-06-

20 8 0
                                    

Malam hari ini, jalan besar yang begitu sepi di tempuh dua insan dengan motor balap mereka. Dinginnya angin mereka tembus dengan kecepatan motor di atas rata-rata.

Jalanan yang sepi dengan beberapa lampu sebagai penerang bebas mereka seberangi tanpa adanya hambatan.

"SIAP SIAP KALAH!"
Teriak Aelf memulai pembicaraan, walaupun kecepatan motornya setara dengan Sena.

"IYA GW TAU LO BAKAL KALAH!"
Teriak Sena kencang.

"GW BAKALAN MENANG!"
Teriak Aelf tak terima.

"IYA GW TAU GW BAKALAN MENANG!"
Balas Sena lagi.

"DIEM LO CEWEK!"

"LIKE LIKE GW!"

"DASAR BANDIT!"

"MASA BODO!"

Teriak keduanya berhasil mengalihkan perhatian mereka masing-masing dari fokusnya ke balap, kini mereka hanya saling beradu mulut sampai akhirnya mereka mendekati garis finish.

"GW BAKALAN MENANG!"
Teriak Aelf saat dari ujung jalur ia sudah bisa melihat garis finish dengan Mingrui, ya, Varo namanya di geng, yang sedang duduk manis sambil makan karedok ceu Edoh di pinggir garis finish. Di samping panitia maksudnya.

"GAK BAKALAN GW BIARIN LO MENANG!"
Ujar Sena bersikeras.

"BAKALAN GW BIARIN LO KALAH!"
Sembur Aelf membuat Sena semakin naik pitam.

"GW IKHLAS KALO GW MENANG!"

"OH YAA?!!!!"

"YOI!"

"GAK USAH BERCANDA! NEGARA LAGI SUSAH!"

"BANGSAT LO MARKUJEY!"

Kecapean berteriak, akhirnya Aelf diam duluan. Lagi pula, dia yang memulai teriakan, jadinya, dia juga yang harus mengakhirinya bukan?

"SENA SEMANGAT!"
Teriak Jaya di cengiri Aldi.

"Gak usah cosplay jadi anak cheers, lu kek bencong."
Komennya membuat Jaya kikuk menahan malu.

"UJEY KALO LO MENANG GW KASIH LISA BLACKPINK!"
Teriak Varo dengan mulut penuh karedok hingga akhirnya ia terbatuk-batuk karena timun yang tersangkut di tenggorokan.

Keduanya sama-sama sengit. Mereka tak mau kalah satu sama lain. Tapi di sisi lain mereka sudah menggunakan seluruh tenaga mereka dengan hasil yang kurang memuaskan.

Keduanya melalui garis finish bersamaan. Menyimpulkan bahwa hasil pertandingan adalah seri. Tak ada yang kecewa dari dua belah pihak. Tak ada yang senang pula. Bagaimana bisa hasilnya seri?! Oh tuhan..... malam ini kau buktikan kalau kau maha adil.

"Gw pergi dulu."
Pamit Aelf lalu memberi kode pada Sena bahwa ia harus mengikuti Aelf entah kemana.

Akhirnya Aelf pun membonceng motornya meninggalkan keadaan yang masih ricuh.

"Aldi, Jaya, gw balik duluan yah. Nyokap gw ngechat,"
Bohong Sena lalu pergi meninggalkan arena. Ternyata ia mengikuti Aelf entah kemana.

***

Lama melajukan motornya dan mengikuti Aelf, maksudnya, Zeyu, akhirnya Sena atau Jean menepikan motornya dipinggir jalan.

Ia tuluy menghampiri Zeyu yang sudah duduk di warkop yang masih buka jam segini. Kenapa gak ke cafe? Kemungkinan lewat jam 12 malam kek gini dah pada tutup.

"Duduk."
Titah Zeyu sembari menunjuk tempat duduk kosong yang ada di hadapannya.

"Gw bukan anjing yang harus di suruh dulu kalo mau duduk."
Sarkas Jean lalu duduk di tempat yang tersedia.

Us And Love ||Zeyu Lokal Ver.|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang