7. Jenius

1.8K 245 15
                                    

"Hallo Jenn"

"Noona, ini aku"

"Rio? Kamu di mana? Bagaimana kamu bisa menggunakan ponsel nya Jennie?"

"Cerita nya panjang, sekarang aku di kantor polisi, tolong jemput kami"

"Kantor polisi mana?" Rio lalu menyebutkan keberadaan kantor polisi itu setelah bertanya pada petugas

"Baiklah, tunggu kami"

"Dimana dia?" Tanya Sean yang sedang mengemudikan mobil nya bersama Jisoo untuk mencari keberadaan Rio.

"Di kantor polisi Jongno, ayo kita jemput kesana" jawab Jisoo.

"Aku penasaran, bagaimana Rio bisa menggunakan ponsel Jennie, dan mereka berdua berada di kantor polisi?" Heran Jisoo.

"Astaga, seramai ini, ada apa sebenar nya?" Gumam Sean saat mobil nya mulai memasuki pelataran kantor polisi, para fans Rio itu pun mundur teratur, memberi akses masuk bagi mobil Sean, yang langsung paham dan memarkirkan mobil nya melintang di depan pintu utama kantor polisi.

"Itu hyung saya" beritahu Rio pada polisi.

"Oh, baiklah, mari kami bantu"

"Jennie, Rio" Jisoo keluar dari mobil

"Noona" Rio langsung memeluk Jisoo.

"Ayo masuk ke dalam mobil, kita pulang" Jisoo merasa takut melihat kerumunan fans Rio di luar, Jennie dan Rio duduk di bangku belakang, Jisoo berbasa basi dengan polisi untuk mengucapkan terima kasih, dan mobil mereka pun pulang dengan diantar dan di kawal dua polisi menggunakan dua sepeda motor di depan mobil Sean.

"Rio, kenalkan dia. . ." Ucap Jisoo memperkenalkan Jennie dengan artis nya

"Nini" potong Jennie malu-malu, sambil mengulurkan tangan kanan nya, Rio terkejut bukan main, mengingat nama Nini.

"Rio" santai nya, padahal jantung Jennie sudah berasa ingin meledak saking seneng nya bisa bertemu pangsung dan berinteraksi dengan idolanya, Jennie adalah gadis yang pandai mengontrol diri dengan tak menunjukan jika ia adalah seorang Riolic, sebutan untuk fans Rio, Jisoo mengirim pesan pada Sungjae dan memberitahu jika Rio sudah ketemu, sang bodyguard pun kembali pulang ke apartemen nya.

Setiba di apartemen, Sean kembali mengucapkan terima kasih kepada polisi yang telah membantu dan mengawal Rio pulang.

Dan kini, Rio tengah duduk di sofa depan tv, Sean berdiri di hadapan nya sambil berkacak pinggang, ia ingin mengamuk, tapi tak bisa, karena bagaimana pun Rio adalah dongsaeng kandung nya.

"Maaf" hanya itu yang keluar dari mulut Rio, sambil cemberut, dia yang salah, dia juga yang marah.

"Kamu tidak bisa keluar sembarangan tanpa pengawalan Rio, bahkan baru belum sebulan yang lalu seseorang mencoba ingin membunuh mu, di luar itu bahaya untuk mu, dengarkan apa kata noona mu, atau Sungjae, yang sampai sekarang bahkan belum pulang karena mencari mu" nasihat Sean.

"Aku hanya ingin membeli susu hyung, jangan salahkan aku, salahkam noona yang tak menyediakan nya di kulkas" Rio membela diri

"Kenapa tidak meminta pada Sungjae untuk membelikan nya?" Cerca Sean, Rio terdiam tak bisa menjawab, Jisoo menyiapkan makan malam yang tadi di beli Sungjae.

"Sean, dia belum makan" Jisoo menyelamatkan Rio dari omelan hyung nya.

"Makan lah dulu Rio" ujar Jisoo, pemuda itu lalu ke meja makan dan melahap apa yang sudah Jisoo siapkan, kini Sean, Jennie dan sang manager Rio tengah berkumpul.

"Aku ingin mendengar ceritanya dari mu Jen, sebelum nya, kenalkan, aku Im Sean, CEO dan hyung nya Rio" Sean memperkenalkan diri pada Jennie, karena mereka beberapa kali ketemu tapi belum sempat berkenalan.

"Aku Jennie, oppa, jadi begini" Jennie lalu menceritakan kejadian versi dia.

"Astaga, aku melupakan eomma ku di supermarket" kaget Jennie setelah bercerita pada pasangan Chaesoo.

"Coba kamu telpon dulu eomma mu" kata Jisoo, Jennie berdiri dengan gelisah, sambil menelpon Sandara.

"Hallo"

"Eomma, maaafkan aku, eomma dimana sekarang?"

"Eomma sudah di rumah, appa mu yang menjemput eomma tadi"

"Maaf aku tadi meninggalkan eomma begitu saja"

"Tidak masalah, eomma baik-baik saja, selesaikan dulu masalah mu"

"Ne eomma, gumawo"  Jennie mengakhiri panggilan telpon nya dengan sang eomma, lalu kembali bergabung bersama Sean dan Jisoo.

"Uncle sudah menjemput eomma ternyata" lega nya, Sean dan Jisoo pun ikut lega.

"Kamu jenius Jenn, di saat-saat genting pun kamu bisa berpikir dengan jernih" puji Sean.

"Aku ingin memperkerjakan mu, sebagai bodyguard Rio" ujar Sean, Jisoo dan Jennie pun terbelalak mendengar nya

"Kita butuh sosok seperti Jennie, Soo" Sean mencoba memberi pengertian pada Jisoo.

"Tapi oppa, aku tak bisa. . ." Bingung Jennie, sebab ia tak punya skill apa-apa untuk menjadi seorang bodyguard bagi artis sekelas Rio.

"Kamu akan di training dulu tiga bulan, jika kamu setuju, aku akan mendaftarkan nya, datang lah kemari seminggu lagi, setelah kamu bicarakan tawaran ku ini dengan keluarga mu"

"B-baik oppa" Jennie meragu.

"Biar Sungjae yang mengantar mu pulang" ucap Sean lagi.

"Rio, Jennie noona mau pulang, kamu tahu kan apa yang harus kamu ucapakan pada nya" panggil Sean pada sang dongsaeng, Rio yang tengah meminum susu setelah makan pun menoleh pada Jennie.

"Gunawo noona" ucap nya polos, Jennie mengangguk dengan pipi merona dan senyum tipis di bibir nya.

"Gunawo noona" ucap nya polos, Jennie mengangguk dengan pipi merona dan senyum tipis di bibir nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sungjae, tolong antarkan Jennie pulang ne" pinta Sean pada bodyguard Rio itu.

"Sean, bukan kah perusahaan menolak bodyguard baru, lalu siapa yang akan menggaji Jennie?" Tanya Jisoo pada calon suami nya itu.

"Aku" jawab Sean yakin, Jisoo tak percaya.

"Demi keselamatan Rio, Soo, Sungjae biar fokus menjadi supir pribadi Rio saja, urusan keamanan aku serahkan pada Jennie" ujar Sean.

"Sebagai persiapan nanti saat kita menikah, Jennie lah yang akan menggantikan tugas mu" lanjut Sean, ia mendekati Jisoo, dan memeluk pinggang nya dari depan, Sean mendekatkan wajah nya, hendak mencium bibir sang kekasih.

"Ehem" Rio pura-pura batuk untuk menginterupsi sang hyung, Jisoo pun segera mendorong dada Sean menjauh dari nya.



#TBC

My Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang