6

180 20 1
                                    










Aku berangkat sekolah bersama irene, dia menjadi lebih pendiam lagi, mungkin suasana hatinya masih buruk mengingat dia menangis semalaman

Saat sedang menunggu bus, ada seseorang yang berlari ke arah kita berdua

"Ketuaaa!" Nafas dia terengah-engah

"Huh kenapa ketua bersama dia?" Tanya nya tak suka melihatku, dia cewek berambut pendek yang waktu itu membentakku

"Ya memangnya kenapa? Kau juga siapa huh?" Balasku

"Yha aku temannya ketua!"

Irene beranjak menaiki bus meninggalkan kita berdua

"Yha aish aku duluan!"

"Aku dulu lah!" Kita berebut masuk menaiki bus

"Aigooo tenang saja nona, aku tidak akan meninggalkan kalian" ucap supir bus

"Yha aish sakit bodoh!" Aku meringis saat dia menginjak kakiku lalu dia memanfaatkan celah untuk masuk, aku sempat membalasnya dengan menarik sedikit rambut pendeknya itu

Aku menyusul masuk dan melihat cewek itu duduk disamping irene, aku meliriknya sinis dan duduk di belakang mereka

"Ketua, kau kenapa berangkat sama cewek aneh itu?" Aku berdecak tapi saat tidak mendengar jawaban dari irene aku tersenyum mengejek

"Kenapa diam saja? Aku kan bertanya kepadamu"

"Diamlah aku pusing"

"Ketua sakit? Tadi sudah sarapan? Mau minum obat?"

"Wendy-ssi" irene menatap tajam

"A-ah mianhaeyo" gadis itu menunduk

Ah ternyata dia bernama wendy, hahaha mampus makanya jangan berisik

Bis berhenti di depan halte sekolah, aku pun langsung turun

"Ire--" suaraku terhenti saat melihat irene sudah jauh memasuki area sekolah

"Aishh anak itu!"

"Seulgiya!!" Aku menoleh, ternyata joy memanggilku

"Waeyo?"

"Ku perhatikan, kau berangkat bareng irene ya?" Joy mensejajarkan langkah kakinya

"Ya memang kenapa? Kan kita saudara" ucapku acuh

"Yakin cuma saudara?" Joy merapatkan tubuhnya kepadaku

"Ya memang kau berharap apa?"

"Ani, ku kira ada something di antara kalian"

"Kenapa kau berkata begitu?" Aku menghentikan jalanku

"Yaaa..geunyang..." balasnya mengedikkan bahu

"Yha! A-aku sama dia hanya saudara!" Aku mengejarnya

"Ya terus kenapa kamu panik seulgiya" dia tertawa

"S-siapa bilang aku panik huh?!"

"Araseo araseo kalian hanya saudara" joy merangkulku

"Kajjaaa! Kita berbaris di lapangan upacara"

"Geunde...apakah kalian sudah pernah berciuman?"

"Yhaaaa park joy!!!" Teriakku padanya yang sudah lari sambil tertawa puas

Aku bergabung ke barisan joy, upacara akan segera dimulai. Ku lihat para osis sudah berbaris dibarisannya, tapi aku tidak melihat irene disana, dimana dia?

Aku melihat ke sekeliling, dari kejauhan aku melihat irene berlari menuju barisannya

"Ck kenapa harus berlari sih" kesalku

But I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang