2

287 31 1
                                    













Aku terbangun, kulihat kasur lipat di sebelahku sudah terlipat rapi, jadi kita tidur menggunakan kasur lipat masing-masing

"Hoamm morning eomma~" sapaku sambil meregangkan tulang tubuhku

"Morning juga sayang"

Aku melihat ke sekeliling dan tidak menemukan manusia itu

"Dia kemana?" tanyaku malas duduk di meja makan dan meminum air putih

"Ah irene baru aja berangkat" aku tersedak dan eomma membantu menepuk punggungku

"Uhuk..sepagi ini? Uhuk..uhuk"

"Maklum dia ketua organisasi di sekolah jadi harus mencontohkan hal yang baik"

"Tapi tidak sepagi ini juga kali, liat baru jam 5.27" tunjukku ke jam dinding

"Daripada nyinyir mending kamu juga mandi sarapan lalu berangkat" eomma menarik tubuhku untuk berdiri dan mendorongku

"Ck iya iyaaa"

Kalau ada yang heran kok cuma ada eomma sih, appa nya mana? Jadi kata eomma, appa ku sedang berkeliling ke luar negeri menjadi guru relawan yang mengajar anak-anak kecil disana

Ini hari kedua ku di sekolah khusus perempuan, kalau tidak salah namanya Red School. Nah itu dia ada namanya terpampang di dinding atas gerbang

Aku tidak mengerti bagaimana konsep nama dan bangunan sekolahnya yang sangat kontras, namanya Red School tapi kenapa warna cat sekolahnya dominan putih, bahkan sepertinya tidak ada yang berwarna merah. Ck aneh sekali, biarlah cuma kakek tiriku saja yang tau dan aneh itu, aku jangan ikutan

Dari dekat aku melihat pemilik sekolah atau kakekku berdiri di depan gerbang dengan para pengawalnya dan ada adik tiriku disitu bersama anggota OSIS lainnya memantau siswi-siswi yang masuk

"Annyeonghaseyo selamat pagi kakek!" aku berniat menyapanya sambil mengangkat tangan kananku

Mereka menoleh ke arahku, "siapa kau?!" lohh mampus sepertinya dia tidak tau pernikahan eomma appa ku

"Kenapa kamu tidak memakai seragam? Kamu bukan murid sekolah ini ya?"

"Irene!"

"Nee"

"Apa maksudnya ini? Kenapa kamu membiarkan orang bodoh seperti dia?"

"Saya minta maaf" kulihat Irene membungkuk

"Apa kamu benar-benar sudah mengatur murid setiap hari?"

"Tunggu kek! Dia tidak salah, kalau ingin marah, marahi saja aku!" aku berdiri menghalang Irene yang masih membungkuk

"Kenapa kau memanggilku begitu?! Gadis tidak senonoh seperti kau tidak pantas berada di sekolah ini! Pergilah!" hah dasar kakek tua ini

"Yahh dasar keras kepala! Orang yang tak mau mendengarkan orang lain bicara justru lebih bodoh!" teriakku lalu berlari dan mengumpat dia dengan keras

"Dasar bodoh tolol dungu goblok!" umpatku

Di sekitar sana ternyata ada joy yang langsung menarikku

"Kita mau kemana?" bingungku

"Menuju jalan rahasia, ayo!"

"Yah jadi kau cucu pemilik sekolah juga?" tanyanya

"Iya ternyata aku dengan si ketua itu saudara tiri" jelasku

"Wow"

"Kakek itu menyebalkan dan tadi aku mempermalukan diriku sendiri aaaa" erangku

"Setidaknya semua siswi disini tau kalau kau juga cucu pemilik sekolah jadi tidak akan ada yang berani macam-macam kepadamu"

But I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang