Jangan lupa vote ya fwen!
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
Faela tengah berada di halaman belakang sekolah, menunggu Olla dan Qiana yang sedang membeli makanan. Pelajaran tadi pagi membuatnya muak, jam pertama adalah Sejarah.
Farasya membenci pelajaran Sejarah, menurutnya lebih baik Matematika dibandingkan harus mempelajari Sejarah. Masa lalu itu hanya untuk dikenang.
Kupu - kupu berwarna biru mengitari kepala Faela, Faela menatap kupu - kupu tersebut dengan tatapan lembutnya. Faela yang asli menyukai kupu - kupu, dia memiliki mimpi untuk mempunyai taman kupu - kupu. Mungkin ini alasan Farasya merasa damai dihatinya.
Kupu - kupu itu hinggap di rambut panjang Faela. Faela mencoba melihatnya dengan tersenyum.
Namun Faela tak menyadari bahwa ada pria yang memperhatikan Faela bahkan mengambil gambarnya.
Dug
"Sialan lo cewe jelek. Ga liat kaki gua ada di sini?!" bentak Faela,
"Buta mata lo sampai ga liat kaki jenjang gua?" lanjut Faela dengan emosi, mungkin karena ia sedang lapar."Ma- maaf Fa- Faela, a- aku ga lihat" ucap Mora Catleena yang bersimpuh depan kaki Faela.
"Lo ngapain bersimpuh segala, mau bikin gua keliatan jahat di depan semua murid FHS?" tanya Faela menatapnya dengan angkuh, Mora menunduk.
"Ma- af" lirihnya, suara wanita di depan Faela membuatnya muak. Ingin sekali Faela menjambak wanita di depannya namun ia harus memperbaiki image Faela.
Langkah kaki yang berlari membuat Faela menatap ke arah suara tersebut.
"Faela, lo bully Mora lagi?!" bentak pria yang baru saja berlari ke arah Faela lebih tepatnya Mora. Pria tersebut membantu Mora berdiri.
"A- Areksa, i- ini salah aku yang ga lihat kaki Faela. Makanya Faela marah" ucap Mora sambil menggapai lengan pria yang diketahui namanya ━ Areksa. Pemain utama pria, kekasih Faela.
"Duh, lo ga usah ngomong dah kayak aziz gagap aja" ucap Faela pada Mora, ya mungkin mereka tidak akan mengetahui siapa aziz gagap. Secepat mungkin Faela mengarahkan matanya kepada Areksa.
"Areksa, mulai sekarang kita putus." Faela menatap Mora dengan sinis dan meninggalkan Areksa yang kebingungan."Sekarang lo bebas pacaran sama cewe jelek ini" ucap Faela tepat sebelum ia meninggalkan Areksa.
Faela meminta putus? Perempuan yang tergila - gila pada Areksa meminta putus dengan Areksa?!
Banyak pasang mata yang terkejut dengan penuturan Faela, pasalnya perempuan itu meminta putus dari Areksa?
Bibir seseorang yang sedang memperhatikan Faela menyeringai tipis.
Faela pergi ke dalam kelas, sebelum masuk ia menimbang - nimbang pikirannya.
"Apa gua harus minta maaf? Gua kan ga ada salah sama mereka" monolog Faela.
Menarik nafas, dan membuangnya dengan berat. Akhirnya ia memutuskan pilihannya. Ia akan meminta maaf selagi tidak ada Mora dan teman jeleknya itu.
"Teman - teman, minta perhatiannya" ucap Faela menarik perhatian murid dikelas 10A.
"Selama kelas 10 ini kayaknya gua udah banyak berulah sama kalian, gua minta maaf" ucap Faela dengan satu tarikan nafas, setelah itu ia membungkukkan tubuhnya.Tidak ada jawaban, keheningan terjadi.
"Kalau gua maafin lo, Fae" ucap satu orang pria yang memecah keheningan. Sagara Ravendra ━ ketua kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be an Antagonist?!「ON GO」
Jugendliteratur[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, SERTA TINGGALKAN VOTE!] Kisah CEO muda, Farasya Theara Jovanka yang bertransmigrasi ke dalam novel milik sahabatnya. Amira Linaley. Jika protagonis adalah tokohnya, mungkin dia tak perlu memikirkan cara bertahan hidup. Namun...