5

223 23 3
                                    







Semenjak appa datang, entah mengapa irene terus berada disekitarku. Entah mau dikatakan sial atau untung, intinya hubungan aku dan saudara tiriku itu agak membaik, sikap dia tidak terlalu dingin lagi seperti es

Hari minggu ini, appa mengajak anak-anaknya pergi ke everland. Aku sedang menata rambutku di depan cermin, ku lihat dia hanya duduk sambil menatap datar ke arahku

"Yha! Kau sedang apa? Cepatlah mandi!"

"Aishh aku tidak mau ikut!" Dia kembali membaringkan tubuhnya

Aku menghampirinya, "ayolah irene kapan lagi kita berjalan-jalan dengan appa"

"Berisik!"

"Cepat mandi atau aku akan menyirammu?!" Aku menarik paksa tangannya

"Kau siapa beraninya menyuruhku huh?!" Dia memicingkan matanya

"Aku kakakmu"

"Kakak tiri" balasnya memandangku remeh

"Aish terserah lah" aku membalikkan badan

"Mau kemana? Kau harus tanggung jawab mengganggu tidurku di hari libur" dia menarikku sampai aku terduduk di kasur

"Yhaaa!" Aku memukul bahunya

"Aku akan ikut denganmu, asalkan....."

"YHAAAA IRENE SIALAN!!!" Dia kabur masuk ke kamar mandi setelah mengacak-acak rambutku...ralat kepalaku

Sumpah demi apapun aku akan membalas kelakuan dia yang membuat rambutku jadi berantakan kembali

"Seulgi-ah wae geure?" Eomma mengetuk pintu kamar

"Eomma liat!!! Rambutku jadi berantakan kembali gara-gara irene!!" Dengan kesal aku mengadu kepada eomma ku

Eomma tertawa melihat rambutku

"Eomma jangan tertawa!! Demi apapun aku akan membalas perbuatan dia ARGHHH EOMMA DIA SANGAT MENJENGKELKAN!!!"

"Sudah sudah daripada kamu teriak gak jelas mending cepat tata ulang rambutmu sayang"

"Huh awas saja anak itu" geram ku

"Ya sudah aku akan menata ulang rambutku dulu" eomma mengangguk dan aku menutup pintu

Saat sedang menata ulang rambutku, irene keluar kamar mandi menahan tawanya saat melihatku. Dia memakai baju di kamar, sungguh tak punya rasa malu.

"Kau tidak malu memakai pakaian di depanku huh?" Sinis ku

Dia menghampiriku, "bukannya kau sudah melihat seluruh tubuhku? Mengapa harus malu?" Dia menaik-turun kan alisnya

Aku gelagapan tidak tau harus merespons bagaimana

"Ekspresimu sangat lucu" dia terkekeh

*chup

"Aku suka bibirmu" ucapnya tersenyum

Aku membeku, kenapa jantungku berdetak sangat cepat?

*chupp

Aku merasakan bibir bawahku di emut lalu pindah ke bibir atas dan dia melepaskan ciumannya. Aku mengerjapkan mataku sambil berusaha menetralkan detak jantungku

"Y-yhaa a-apa m-maksudmu?" Aku menatap dia

"Aku suka bibirmu seul" dia mengusap bibirku dengan jempolnya

"Manis" lanjutnya sambil tersenyum

"Minggir aku ingin merias wajahku" aku berdiri dan pikiranku kosong, aku melangkah keluar kamar

But I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang