Ep34.

128 19 2
                                    

"Bang Jojo kemana aja sih, terus kok bisa bareng Felix?" Tanya Arhan penasaran,

"Panjang sih ceritanya, mau yang mana dulu?" Jawab santai Johan.

"Kemana selama ini?" Tanya Louis buka suara,

"Gak kemana mana sih, intinya gue masih sering mantau Ara dari jauh kok." Jelas pria tampan itu dengan santai.

"Lo tau gak Ara nyariin lo selama ini?"

"Bukannya dia nyari Venus?"

"Jangan sebut nama bajingan itu" Tekan Rifan.

"Sorry, sorry."

"Lo berubah." Singkat Bagas.

"Iya, gue tambah ganteng."

"Kita gak lagi kelawak Jo." Tegas Louis.

"Ok."
"Setahun setelah pindah kakek gue nyusul kakek Ara, lo tau gue cuma punya kakek gue satu satunya disitu gue drop aset kakek yang diserahin ke gue banyak yang ga keurus alhasil bangkrut. Gue mulai semua dari nol lagi tapi selalu gagal, saat titik terendah gue tiba tiba gue nemu kotak peninggalan kakek dan gue nemu surat tulisan tangan dia, surat rumah dan tanah hasil peninggalan orangtua gue, dia juga ninggalin cek buat gue, tertulis disana kalo gue harus bisa balikin keadaan. Gue bangkit dan berusaha lagi, akhirnya gue berhasil. Gue gak lupa isi surat itu dimana kakek gue minta temui Ara waktu gue udah sukses jangan dateng pas gue drop dan gue mau nepatinnya sekarang."

...

Setelah cerita panjang dari Johan orang orang dalam ruangan itupun hening.

"Sorry gue uda-"

"Gapapa gass, gue ngerti."

"Bang, kak Ara dikamarnya.." Arhan menyela,

"Kak Felix ikuttt" rengeknya sambil menunjuk puppy eyes

"Nanti oke?"

*mengangguk pertanda menerima perintah

Toktoktok..

"Ra saya izin masuk" Johan membuka pintu dan masuk,

DAMN!

Johan benar benar kaget melihat situasi kamar Ara, botol alkohol, tisu dan kaca dimana mana, suasana kamar setengah gelap, cutter & gunting penuh darah hasil sesetan.

“Ara bener bener hancur.” gumam Johan dalam hati.

Johan mencoba mendekat tapi Ara bergeser menjauh.

"Raa, ini gue.."

Ara tidak menghiraukan suara tersebut dan beralih membelakangi.

"My princess.."

Mendengar panggilan yang familiar itu Ara menoleh,

"Joh-"

"Iya gue" menarik Ara kepelukannya.
"Kenapa lo jadi begini sih?"

"Daddy" Ara yang tak kuat kembali menangis didalam pelukan Johan.

"Oke gue tau gimana perasaan lo, but come on lo jangan rusak diri lo begini."
"Masih banyak orang diluar yang sayang sama lo ra."

"Lo?" Tanya Ara tiba tiba disela tangisnya,

"Sayang ra, gue sayang banget sama lo lebih dari yang lo kira."

"Bohong, lo bohong Jo." melepas pelukan Johan.

"Gue gak bohong ra, gue serius." memegang kedua tangan Ara.

"Ra please, ok gue ngaku gue salah, gue pembohong, gue bodoh, gue harusnya nyamperin lo dari kemaren kemaren dan lo gak bakal jadi begini."

...

"Ra lo harus bisa bangkit. Jangan cuma bisa stuck disini."
"Lo seneng kan gue udah balik kesisi lo, apa lo udah benci sama gue dan mau gue pergi? kalo itu yang lo mau gue bisa pergi demi lo ra." Johan berdiri berbalik hendak meninggalkan Ara.

Brak

Ara tumbang!

"RAA!" Johan segera menggendong Ara turun dan membawa nya kerumah sakit.

*Dibawah

"ARA KENAPA JO?!" Semua abang abang Ara dibawah kaget,

Johan sudah tidak ada waktu lagi untuk menjelaskan semuanya dan segera membawa Ara kedalam mobil.

"Ra lo bertahan ya sayang." kecupan dikening Ara sebelum Johan menancapkan  pedal gas mobil dengan kecepatan penuh menuju rumah sakit.

Johan kembali menggendong Ara keluar dari mobil, memanggil suster dan dokter untuk segera menangani Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Johan kembali menggendong Ara keluar dari mobil, memanggil suster dan dokter untuk segera menangani Ara.

"Dokter tolong, tolong pacar saya." Panik Johan,

-----------------------------------------------------------------
🦋 Cie elah pacar, kapan jadian lu
"Brisik thor gue lagi panik jangan bikin stres."
🦋PMS LO? SENSIAN.
-----------------------------------------------------------------

Sejam sudah Johan menunggu didepan ICU rumah sakit tersebut.

BUGH

"GUE TANYA LO APAIN ADEK GUE!" Leon dateng dan melontarkan satu pukulan ke pipi Johan.

Leon memang terlihat sangat dingin diluar, tapi soal keselamatan Ara dia ga bisa hanya dingin dan cuek. Dia tadi tidak ada rumah Ara karna memang ada urusan mendadak digym miliknya.

"Bang Leon tahan." Cegat Arhan,

"WOI BISU, GUE TANYA ADEK GUE LO APAIN BISA BEGINI!" Leon mengangkat kerah baju Johan.

"Bang, ini rumah sakit" Louis menenangkan Leon.

"ADEK LO WIS DI BIKIN SEKARAT AMA DIA! DAN LO NYURUH GUE TENANG?" Amarah Leon yang memuncak tidak ada yang berani menghentikannya.

“Counter nya ada didalem begimana dah” gumam Arhan

*Dokter keluar dari ruang tersebut.

"Keluarga Ara?"

"Saya kakak kandung nya dok." Bagas menghampiri sang dokter.

"Boleh ikut saya?"

"Maaf nyela, saya bisa ngeliat Ara dok?" Leon,

"Dua orang yang hanya diperbolehkan masuk, pasien masih belom sadar."

Jelas dokter tersebut dan pergi bersama Bagas menuju ruangannya.

-----------------------------------------------------------------

Habis baca itu vote sama komen bukan ngilang.

spam komen tar aku up lgi >3<

SHE's MAFIA OR GANGSTER [EXTRA PART]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang