Minggu ini Mark disibukkan dengan segala kegiatan di ruang latihan. Makan pun hampir ia lupakan kalau Taeyong tidak menariknya atau Johny yang membawakan makanan pada Mark. Meski Johny tidak berada di ruangan yang sama dengan Mark dan Taeyong latihan tapi anak itu sangat peduli pada Mark, makanya dia mau-mau saja datang ke ruang latihan mereka meski berbeda lantai.
Seperti saat ini, jarum jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, Taeyong bilang Mark belum sempat makan malam dan Johny pun datang ke ruangan mereka dengan kresek berisi makanan siap saji di dalamnya. Tidak hanya sebuah kresek, Johny datang bersama kejutan yang membuat lelah pada diri Mark menguap seusai latihan hari ini.
Johny tahu senyuman lebar di wajah Mark terukir karena orang yang datang bersamanya, Renjun, Johny pikir Mark sangat merindukannya karena yang Johny tahu mereka tidak saling bertemu beberapa minggu ini terhitung sejak Mark pamit padanya dan Taeyong untuk pergi Minggu siang waktu itu.
Sejak saat itu juga belum ada obrolan yang Johny dan Taeyong rencanakan tentang Mark dan Renjun. Masih tak ada yang tahu karena Mark dan Renjun tidak mengatakan apa-apa serta Johny dan Taeyong yang menyimpannya diam. Ah, Kun, Yukhei, dan Jaemin juga tahu tentang mereka namun memang belum ada yang tahu kalau kedua rekan mereka ini mulai ngedate.
Sesi latihan Mark hari ini telah usai, menyisakan ia dan Taeyong di ruangan ini serta dua orang yang baru saja datang dengan salah satunya membawa kresek dan yang satunya bak pelipur lelah Mark karena begitu netra Mark menangkap sosok itu, rasanya seperti ingin memanjangkan malam ini saja, agar terus bisa bersama Renjun. Mark merindukannya, begitu juga sebaliknya, mungkin.
"Baru selesai?" Renjun membuka mulutnya dengan senyuman yang tak luput di wajahnya. Dia juga ada jadwal latihan hari ini namun tidak seintens Mark dan Taeyong yang untuk menyiapkan sesuatu bernama comeback. "Tadi berpapasan dengan Taemin hyung." Lanjutnya dengan jempol mengarah ke pintu ia masuk sebelumnya.
Mark mengangguk, lelaki ini juga mematrikan senyumnya di wajah. "Kau juga baru selesai?"
Renjun menggeleng. "Aku sudah pulang, sudah mandi, sudah wangi." Cengirnya lebar. Dua orang yang lebih tua dari mereka hanya mendengarkan dari tempatnya karena Johny sudah duduk mensejajari Taeyong yang bersandar di dinding ruangan ini sambil meminum mineralnya. Mereka berdua tersenyum kecil.
Yang lebih tua maju selangkah, kini mereka berdua berjarak satu langkah saja. Renjun berjengit dengan alis terangkat, matanya ia lebarkan memberi isyarat pada Mark bahwa di sini ada orang lain selain mereka. Senyum di wajah Mark makin lebar, ia menoleh ke belakang di mana Johny dan Taeyong berada, memastikan bahwa kedua hyung mereka sibuk dengan urusan mereka sendiri.
"Mau membuktikan kalau memang sudah wangi." Senyum di bibir Mark tidak luput sama sekali dari wajah itu. "Boleh cium? AWW—"
Kedua orang yang berdiri di ruangan ini menoleh pada Johny dan Taeyong yang juga melihat ke arah mereka karena teriakan Mark barusan.
"Sakit." Cicit Mark. Padahal Renjun tidak mencubitnya dengan keras.
"Kalian sedang apa? Sini?" Johny mengintrupsi kedua adiknya. "Mark belum makan, kan? Sini."
"Iya!" Jawab Mark.
"Sejak kapan belum makannya?" kali ini ekspresi Renjun jadi serius.
Mark menampikan cengirannya.
"Makan!" Desis Renjun mutlak dengan pelototan spesial untuk lelaki yang ia khawatirkan belakangan ini karena jadwal latihannya yang padat.
,
KAMU SEDANG MEMBACA
[bl] love me like you do✔
Fanfic、、、I'll let you set the pace 'Cause I'm not thinking straight My head's spinning around I can't see clear no more What are you waiting for? 、、、 september, 2018.