Chapter V

70 11 6
                                    

I love you more than I love myself

------------------------------------

"Osamu?"

'Sial! Mati Aku!'

Tok Tok Tok

"Iya, Sebentar, Samu masih sakit perut"

'Jika surat ini kembali terlihat pasti hanya akan dibakar lagi, tidak ada pilihan lain'

CEKLEK

"Oh Ayah? Kenapa Yah?"

"Hanya memastikan kau baik"

"Samu baik, hanya perlu istirahat lagi"

"Baguslah kau sehat. Lalu, apa kau ada melihat surat? Pengantar surat menelponku dan menanyakan mengenai surat. Kau lihat?"

"Surat? Samu tidak lihat yah" Jawabnya tenang berusaha tidak panik. Jikapun Ayahnya mengecek ke semua penjuru rumah Ia tidak akan mendapatkannya. Tidak dia tidak membuangnya ke toilet, membuangnya ke toilet bisa jadi akan menimbulkan masalah.

"Oh gitu? Ok, Ayah akan bilang ke Kantor Pos. Kuharap pengantar suratnya tidak dipecat" Seketika Osamu membeku, tidak dia tidak ingin seperti ini.

"Ayah tunggu!" serunya sambil menggenggam tangan Ayahnya.

"Kenapa? Bukannya kamu tidak lihat hmm?"

"Jangan adukan yah"

"Loh kenapa? Bukannya memang tidak sampai?" Ayahnya menyeringai, sungguh mudah sekali memanfaatkan perasaan anak sambungnya.

"Samu hik.. Samu lihat" ucapnya sambil menitihkan air mata. Sungguh dia tidak ingin jujur, tapi dia tidak ingin orang lain kehilangan pekerjaan karena dirinya.

"Oh ya? Ada dimana?"

Osamu menggelengkan kepalanya kemudian menjawab dengan nada gemetar "Sudah nda ada..."

"Kenapa ga ada?"

"So-soalnya.. udah samu makan..."

***

"Tuan, Anda dapat surat"

"Oh ya?!" Atsumu berlari meninggalkan meja belajarnya dan langsung menerima surat itu. Nampak jelas surat itu dari adiknya. Surat balasan yang telah Ia tunggu selama ini.

"Makasih bibi!" serunya, Bibi itu mengangguk membalasnya dengan senyuman. Sudah sangat jarang dia melihat Tuan mudanya bahagia seperti ini. Tentu saja senyuman yang diberikan Atsumu menular ke semua orang di tempatnya tinggal.

Atsumu membuka amplop itu dengan hati-hati, walaupun hanya pembungkus surat Ia tidak ingin merusaknya. Ok, kini Ia dapat melihat isi dari amplop tersebut, hanya terdapat selembar kertas disana.

Tidak seperti yang Ia kira, Ia pikir Ia akan mendapat balasan sama panjangnya dengan apa yang Ia tulis beberapa minggu lalu. Tapi itu bukanlah hal yang penting, sekarang mari lihat apa saja yang dituliskan Osamu padanya.

Dear Atsumu.
Keadaanku baik, kuharap kamu juga baik-baik saja. Terima kasih telah mengkhawatirkan aku selama ini.
Ibu sudah menikah lagi, dan kami tinggal bersama. Tentunya aku bahagia kami sering memiliki waktu bersama, jangan khawatir Ayah tiriku memperlakukanku dengan sangat baik, jadi tenang saja Atsumu tidak perlu mengkhawatirkan Samu lagi.
Dan maaf, tapi aku belum bisa menemuimu. Aku tahu kamu kecewa padaku, tapi maaf jadwalku belakangan ini sangat sibuk. Begitu juga dengan Ayah dan Ibu. Ku harap Atsumu juga segera mendapatkan keluarga baru dan bahagia di dalamnya.
Dengan cinta dari adikmu Osamu.

PuppetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang