[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, SERTA TINGGALKAN VOTE!]
Kisah CEO muda, Farasya Theara Jovanka yang bertransmigrasi ke dalam novel milik sahabatnya. Amira Linaley. Jika protagonis adalah tokohnya, mungkin dia tak perlu memikirkan cara bertahan hidup. Namun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini Faela?!" teriak Dave yang menarik perhatian Areksa dan Alaska bersamaan.
Dave menampilkan video Faela bernyanyi yang viral di base FHS. Banyak komentar yang memujinya, ada yang menebak - nebak jika lagu yang Faela nyanyikan untuk Areksa.
"Cantik" suara Areksa lolos, Dave dan Alaska terkejut, temannya ini kan membenci Faela.
"Ga bisa gua tentang sih, di sini dia cakep banget. Tapi coy, setelah nyanyi ada kejadian mengejutkan" ucap Dave,
"Lo kayak tukang gosip Dave, btw kejadian apa?" tanya Alaska penasaran, sedari tadi temannya ini kehebohan melihat Faela. "Ye kepo juga lo" kesal Dave
Areksa terlihat acuh, namun matanya mencuri pandang pada ponsel yang digenggam Dave
"Lipstiknya kurang tebal" suara Lion Mahatma sang ketua OSIS, saat ini ia sedang menyentuh bibir milik Faela ━ menghapus liptint yang bertengger dibibir milik Faela.
Faela menepis tangan Lion, memiringkan kepalanya menatap segerombolan babu sekolah.
"Babu sekolah mau ngapain?" tanya Faela tak sopan, Lion tersenyum.
"Kalau kita babu sekolah, lo dan temen - temen lo apa? Limbah sekolah? Oh iya, berarti abang lo juga babu?" tanya anggota OSIS di belakang Lion ━ Kirana Sian, pemeran tak penting. Namun seluruh murid FHS tahu bahwa ia jatuh cinta pada Lion.
"Ga ada yang boleh razia barang dari kelas ini" ucap Faela bangkit dari meja guru
"Hak lo apa ngelarang kita?" bentak Kirana, dan diangguki anggota OSIS lainnya. Raefan masih memantau kondisi saat ini.
"Hak gua? Donatur terbesar sekolah ini kan bokap gua" ucap Faela tersenyum yang membuat anggota OSIS menatapnya sinis, terutama Kirana.
"Iya kan, Lion?" tanya Faela, ia menabrak bahu Lion dan jalan ke arah Kirana. "Tadi lo bilang kakak gua babu?" tanya Faela mengintimidasi Kirana, dengan mudahnya tangan Faela menampar pipi Kirana.
"Faela!" teriak Raefan yang terlihat menahan amarah. "Sorry ini salah tangan gua" bisik Faela di telinga Kirana yang telah memerah padam.
Faela berjalan ke arah tempat duduknya.
"Tetap razia" perintah Lion membuat anggota OSIS langsung berjalan mendekati ke bangku murid kelas 10.
