Jangan lupa vote ya fwen!
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
"Permisi tante Adyafa" ucap Faela sambil memicingkan matanya untuk melihat nama yang tertera dimakam.
"Sebelumnya saya minta maaf karena saya memakai tubuh anak tante, tapi saya harap tante ga marah" lanjut Faela, setelah itu ia menaruh bunga dimakan wanita yang menjadi mama dari Faela yang asli.
Faela berjalan keluar dari tempat pemakaman, ia bingung harus kemana setelah ini. Sambil berjalan, Faela melihat - lihat Cafe melalui ponsel keluaran terbarunya.
Brak
"Duh, lo kalo jalan pake mata!" bentak Faela, saat menatap seseorang yang menabraknya. Areksa.
"Jalan pakai kaki" balas Areksa dengan tatapan sinis.
Kedua alis Faela bertaut, matanya mengecil.
"Awas lo" bentak Faela kembali sampai menabrak bahu lebar milik Areksa.Areksa menahan tangan Faela.
"Ga lihat ada tiang listrik?" tanya Areksa tersenyum kecil
Faela melihat ke depan, terlihat tiang listrik yang hampir mencium kening mulus milik Faela. Mungkin ia masih emosi pada pria disampingnya sampai tak melihat ada tiang listrik.
Faela menepis tahanan tangan Areksa,
"Thanks, anyway lo ngapain jalan - jalan disini?""Suka - suka gua" balas Areksa.
Faela menyesal bertanya pada pria ini.
"Areksa!" teriak perempuan dari sebrang jalan, Mora.
Faela berjalan meninggalkan Areksa.
"Mau kemana?" tanya Areksa dingin."Eh, a-ada Faela" gugup Mora sambil menunduk.
Faela tak menggubrisnya.
"Ikut sama gua" ucap Areksa.
"E-eh, i-iya Areksa. Kan kita memang mau pergi bar-" balas Mora dengan tersipu malu, namun ucapannya terpotong."Gua ga mau jadi nyamuk" balas Faela, Mora tekejut menatap Faela,
"Fa-Faela, yang diajak Areksa ak- aku" ucap Mora"Faela lo ikut gua, Raefan nitip lo ke gua" suara Areksa terdengar lembut.
"Mor, Faela ikut ya" ucap Areksa lagi, Mora hanya mengangguk."Apa gua ikut aja ya? Gabut juga" batin Faela
"Toko buku deket dari sini, jalan gapapa kan?" tanya Areksa
"I-iya gapapa Areksa, aku udah biasa kok" balas Mora mendekati tubuhnya ke Areksa."Gua jalan? Ga. Lo duluan aja, nanti gua nyusul" kesal Faela sambil mencari kendaraan online di ponselnya.
Areksa merendahkan tubuhnya.
"Toko buku deket, gak usah lebay Princess. Naik" desis Areksa, Faela bingung menatap punggung Areksa.
"Oke" Faela tanpa banyak omong langsung menaiki punggung Areksa tanpa bersalah."Fa-Faela, kasian Areksa" ucap Mora menyentuh tangan Areksa,
"Gapapa Mor" balas Areksa dengan senyuman.
"Ta- tapi Areksa, nanti ka-kamu kecapekan" ucap Mora sambil menyentuh bahu Areksa."Budek lo? Dia aja bilang gapapa" sinis Faela.
"Faela stop" tegas Areksa.Faela turun dari punggung Areksa
"Gak dulu deh gue ngikut lo, bye" ucap Faela sambil melesat pergi meninggalkan Areksa dan Mora."Faela?" suara seorang pria disamping Faela, saat melirik pemilik suara. Arsen.
"Eh hai Arrrsen?" tanya Faela memastikan, pria itu mengangguk.
"Lo ngapain disini?" tanya Faela lagi
"Ini kan jalan umum, memangnya saya gak boleh lewat sini?" ucap Arsen sambil memandang depan.
"Iya juga sih" Faela mengangguk, toh ini kan jalan umum."Huh huh huh" terdengar suara kelelahan dari arah belakang. Faela segera melihat asal suara itu.
"Lo abis darimana sih? Nyusahin banget jadi cewek" bentak Areksa. Mora pun masih setia dibelakang Areksa.
"Eh ha-hai kak Arsen" sapa Mora tiba - tiba.
"Apa urusan lo sih?!" Faela membalas bentakan Areksa
"Lagian gua sama pacar gua, jadi pasti baik - baik aja" ucap Faela dengan sombong seraya menggapai lengan Arsen yang masih memperhatikan Areksa dan Faela bertengkar.
Mora terkejut, begitu dengan Areksa."Lo kan cewek gua!" ucap Areksa, Faela membulatkan matanya.
"Tolol, cewek lo di sebelah lo! Buta kali mata lo" bentak Faela memukul lengan Areksa dengan kencang.
"Udah lah jangan ganggu gua ngedate" tegas Faela, lalu ia menarik lengan Arsen untuk melanjutkan perjalanan."A- areksa, ayo kita balik aja" ucap Mora menyentuh tangan Areksa.
Terlihat Areksa menetralkan amarahnya.━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
Maaf banget aku baru sempat up, jujur aku sibuk banget sama kehidupan rl aku. Anyway have good day for u guys!
Thank you yang sudah baca, jangan lupa bantu vote supaya aku semangat lanjutinnya <3596 kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be an Antagonist?!「ON GO」
Dla nastolatków[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, SERTA TINGGALKAN VOTE!] Kisah CEO muda, Farasya Theara Jovanka yang bertransmigrasi ke dalam novel milik sahabatnya. Amira Linaley. Jika protagonis adalah tokohnya, mungkin dia tak perlu memikirkan cara bertahan hidup. Namun...