Bugh
Bugh
Bugh
Vans terus memberikan pukulan pada Arsen, keduanya tengah di taman rumah sakit.
"Tak tahu malu, sebelum kau membunuh nya aku yang akan membunuh mu sialan!" Vans berucap dengan penuh amarah.
Brak
Vans mendorong Arsen hingga menabrak kursi taman yang di duduki Rose. Vans sangat emosi saat ini, bagaimana bisa Arsen diam dan tertawa dengan rose saat Tuan nya masih belum sadar.
Vans menarik kerah kemeja Arsen, ia menatap tajam Arsen.
"Aku benar-benar akan melenyapkan jalang mu, jika sampai Tuan ku belum sadar juga." tekan Vans.
"Mohon berhenti!"
Dua orang keamanan datang berusaha melerai.
"Berani kalian menghentikan ku, aku tidak akan segan menghajar kalian, atau bahkan melenyapkan kalian!" teriak Vans.
"Tuan mari bicarakan ini baik-baik, Tuan.."
Brak
Vans menghempaskan Arsen ke tanah, ia menatap tajam keamanan yang baru saja bicara.
"Katakan sekali lagi." Vans menggelap, ia menarik kerah seragam keamanan tersebut.
"Bicarakan baik-baik?" desis Vans. "Pria itu hampir membunuh Tuan ku, kau pikir ini bisa di bicarakan, kau lihat bahkan dia dengan santai tertawa dengan jalang nya, membiarkan suami nya hampir meregang nyawa."
Vans melepas cengkraman nya, membuat keamanan bernapas lega.
Vans beralih lagi kepada Arsen, amarah nya membucah.
Bugh
Vans membugem pipi Arsen, tak peduli dengan wajah Arsen yang sudah babak belur.
"Vans!"
Vans melirik kebelakang, ia melepas cengkraman di kemeja Arsen. Ia menatap khawatir melihat Tuan nya datang dengan infusan dan di bantu seorang suster.
"Kau akan membunuh nya!" teriak Abyan lagi. "Aku tak mau kau masuk penjara karena membunuh bajingan." lanjutnya.
"Tuan apa yang kau lakukan, seharus nya kau istirahat." Vans menghampiri Abyan, ia khawatir sekaligus merasa lega karena Tuan nya akhirnya siuman.
"Maafkan dia, saya akan memberikan konpensasi untuk kejadian tak mengenakan ini." Abyan berucap tenang, kepada dua keamanan dihadapan nya.
"Terima kasih Tuan, namun kami mohon saya tidak menerima kejadian seperti ini lain waktu." sahut keamanan.
Abyan mengangguk.
"Maaf Tuan." lirih Vans.
"Antar aku ke ruangan ku, kau hampir membuat ku jantungan." ucap Abyan.
Rose yang sedari tadi diam, menghampiri Arsen.
"Ini pasti sakit." ucap Rose.
Arsen dibantu oleh keamanan agar bisa di obati dokter. Arsen terlihat sangat mengerikan dengan luka di setiap area wajah nya, bahkan punggung pria itu juga terluka.
Sedangkan Abyan sudah duduk di atas ranjang, ia menatap datar Vans, ia menceramahi bawahan nya semenjak sudah sampai ruangan nya.
"Kau hampir membuat ku gila." ucap Abyan. "Bagaimana jika pihak rumah sakit tidak menerima konpensasi, dan kau bisa saja dilaporkan ke polisi." lanjutnya.
"Tapi fakta nya, mereka menerima." sahut Vans.
"Kau, haishh..." Abyan mendengus, Vans sangat keras kepala.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA [Lengkap]
Romanceaku menyerah, aku tak bisa lagi bertahan. _Abyan Alanzo_ aku percaya menyesal, adalah hal terburuk di dunia. _Arsen Alejandro_ Start_09 desember 2022 END _24 desember 2022