Jangan lupa vote ya fwen!
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
Saat ini Areksa berada di uks. Dipaksa oleh sang kekasih, Mora.
"Areksa, kenapa sih perut kamu bisa merah kayak gini?" ucap Mora menautkan kedua alisnya khawatir
"Gapapa Mor, biasa anak laki" balas Areksa sambil tersenyum, Areksa mendudukkan dirinya
"Eh Areksa, tiduran aja dulu. Nanti perutnya sakit kalau kelipat gitu" khawatir Mora, wajahnya mendekat pada wajah Areksa.Faela masuk ruangan uks tanpa izin, menatap kedua sejoli yang terlihat sedang berciuman.
"Yaelah ga modal banget ciuman di uks" ceplos Faela, Faela berjalan ke arah lemari obat - obatan.
"Gua mau ambil obat, ga berniat ganggu lo berdua" lanjut FaelaAreksa tiba - tiba berdiri,
"Obat buat?" tanya Areksa, terlihat wajahnya menahan sakit
"Gua" balas Faela, dan segera menuju pintu keluar, tangan Faela dicegat
"Sakit apa?" tanya Areksa lagi, Faela menghempas tangan Areksa
"Apa sih lo kepo amat" balas Faela dengan sinis dan langsung keluar dari uksDari arah belakang terlihat tangan Mora yang mengepal.
Keesokan hari.
Raefan mengetuk pintu milik Faela.
"Kenapa kak?" tanya Faela mengucek matanya
"Kakak mau ke rumah Areksa" ucap Raefan,
"Kenapa tuh dia?" tanya Faela penasaran
"Sakit, emang kamu gak sadar dia tadi gak hadir sekolah?" tanya Raefan pada sang adik
Faela menggeleng acuh
"Kamu mau ikut? Kakak sama yang lain mau jenguk dia" tanya Raefan, walau ia yakin sang adik tidak akan mau
"Ikut deh kak, tunggu aku pake jaket dulu" jawab sang adik dan segera menutup pintu bersiap - siap.
Raefan heran, mengapa Faela mau ikut? Ini kan mau menjenguk Areksa.Saat sampai di kamar milik Areksa, Faela tak melihat adanya teman - teman Areksa. Sepertinya mereka belum datang
"Bro, nih buah" ucap Raefan menaruh buah - buahan di meja samping kasur Areksa
"Thanks" balas Areksa yang tergeletak tak berdaya di kasurFaela menyentuh kening Areksa,
"Panas bener, mau mati nih" ucap Faela asal,
"Faela" tegur sang kakak
"Bercanda" balas Faela cengengesan"Karena gua lagi baik, nih gua potong buah buat lo" ucap Faela mengambil buah apel dan memotong beberapa bagian
"Nih makan" Faela menyodorkan piring buah yang baru saja Faela potong
"Gua gak bisa makan sendiri, suapin" ucap Areksa dengan tampang memelas
"Tangan lo kan masih ada" Faela memutar matanya kesal
"Tenaga gua yang gak ada" ucap AreksaTerpaksa Faela menyuapi beberapa potong apel dengan tempo cepat
"WHOE PEWAN PEWAN ANJWENG" kesal Areksa
Faela ketawa kencang, Raefan hanya terkekeh melihat kelakuan mereka berdua
"Gua pake toilet lo ya" ucap Raefan tiba - tiba, Areksa mengangguk.Areksa tiba - tiba menarik tubuh Faela mendekatinya. Faela membeku, piring berisi buah apel berantakan di kasur.
"Lo ngapain!" ucap Faela kesal, mencoba menjauhkan diri, namun tenaganya tak cukup kuat melawan Areksa"Padahal lelaki ini bilang ga punya tenaga, tapi ini apa? Laki sialan" kesal Faela dalam hati
"P Areksa" teriak sembrono Dave tanpa mengetuk pintu sang pemilik kamar
Mereka tercengang melihat Faela dan Areksa sedang berpelukanFaela mendorong paksa tubu Areksa,
"Sialan lo" ucap Faela menatap Areksa dengan kesal, ia segera keluar dari kamar Areksa. Faela sengaja menabrak bahu Mora
"Awh" ringis Mora kesakitan"Areksa lo ngapain?" tanya Alaska, dari toilet keluar Raefan dengan wajah bingung akan situasi yang tengah terjadi
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
Hi! Its me, maaf baru up lagi [emoji menangis], aku benar - benar lagi ga sempat buka wattpad, mianhae mianhae. Maaf ya kalau ada typo bertebaran, aku nulis ini tengah malam hehe. Oiya minta doanya ya, semoga aku lolos utbk! Thank you yang sudah baca, jangan lupa bantu vote supaya aku semangat lanjutinnya <3
544 kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be an Antagonist?!「ON GO」
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, SERTA TINGGALKAN VOTE!] Kisah CEO muda, Farasya Theara Jovanka yang bertransmigrasi ke dalam novel milik sahabatnya. Amira Linaley. Jika protagonis adalah tokohnya, mungkin dia tak perlu memikirkan cara bertahan hidup. Namun...