「OO」

152 8 0
                                    

Jangan lupa vote ya fwen!

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Wanita cantik dengan rambut panjang berwarna hitam legam, mata coklat terang serta bibir merah yang membuat setiap mata tertuju kagum. Farasya Theara Jovanka, CEO muda perusahaan terbesar kedua di London. Penampilan dan hidupnya sempurna, namun sampai saat ini ia belum mendapatkan pasangan di umur 28 tahun, hampir kepala tiga. Kedua orang tuanya telah lama meninggalkan Farasya, mereka mewariskan harta berlimpah untuk Farasya. 

Farasya memiliki sikap seenaknya, ego yang besar dan bertutur kata kasar. Tidak ada pria yang tahan dengan sikapnya, jika adapun orang tua pria tersebut enggan menginginkan menantu dengan sikap sepertinya.

"Heh! Gua juga ga mau punya mertua kayak lo pada" monolog Farasya dengan kesal.

Farasya memiliki sahabat dengan kesabaran tinggi terhadap seluruh sifat buruknya sejak SMA, Amira Linaley seorang penulis novel naik daun di umurnya yang terpaut satu tahun dengan Farasya, 27 tahun.

"Farasya! Novel baruku nih" teriak Amira seraya mengintip pada pintu ruangan

"Ga usah teriak Ami, suara lo bikin telinga gua sakit" bentak Farasya tanpa menatap sahabatnya

"Maaf" Amira berjalan mendekati Farasya, memberikan novel yang saat ini terpampang best seller di beberapa toko buku ternama.

"Dibaca ya" lanjut Amira, mendudukkan diri di kursi yang menghadap Farasya sambil tersenyum

Farasya menatap novel sahabatnya, berjudul "With You Forever"
"Ga tertarik" jawab Farasya acuh dan melanjutkan pekerjaan pada laptopnya

"Kenapa kamu ga pernah mau baca novel aku sih?" tanya Amira dengan harapan mendapatkan jawaban

"Novel lo jelek, palingan kisah klise kayak novel pada umumnya. Ga menarik" balas Farasya dengan menekankan kata di akhir kalimat. Amira terdiam sejenak.

"Kamu tuh ga pernah apresiasi karya orang, Sya. Aku ini sahabat kamu, setidaknya kamu kasih ucapan selamat kek!" teriak Amira dengan mata memerah, tangan mengepal erat

"Sensi banget lo, cuman masalah novel doang" ucap Farasya meremehkan

"Novel doang? Novel ini bukan cuman sekedar, Sya. Novel ini hidup aku, penting. Jangan karena kamu orang kaya terus bisa ngomong sesuka hati sama orang lain tanpa mikirin perasaannya. Dengan sifat kamu kayak gini, pantes aja ga ada laki laki yang mau sama ka━" sebelum melanjutkan ucapannya, tamparan keras mendarat di wajah Amira

Amira kaget, ia meninggalkan ruangan Farasya dengan amarah tergurat di wajahnya.

Farasya berdiri mematung, ia memijat keningnya. Tidak pernah melihat Amira seemosional ini, dan mengapa tangannya ini dengan mudah mendarat di pipi Amira?!
Ini salah Amira kan?

"Hah, sialan" desis Farasya dan duduk kembali, meregangkan tubuhnya yang kaku

 Tidak pernah melihat Amira seemosional ini, dan mengapa tangannya ini dengan mudah mendarat di pipi Amira?!Ini salah Amira kan?"Hah, sialan" desis Farasya dan duduk kembali, meregangkan tubuhnya yang kaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian di ruangan Farasya sebulan lalu, Amira tidak pernah lagi mengunjungi Farasya. Farasya tidak peduli, toh Amira tidak terlalu penting untuk hidupnya. Mungkin?

"Buang - buang waktu baca novel ini" ucap Farasya yang membuang novel With You Forever by Amira Linaley tepat ke dalam tempat sampah.

Cerita perempuan protagonist yang sudah tak memiliki orang tua, perempuan yang selalu di bully oleh sang perempuan antagonist. Saat perempuan protagonist di bully datanglah pria tampan untuk melindunginya. Lalu? Ya, perempuan dan pria tersebut menjadi sepasang kekasih karena mereka tokoh utama. Tersisa perempuan antagonist yang menderita karena hal bodoh yang ia lakukan sendiri. 

"Perempuan tolol, suka kok sama orang yang ga suka sama lo" kekesalan Farasya berlanjut.

Sebulan Amira tidak mengunjunginya cukup membuat Farasya kesepian, maka dari itu Farasya mencoba membaca novel tidak menarik itu. Siapa tahu dengan membacanya membuat Farasya merasa Amira ada di dekatnya. Amira itu penting bagi Farasya.

Ting.

Ponsel Apple milik Farasya bersuara. Memunculkan pop - up pesan dari seseorang yang ia rindukan(?) Segera Farasya mengetik balasan dan beranjak dari kantor.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Amira.

📍Nod Cafe
Datang, Sya.

Wait for me, Ami!

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

"Tempat kumuh apa nih?" Farasya membatin kesal, ia sedang berada di Cafe pelosok. Saat sampai, tempatnya terlihat sagat tidak bersih. Jauh dari Cafe yang biasa ia kunjungi.

Farasya membuka pintu Cafe dengan malas. Mencari Amira ke segala arah, terlihat sebuah tangan terangkat. Amira. Farasya bergegas mendekatinya.

Farasya mendudukkan dirinya di kursi yang banyak goresan, 
"Masih marah sama gua? Gua bac━" kalimat Farasya terhenti saat Amira menyodorkan sebuah kopi, Farasya tak sadar jika di hadapannya terdapat kopi

"Lo nyuruh gua minum ginian?" tanya Farasya, Amira hanya diam tanpa berniat merespon, namun pasang matanya menatap Farasya lekat.

Farasya menghela nafas, mulutnya menenggak kopi. Setelah meminumnya, pandangan Farasya mulai kabur. Namun terlihat sudut bibir Amira yang tersenyum tipis.

Farasya tak sadarkan diri.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Semoga aku ga writer's block tiba tiba.
Thank you yang sudah baca, jangan lupa bantu vote supaya aku semangat lanjutinnya <3

697 kata.

Be an Antagonist?!「ON GO」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang