Jennie tersenyum senang setelah Rio dan pihak dari Celine menandatangani kontrak kerja sama, ia melirik Rio yang selalu menurut dan percaya dengan apa kata sang bodyguard.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sementara di kantor agensi para pemegang saham akhir nya setuju dengan Sean dan Jisoo, pasangan itu berjalan keluar dari ruang meeting bersama.
"Kenapa kamu bisa seyakin itu Soo? Kita bahkan belum tahu hasil pertemuan Rio dengan Celine" tanya Sean cemas.
"Aku yakin Celine akan menerima syarat kita, karena mereka yang mengejar, aku bisa saja hanya mengutus Jennie dan Sungjae, tapi sengaja Rio aku pamerkan agar mereka tahu, seperti apa sosok yang mereka ingin kan secara real, visual nya, fisik nya" jelas Jisoo.
"Baiklah, aku percaya pada mu" pasrah Sean.
Kriinggg. . .
"Jennie" kata Jisoo menatap ponsel nya yang berdering
"Hallo"
"Hallo unnie"
"Bagaimana Jenn?"
"Mereka setuju unnie, Minggu depan kampanye nya di mulai, dan Minggu ini Rio harus melakukan beberapa pemotretan"
"Baiklah, bantu aku menyusun ulang jadwal Rio nanti ne?"
"Ne unnie"
Sambubgan telpon pun berakhir, Jisoo tersenyum menatap Sean.
"Kamu dengarkan?" Jisoo bertanya, Sean tersenyum lega lalu memeluk calon istri nya itu.
"Gumawo Jisoo-yaa" ucap Sean.
Rio keluar dari restauran tempat pertemuan nya, bersama Jennie dan Sungjae.
"Bersiaplah Sungjae, hari-hari kita akan semakin sibuk" ujar Jennie.
"Rio oppa!" Teriak seorang gadis melihat Rio berjalan sendirian menuju ke parkiran.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh tidak" gumam Jennie, dan benar saja, teriakan tadi memancing perhatian orang-orang di sekitar, Jennie menepuk lengan Sungjae, lalu mereka berdua pun berlari menyusul Rio, yang meski sudah menyamar tapi tetap ketahuan.
