7

312 30 2
                                    

Warn! semi18

•••

Karpet merah tampak menghiasi pintu masuk sebuah ballroom mewah. Suara musik klasik terdengar tak kalah mewah.

Meja-meja tersusun rapi memiliki dekor emas yang menambah kesan mewah pada acara makan malam ini.

Yeonjun memasukkan telapak tangan pada saku celananya. Setelan formal yang Yeonjun gunakan malam ini adalah serba hitam.

Sesuai dengan kondisi dirinya saat ini. Isi kepala, jiwa, dan raganya nampak gelap. Dirinya kehilangan arah malam ini.

Yeonjun tidak bisa mendekat kearah dua orang yang nampak tersenyum menyambut tamunya itu. Oleh karena itu, Yeonjun berbelok mencari sesuatu yang bisa menyegarkan pikirannya.

Alkohol. Dia beberapa kali meneguk minuman memabukkan itu secara langsung. Hingga membuat kepalanya sedikit pusing. Namun, keadaan Yeonjun masih sadar.

Buktinya, Yeonjun masih bisa menatap dengan jelas Soobin yang sedang dirangkul pinggangnya mesra oleh seorang pria yang esok hari akan berubah status menjadi suaminya.

Yeonjun marah. Yeonjun marah pada semua hal. Ia marah pada calon suami Soobin yang berani-beraninya merangkul pinggang Soobinnya. Ia marah pada dirinya sendiri yang tidak bisa menyadari perasaannya pada Soobin satu tahun lalu.

Dan Yeonjun juga marah pada dirinya sendiri yang kali ini malah mendekat kearah Soobin. Menyapa keduanya, seolah-olah dirinya baik-baik saja.

Mengucapkan selamat atas hari bahagia keduanya yang akan berlangsung esok hari. Yeonjun menjabat tangan Seungjin.

Keduanya berbincang beberapa saat. Hingga akhirnya Soobin dan Seungjin pamit untuk menyapa tamu lain.

Bukannya pulang, Yeonjun malah memilih untuk menyakiti dirinya sendiri dengan melihat Soobin dan Seungjin yang semakin malam semakin bermesraan.

Huekk

Yeonjun mencuci mukanya yang terasa panas. Kebanyakan minum membuat dirinya mengeluarkan isi perutnya.

Yeonjun memijit keningnya. Ia mengecek jam tangannya, pukul 11.10. ini sudah cukup larut. Dan acara Soobin sudah selesai lima belas menit lalu.

Saat hendak keluar toilet, Yeonjun dikejutkan oleh kehadiran Soobin secara tiba-tiba. Soobin meremas tangannya gugup.

'apakah ada sesuatu yang terjadi?'

Belum sempat bertanya, Yeonjun sudah terlebih dulu ditarik keluar oleh Soobin. Yeonjun tidak tau apa yang terjadi.

Soobin berjalan cepat sambil menarik tangannya.

'ada apa?'

"Dimana mobilmu?" Soobin terlihat panik. Yeonjun memegang bahu Soobin, guna menenangkan.

"Ada apa? Jelaskan padaku," Soobin menggelengkan kepalanya.

"Yeonjun, dimana mobilmu?!" Soobin memohon kepada Yeonjun. Yeonjun menggelengkan kepalanya. Ia tidak akan mengizinkan Soobin mengetahui dimana letak mobilnya sebelum—

cup

Yeonjun membelalakkan matanya. Apakah baru saja ia dicium oleh Soobin?

"Soobin..." Suara Yeonjun nampak memelan. Sensasi yang ia rasakan berbeda dengan sensasi satu tahun lalu.

Ciuman itu terasa lebih menyenangkan.

Setelah meyakinkan dirinya, akhirnya Soobin memutuskan untuk menarik Yeonjun dalam ciuman panjang.

Yeonjun tak berkutik. Ia tau ini sangat salah. Bagaimana bisa Soobin yang akan menikah esok hari malah menciumnya seperti ini.

Namun, Yeonjun tidak bisa menghentikannya. Ia akui, ia mulai tenggelam dalam ciuman Soobin.

"Bawa aku pergi bersamamu yeonjun," Soobin setengah berbisik. Bahkan nafasnya mulai tersengal. Entah karena ciuman panjangnya ataupun rasa takut.

Yeonjun menatap Soobin yang berkaca-kaca, ia tau ada sesuatu yang tidak beres. Namun, Yeonjun tidak memikirkan itu saat ini.

Yeonjun akhirnya menyerah. Ia membawa Soobin masuk ke dalam mobilnya dan membawanya pulang, seperti yang Soobin minta.

Pulang ke rumah Yeonjun.

Perjalanan keduanya nampak sangat membahayakan. Namun sepertinya mereka tidak memperdulikannya.

Soobin duduk disamping kursi kemudi yang sesekali menciumi Yeonjun, bahkan menarik wajah Yeonjun agar membalas ciumannya.

Yeonjun kalap. Disaat ia bisa mengalihkan perhatiannya dari jalan. Ia pasti akan membalas ciuman Soobin. Entah kenapa, gairahnya satu tahun lalu kembali muncul ke permukaan.

Hingga disaat mereka benar-benar sampai di kamar Yeonjun, keduanya yang memang sudah berkabut nafsu langsung saling mencium.

Memberikan sentuhan untuk memanjakan satu sama lain. Bertukar saliva, memberi tanda di setiap jengkal tubuh mereka yang kini sudah tak terbalut pakaian. Keduanya bersatu, melepaskan rasa rindu juga menyalurkan rasa cinta mereka.

Setelah mereka mencapai puncaknya, tiba-tiba Soobin menangis. Menangis tanpa suara, Yeonjun yang menyadari itu hanya bisa memeluk erat Soobin.

Apakah setelah ini Soobin akan menamparnya? mencaci maki dirinya? Yeonjun tau bahwa Soobin tak sepenuhnya sadar. Soobin dalam pengaruh alkohol.

Namun, saat tak melihat ada pergerakan sama sekali dari diri Soobin. Yeonjun akhirnya menarik kepala Soobin dari bahunya. Ingin bertanya mengenai apa yang sebenarnya terjadi.

Mata bulat itu kini menatap Yeonjun. Matanya bergetar, menyimpan sejuta rasa ketakutan.

"Yeonjun..." Yeonjun menakup wajah Soobin kemudian mencium keningnya. Memberikan sedikit ketenangan.

"Aku—aku mencintaimu—sangat" Yeonjun tersenyum tulus.

Kenapa Soobin mengatakan itu? Dirinya akan resmi menjadi suami orang esok hari.

Namun, pada kenyataannya Yeonjun tidak peduli. Biarkan malam ini menjadi saksi kisah cinta keduanya.

"Aku juga Soobin," Soobin membulatkan matanya terkejut, setengah tidak percaya.

Yeonjun yang dapat membaca isi pikiran Soobin pun akhirnya menarik tangannya. Mencium punggung tangannya, kemudian menyatukan jari-jari keduanya.

"Aku juga mencintaimu. Maaf jika aku tidak pernah membuatmu bahagia. Bahkan disaat aku tau kau memiliki perasaan padaku, aku justru malah terus menyakitimu Soobin... Aku benar-benar minta maaf karena tidak menyadari perasaanku sendiri. Kau tau, setelah aku bercinta denganmu aku akan selalu dikelilingi oleh rasa bersalah karena aku memaksamu. Namun, itu semua kulakukan karena aku ingin selalu dekat denganmu. Aku terus membantah perasaanku padamu, karena kupikir aku mencintai Eunji. Ternyata, kebahagian yang aku dapatkan itu darimu, bukan saat bersama dirinya. Soobin aku sungguh mencintaimu."

-TBC-

0X1 -Yeonbin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang