas sana.

Kenapa om yang satu ini sangat romantis malam ini.

"Ekhem" Jungkook berdehem karena tidak dihiraukan oleh gadis itu.

"Eh? I-iya"

"So?" Jungkook memberikan buket bunga mawar pada Nara.

Nara tidak bisa berkata-kata lagi. Dia tidak tahu harus bahagia atau sedih.

Disisi lain Nara sangat bahagia diperlakukan seperti ini, diberi kejutan dan hadiah.

Namun ia juga merasa sedih, karena orang itu bukan Taehyung. Tapi musuhnya.

Dia orang jahat.

Tapi, Nara tidak tahu harus bagaimana.

Taehyung menginginkan ini terjadi. Terlebih Jungkook seperti sudah masuk perangkap.

Apakah Nara harus menerimanya?

Gadis itu tampak menatap wajah Jungkook. Dia masih menggenggam cincin nya juga.

Akhirnya Nara mulai beraksi.

Disisi lain Suga tersenyum bahagia. Tuan nya menemukan seseorang untuk mendukungnya.

"Wahh mereka tampak sedikit cocok" puji Jimin seraya menatap kedua sejoli yang masih diam pada posisinya.

"Lihat, ide ku sangat bagus bukan" Jimin dengan percaya diri menyombongkan ide brilian nya.

Semua konsep hari ini merupakan ide Jimin. Mulai dari cincin, tempat, kejutan, semuanya Jimin yang mengusulkan.

Kalau bukan karena dia mungkin tidak akan jadi se romantis ini.

"Ya tuan, anda memang berbakat" puji Suga.

"Of course" ujarnya percaya diri.

"Saya berharap nona tidak berkhianat" Suga.

"Kuharap juga begitu" Jimin.

Kedua pria tampan itu masih setia memperhatikan interaksi Nara dan Jungkook di depan sana.

Kebetulan hanya Jimin dan Suga yang berada disana, menjadi saksi keduanya.

Karena yang lain sibuk dengan hal lain.

Kembali pada kedua sejoli itu.

Nara memberikan cincin pada Jungkook.

Pria itu menatap Nara. Apa ini?

Ditolak?

"Pasangkan" Nara menyodorkan tangannya pada sang pria.

Jungkook mengulas senyum. Hanya bocah ini yang berani seperti ini.

"Artinya kau menerima ku?" Jungkook memberikan buket pada Nara dan segera ia terima, kemudian memasangkan cincin pada jari manis Nara.

"Yes" jawab Nara singkat. Namun dengan senyuman. Keduanya saling tatap dan tersenyum.





Senyum palsu.


'aku menerimamu bukan karena cinta, tapi karena misiku harus segera selesai. Lihat saja, aku akan mengungkap wujudmu yang sesungguhnya' - Nara.


'aku menjadikanmu miliku karena suatu alasan. Bukan karena cinta. Lihat saja, akan kubunuh kekasihmu. Kim Taehyung lihatlah, wanitamu akan menjadi miliku. Dan aku akan membuatmu sengsara, dan kau harus menanggung akibatnya karena menjadi penyusup Leonal Georgie Nayra' - Jungkook.








TBC.

I hope you guys enjoy to this story!

MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang