50. Apartemen🔞

3.3K 199 15
                                    

"Rio, kapan kembali ke kamp?" Tanya Jennie dalam perjalanan pulang dari rumah sakit pada calon suami nya.

"Besok pagi, aku hanya libur sehari" jawab Rio.

"Kalau begitu kita pulang ke apartemen saja ya?"

"Kenapa?"

"Tentu saja karena aku ingin menghabiskan waktu hanya dengan mu" sungut Jennie kesal pada ketidakpekaan Rio.

"Baiklah baiklah, jangan marah, kita ke apartemen" bujuk nya sambil menggelitik dagu Jennie, mobil pun melaju menuju ke apartemen Rio yang sudah lebih dari enam bulan di kosongkan karena Rio tengah melakukan wamil, dan Jennie tak mungkin di tinggal sendirian di tempat seluas itu.

Jennie memeluk lengan Rio menuju ke unit mereka, sambil menghubungi keluarga masing-masing, bahwa mereka tidak pulang malam ini, Sandara berfikir sang putri menginap di rumah calon mertua nya, begitu juga dengan Yoong yang berpikir jika Rio menginap di rumah calon mertua nya.

Ceklek

Rio membantu membuka kan pintu untuk Jennie, mereka pun masuk.

"Rio"

"Hm"

Cup

Jennie langsung meraih tengkuk Rio dan mencium bibir nya penuh nafsu, rasa rindu membuat Jennie ingin melampiaskan nya dengan bercinta bersama Rio.

"Ough. . ." Rio terkejut dengan serangan Jennie yang mendadak, ia langsung memeluk pinggang nya agar tidak limbung.

Ciuman mereka semakin panas, Jennie menarik Rio menuju ke kamar sang idol dulu.

"Sayang pelan pelan, aku masih disini sampai besok" Rio berusaha mengingatkan Jennie agar tak terburu-buru takut ibu dari bayi yang di kandung nya itu akan terjatuh.

"Aku tidak sabar menunggu mu memasuki ku" mungkin karena hamil, Jennie berubah agresif dan nakal.

"Aku pasti akan memasuki mu" balas Rio, Jennie mendorong tubuh pria yang lebih muda tiga tahun dari nya itu sampai terlentang diatas ranjang, pintu kamar mereka biarkan terbuka begitu saja.

Jennie langsung membuka seluruh baju nya, Rio menatap nya takjub, tubuh telanjang dengan perut besar oleh kehamilan nya, membuat Jennie justru terlihat semakin cantik dan sexy di mata Rio, di tambah, aksi Jennie yang menarik celana panjang yang sang calon suami nya kenakan sampai lepas membuat Rio jadi terangsang.

"Damn, you so fucking hot Nini" gumam Rio membeku dengan tubuh setengah berbaring, Jennie lalu merangkak menaiki tubuh Rio yang mendongak menatap pergerakan nya.

"Lick it baby" suara Jennie terdengar sangat menggoda, ia berlutut tepat di depan wajah Rio dan mengangkangi tubuh nya, tanpa di minta dua kali, Rio pun mengecup vagina Jennie.

"Aaakhhh. . ." Sapaan bibir nya membuat Jennie mendesah, kedua tangan nya langsung menjambak rambut Rio.

"Hhmmm. . . " gumam Rio yang menyelipkan lidah nya ke dalam vagina Jennie.

"Rio. . ." Desah Jennie nikmat, ia menarik kepala Rio agar lebih dalam memasukan lidah nya, saking nikmat nya, Kedua kaki Jennie sampai berjinjit.

"Yeess. . . Right there Rio . . ." Rancau Jennie, kala lidah Rio menjilat clitoris nya.

"Aaaakkkkhhh. . . " tubuh Jennie menegang, mendapatkan orgasme nya setelah Rio menghisap dan menggigit clitoris nya, nafas nya terengah, Rio menatap wajah Jennie dari bawah, ia sangat memuja calon istri nya itu, dan semakin mencintai nya.

Jennie menunduk, merangkak turun sambil meraih penis Rio yang masih terbungkus celana dalam, Rio sendiri sibuk membuka jaket dan baju nya, kaki nya membantu Jennie melepas celana dalam nya sendiri agar penis nya lebih leluasa, wanita itu membimbing penis Rio untuk masuk ke dalam vagina nya, dengan pelan.

Bless

"Aaakkkkhhh. . . Rio. . ." Rintih Jennie, ia mulai menduduki selangkangan Rio dan menelan semua batang kemaluan Rio ke dalam vagina nya.

"Aakkkhhh. . ." Rio mendongak, kedua tangan nya menangkup pantat Jennie.

"Aakkhh. . . Aakkkhh. . . " Jennie mulai menggerakan pinggul nya maju mundur, dengan posisi selangkangan mereka menempel rapat.

"Ooouughh. . . Jennie. . ." Rio mendesah keenakan

"Fuck me Nini. . . Aakkkhh. . ."

Kedua tangan Jennie berada diatas perut Rio, guna menjaga keseimbangan nya, Rio sendiri menikmati persetubuhan nya sambil meremas dan sesekali memainkan kedua puting Jennie dari bawah, membuat wanita nya itu semakin terangsang hebat, dengan posisi ini perut Jennie pun aman dan tak tertekan tapi tetap bisa menikmati enak nya bercinta dengan Rio.

"Daddy. . . Aakkkkhhh. . ." Jennie menggila, gerakan nya semakin liar dan gelisah.

"Yess. . . Faster mommy. . . " desah Rio, setengah duduk, tangan kanan nya meraih pipi Jennie, mereka lalu kembali berciuman panas dan basah, genjotan Jennie pun semakin cepat.

"Oppa. . . Aku hampir sampai"

"Aku juga"

"Keluarkan di dalam daddy" pinta Jennie manja

"Daddy. . . Daddy. . . Aaaaakkkkhhh. . . " pekik Jennie nikmat, ia menekan pantat nya ke selangkangan Rio sampai mentok.

"Mommy. . . Aaaarrrgghhh. . . Ooouuggh. . ." Rio mendongak, menyemburkan sperma nya ke dalam vagina Jennie dengan kedua tangan nya membantu menekan pinggul Jennie.

Mereka menghabiskan waktu di apartemen dengan bercinta dua kali, terakhir mereka mencoba gaya baru yaitu Rio menusuk Jennie dari belakang dengan posisi menungging, setelah itu mereka menonton tv sambil makan malam dan berpelukan, Jennie terus menempel pada Rio, dan tak ingin lepas bahkan untuk sedetik saja, ia ingin memanfaatkan waktu yang mereka punya, karena besok pagi, Rio sudah harus kembali ke kamp nya.

Pagi nya, Rio mengantar Jennie pulang, dan bersiap kembali melanjutkan tugas negara nya, wanita itu terus menangis dipelukan calon suami nya.

"Kita akan bertemu tiga bulan lagi, jangan menangis ok" bujuk Rio.

"Tiga bulan bukan lah waktu yang sebentar Rio" isak Jennie manja.

"Kamu sudah mampu melewatinya selama enam bulan sayang, ini hanya setengah nya, aku janji akan cepat pulang, ya, jangan menangis, hati ku sakit melihat mu menangis" Rio semakin mengeratkan pelukan nya.

"Janji?"

"Janji, aku akan menemani mu saat melahirkan nanti" Jennie mengangguk, ia lalu menarik kerah seragam Rio dan mencium bibir nya dengan lembut, untuk menyampaikan seluruh rasa cinta nya pada sang calon suami, Jennie melupakan rasa malu nya meski ada Nickhun dan Sandara disana.

Rio tersenyum dengan wajah memerah, antara sungkan dan malu pada calon mertua nya, tapi juga tak bisa menolak keinginan Jennie.

"Aku pergi ya, sampai jumpa" Rio mengecup kening Jennie.

"Appa, eomma, Rio titipkan Jennie pada kalian ne"

"Tentu Rio, jangan khawatir"

"Cepat selesaikan tugas mu, dan pulang dengan selamat"

Jennie enggan menatap kepergian Rio, ia terus menangis di pelukan sang eomma dan membelakangi calon suami nya itu, karena tak ingin Rio melihat nya menangis.


#TBC

My Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang