Epilog

771 70 12
                                    

Belum banyak yang tahu apa yang ada di antara Mark dan Renjun tetapi semuanya berkomentar bahwa belakangan ini mereka begitu dekat. Bahkan kedekatan mereka sampai terkena teguran oleh yang lain. Khawatir akan ada berita-berita miring atau hal lain.

Mark masih betah berada di pojok ruangan, dia menepi setelah mempraktikan gerakan baru beberapa kali. Peluh mengalir di dahinya, namun bibirnya menguntai senyum yang tak hilang. Matanya tak jengah menatap sosok yang lebih mungil darinya sedang bergerak di tengah ruangan. Anggota Dream sedang latihan gerakan dance.

Sesekali senyuman di wajahnya kian melebar kala netra seseorang yang ia perhatikan sejak tadi balik menatapnya. Mark kemudian berdiri dan berjalan ke tengah ruangan.

"You guys nailed it. Called it a day." Ucapnya merasa cukup melihat bagaiman sinergi kawan satu grupnya ini dalam bergerak dengan kompak.

Dengan nafas yang terengah masing-masing anggota Dream mengangguk dan Haechan mengacungkan ibu jari lalu berlalu ke tepi meraih botol minumnya diikuti Jeno dan Jisung.

Jaemin masing terengah di tengah ruangan bersama Chenle dan Renjun. Mereka mengambil posisi duduk dan berselonjor. Mark yang masih berdiri pun dengan baik hati mengambilkan botol minum adik-adiknya. Memberikan pada Jaemin dan Chenle, lalu yang terakhir pada Renjun dan ikut duduk di sebelah lelaki itu.

"Matamu hampir keluar, Hyung!" Cibir Jaemin setelah membuka tutup botolnya, kemudian menegak habis isinya.

Mendengar yang Jaemin katakana Mark segera membuang muka melihat ke arah lain. Chenle tidak berkomentar apapun dan Renjun meminum minumannya.

"Aku pulang duluan!" Jaemin sudah berdiri berpamitan pada semua yang ada di ruangan.

"Aku ikut!" Jeno berteriak dan turut berdiri.

"Aku juga sangat lelah." Jisung menimpali dan mulai berjalan mengikuti Jaemin serta Jeno.

"Hati-hati di jalan!" Pesan Mark pada ketiga adiknya itu.

Di ruangan ini menyisakan Mark, Renjun, Chenle, dan Haechan yang tengah bersandar kelelahan pada dinding kaca.

"Kuharap aku memiliki kemampuan Jongin Hyung." Keluh Haechan. "Aku ingin sampai di dorm tanpa berjalan!!!" Lanjutnya yang kemudian mendapat timpukan botol kosong oleh Chenle.

Chenle bangkit dan mengambil kembali botol kosong yang ia lempar, mendekat pada Haechan dan menarik tangan lelaki yang lebih tua ketika ia mengangkat tangan mengisyarat pada adiknya itu untuk menariknya agar berdiri.

"Kalian tidak pulang?" Tanya Haechan seraya berjalan menuju pintu.

Yang ditanya, Mark dan Renjun melempar tatap satu sama lain. "Pulang." Jawab Renjun. Ia berdiri kemudian. Namun tangannya ditahan oleh Mark. Haechan dan Chenle sudah melewati mereka. "Setelah mematikan lampu. Kalian duluan saja. Hati-hati ya!" Seru Renjun yang mendapat lambaian tangan Haechan yang meninggalkannya.

Kini Renjun berbalik dan menunduk melihat pada Mark yang masih duduk dan menggenggam tangannya. "Ayo pulang!" Ajaknya pada lelaki Canada itu.

Bukannya menjawab, Mark memberi Renjun senyuman. "Aku merindukanmu."

Mulanya Renjun tidak mengerti apa yang terjadi di antara dirinya dan lelaki yang kini menariknya menuju pintu ruangan ini. Dimulai dengan Mark yang datang padanya dengan kondisi mabuk dan menciumnya sampai bibirnya bengkak. Lalu dia yang merasa semuanya tidak beres dan memastikan segala hal di antara mereka hingga dia mendapat pengakuan dari lelaki di blasteran ini kalau ternyata Mark menyukainya.

Mengajak menuju pintu, yang Mark lakukan adalah memastikan ruangan ini terkunci dan hanya mereka berdua yang tersisa.

Dengan ketulusan yang Mark hadirkan di setiap hal yang ia lakukan untuk Renjun, pun Renjun menyukainya balik. Klise memang. Rasa sayang yang ada pada diri mereka untuk satu sama lain kian bertumbuh membuahkan cinta yang bergejolak bagi satu sama lain.

Mark duduk berselonjor di depan pintu, menarik Renjun untuk duduk di pangkuannya. Renjun juga merindukan Mark. Beberapa hari ini mereka berjauhan karena yang lalu mendapat teguran karena terlalu sering berdekatan.

Rasa lelah yang sedari tadi mereka rasakan mendadak juga mereka lupakan. Ketika keduanya sudah bersama seperti ini, bagaikan obat untuk satu sama lain. Membuat keduanya menjadi baik-baik saja.

Kedua wajah mereka sejajar. Netra satu sama lain telah mengunci dalam tatap yang hangat. Senyuman tulus terjuntai di bibir masing-masing. Tersirat betapa keduanya saling mencinta.

"Do you mind if I kiss you?" Lirih Mark di keheningan itu.

"Of course no. I miss you, too." Balas yang lebih muda.

Mendengar jawaban itu keluar dari mulut kekasihnya, Mark menarik tubuh Renjun merapat padanya. Memiringkan kepalanya dan menyatukan bibirnya dengan milik Renjun.

Setelah beberapa saat mereka menyudahi ciuman mereka. Mark melihat semburat merah muda pada wajah Renjun. Mungkin sama dengan yang di wajahnya karena suhu tubuhnya terasa lebih hangat.

"Thanks." Ujar Mark.

"Untuk?" Renjun heran atas ucapan terima kasih Mark sehabis mereka berciuman ini.

"For let me come to your life." Jawab Mark, "Also, you are the cure in any bad situation I through. Tiap ada dirimu di situasi burukku, aku merasa lebih baik." Ia menjelaskan.

"You don't need to say that. Kalau waktu itu kau tidak mabuk, mungkin semua ini tidak akan terjadi, ya..."

"I'm sorry." Lirih Mark. Renjun mengubah posisinya, ia pindah duduk di sebelah Mark bersandar pada pintu yang terkunci.

Mark selalu merasa bersalah akan hal itu. Mungkin dia telah memberikan trauma pada Renjun.

Renjun menggeleng. "Just forget it, Hyung. If you never in that situation, we might not be like we are today. Everything happened with its reason. It's okay, I bear with it, kok."

"I never feel this high with anyone else kecuali Renjun." Ucap Mark dibumbui senyuman di wajahnya.

"So do I." Balas Renjun mencuri cium di bibir Mark dengan cepat. "Cuz you love me like you do."

"I always do, Ren." Tersisa senyuman yang tak enggan muncul di wajah keduanya. Betapa dalam rasa cinta yang Mark miliki pada Renjun pun sebaliknya tak bisa lagi diungkap dengan kata yang menyambung frasa lalu menjadi kalimat. Yang jelas, keduanya saling mencinta. 


-end-


halo? 

kurasa epilog bukan begini deh tapi udahlah ya? sekarang love me like you do markren bener-bener kelar dan akan aku tandai complete.

kalau masih ada yang baca, I am really thanks to you my friends <3

sampai ketemu di lain kesempatan! stay hydrated luv <3

[bl] love me like you do✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang