Boyfriend

1K 75 6
                                    

Chapter 6. Boyfriend

.

Walau terlihat Jungwon punya kedekatan khusus dengan Sunoo, efek dititipkan. Nyatanya Jungwon tidak sepenuhnya melihat Sunoo. Dia punya seseorang yang selalu didamba. Dua tingkat lebih tinggi darinya, seseorang yang akan menyunggingkan senyuman tipis ketika mereka bertemu tatap. Park Sunghoon. Jungwon sangat ingin mengungkapkan perasaannya. Setidaknya untuk sekali sebelum kelulusan. Disisi lain Jungwon takut. Sunoo yang pegang tali kekangnya, bak seekor anak anjing yang penurut Jungwon tak sanggup mengkhianati tuannya untuk seseorang yang dia suka.

Tapi hari ini berbeda, Jungwon sudah membulatkan tekatnya. Dia akan menyatakan perasaannya pada Sunghoon.

Menggenggam erat sepucuk surat yang dia tulis. Rasa gugup membuat tangannya berkeringat.

"Halo!"

Sunghoon melambaikan tangannya, Jungwon membalas melambai kaku.

"Kamu manggil?"

Untuk informasi saja, Sunghoon sempat beberapa kali berinteraksi dengan Jungwon. Pertama saat dia menjadi panitia pentas seni, dan yang kedua pada saat festival musim panas. Dimana keduanya secara tidak sengaja harus menjaga pusat informasi di pos berdua.

Jungwon menghela nafas panjang, mencoba menetralkan rasa gugupnya. Dia mengangguk kaku, "Iya, sebelumnya aku minta maaf." Ucapnya, menyodorkannya amplop berisikan ungkapan sukanya pada Sunghoon.

Tanpa berkomentar amplop itu diterima, "Bentar, jangan kemana-mana." Sunghoon menahan lengan Jungwon ketika anak itu hendak melarikan diri. Yang benar saja, Sunghoon menyuruhnya untuk melihat Sunghoon membaca isi surat itu. Wajahnya merah sampai telinga saking malunya.

Sunghoon melipat kembali kertas itu, terkekeh lirih, sekali lagi Jungwon dibuat terpesona, "Mau pacaran?"

Pada saat itu jantung Jungwon seakan berhenti berdetak. Bagaimana bisa dengan santainya Sunghoon bertanya demikian sementara dirinya sibuk menata hati.

"Aku anggap itu jawaban iya."

***

"Tumben gak bareng Sunoo?" Jeongin menyapa sang adik yang baru pulang dari sekolahnya, lengkap dengan apron dan beberapa sisa tepung pada wajah dan pakaiannya.

"Ngintip ya?" Tanya Jungwon menghardik sang kakak.

"Pacarmu dek?"

Tanpa perlu jawaban, Jeongin sudah bisa menebak. Jungwon itu mudah ditebak. Terlihat dari pipinya yang merona dan wajahnya yang kaku menahan senyum. Jeongin lantas mencubit pipi gembul adiknya, "Belajar yang rajin, jangan pacaran mulu. Btw siapa namanya?"

Jungwon mendekat, berbisik tepat didepan telinga sang kakak. Bibir Jeongin membentuk huruf O. Seolah tak percaya dengan yang didengar.

"Selain Sunoo ternyata yang naksir banyak ya? Gimana bisa pacaran? Kapan pdkt?"

"Kepo! Abang kepo!"

Tawa Jeongin lolos ketika berhasil menggoda sang adik. Terbukti Jungwon langsung berlari ke kamar tanpa menoleh. Kakinya menghentak-hentak disetiap langkah.

Raut wajah Jeongin berubah serius. Begitu pintu kamar Jungwon tertutup sepenuhnya.

***

Awalnya Jungwon mengira jikalau Sunghoon mengencaninya hanya karena kasihan. Namun justru sebaliknya, Sunghoon memperlakukannya dengan lembut dan penuh kasih. Mereka punya agenda kencan yang terjadwal, seperti, setiap Sabtu sore mereka akan berjalan-jalan disekitar taman atau ke perpustakaan kota, Minggu malam Jungwon akan diajak menonton film entah ke bioskop atau dirumah Sunghoon. Belum pernah sekalipun dia membawa kekasihnya itu untuk menginap dirumahnya atau sekedar mampir. Takut sang kakak akan bertanya yang tidak-tidak. Walau begitu Jungwon masih sering bercerita tentang Sunghoon pada sang kakak, menghormatinya sebagai satu-satunya anggota keluarga yang ia punya.

Pervert! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang