02

3K 347 3
                                    

Kalau suka vote yachh

.....

Kaki kecil itu berjinjit sambil berjalan pelan agar tak menimbulkan suara kepalanya menoleh ke kanan dan kiri memastikan keadaan aman dan tidak ada orang yang melihatnya

Celio mengedarkan matanya saat sampai di dapur,matanya terhenti pada kulkas yang menarik perhatiannya berada dipojok

Mulutnya terbuka bahkan air liurnya hampir menetes melihat banyak makanan dan berbagai cemilan di dalam kulkas

Atensinya terhenti melihat kue yang entah apa namanya, kue itu terlihat nikmat dengan lelehan coklat diatasnya. Dengan cepat ia melahap kue itu dengan tetap berdiri di depan kulkas

Seorang anak laki-laki memasuki mansion mewah itu yang nampak sepi dan suram seolah tak berpenghuni. Sepertinya ia baru pulang dari sekolah terlihat dari seragam yang masih melekat di tubuhnya guratan lelah terpancar diwajahnya.

Tadinya sih ia ingin langsung ke kamar dan tidur tapi langkahnya terhenti ketika mendengar suara-suara aneh saat melewati dapur

Karena penasaran kakinya melangkah menuju suara yang berasal dari dapur tepatnya didekat kulkas

"Sejak kapan rumah ini ada pencuri?"

Celio terperanjat kaget saat mendengar suara yang berasal di belakangnya dengan terpatah-patah ia menolehkan kepalanya melihat siapa gerangan yang mengganggu acara makannya

"Pfff.. .HAHAHA!!Oh astaga wajah macam apa itu" Celio menatap bingung pada anak laki-laki dihadapannya yang sedang tertawa sambil memagangi perutnya

"Aneh"ujarnya sembari menggigit potongan coklatnya yang terakhir

Mata Celio membulat saat melihat nama yang tertera diseragam anak laki-laki itu

Delon Freyn Cravis

"Jadi, dia saudaranya Celio" Batin Celio

Delon mengusap sudut matanya yang berair dan mencoba meredakan tawanya agar tidak meledak melihat seluruh wajah  Celio yang penuh coklat

Sudut bibir Delon tertarik kecil,otaknya memutar rencana licik"Kau tau semua coklat yang kau makan itu adalah milik kakak kedua, bagaimana ya reaksinya  saat tahu coklatnya di makan habis oleh pencuri kecil"

"Kira-kira hukuman apa ya, yang kakak kedua pilih? Apa tubuh kecilmu akan dipotong-potong lalu dijadikan sup atau perutmu akan dibelah lalu isinya dikeluarkan, hmm? "Lanjut Delon dengan jari telunjuk didagu seolah sedang berpikir

Wajah yang penuh coklat itu seketika pucat pasi seluruh tubuh Celio merinding membayangkan betapa kejamnya kakak kedua, yang memang pecinta coklat. Lalu apa jadinya jika dia tau seluruh coklat miliknya dimakan habis olehnya

'Habislah dirimu Celio huhu' Batin Celio menjerit

Mata bulat besar itu memandang Delon dengan tatapan layaknya kucing terlantar yang ingin dipungut

"YAK!! Ke-kenapa ekspresi mu seperti i-itu. Kau pikir aku akan luluh dengan wajah jelekmu itu" Delon memalingkan wajahnya yang memerah hingga ketelinga,sedikit kesal dengan dirinya kenapa wajahnya memerah hanya melihat wajah imut itu

'Tidak! Dia tidak imut pasti ada yang salah dengan diriku!! Ya, pasti ini karena aku kelelahan! 'Batinnya meronta

Sedangkan Celio tidak menyerah otaknya berputar memikirkan rencana agar terlepas dari hukuaman kejam yang akan menantinya nanti dan Delon bisa ia manfaatkan. Muehehe

"Celio tadi sangat lapar karena hanya diberi makan bubur, maafkan Celio, jangan hukum celio,huhu"Ujar Celio sedih tak lupa air mata buayanya agar lebih meyakinkan

'Kenapa dia sangat imut dan apa-apaan itu,kenapa dia hanya diberi makan bubur?!!' Delon menggeram kesal tanpa sadar tangannya mengepal

Hei, kenapa dia bisa sekesal ini padahal selama ini dia tidak peduli tuh dengan adik terbuangnya,bahkan diantara para saudaranya yang lain,dia lah yang paling sering menjahili dan juga suka menghina Celio

"Jika kau masih lapar kau bisa memakan semuanya!! Ta-tapi jangan salah paham dulu!! A-aku melakukan ini karena tidak ingin kau mati saja dan itu akan sangat menyusahkan"ujar Delon sambil memalingkan wajahnya agar tidak melihat wajah Celio

Mata Celio seketika berbinar."Terima kasih,abang baik!"
Dalam hati ia bersorak senang saat aktingnya berhasil, ternyata saudara iblisnya mudah tertipu hanya mengeluarkan tatapan imut saja dia sudah luluh

Tanpa kata Delon berbalik dan pergi meninggal Celio yang masih cengar cengir. Sampainya dikamar ia bersandar pada pintu dengan memegang dada kirinya yang berdetak cepat bahkan ujung telinga juga memerah

"Sepertinya aku mempunyai penyakit jantung"

Bungkus snack dan sampah susu kotak yang sudah tandas isinya itu berserakan dilantai kamar minimalis sedangkan sang pelaku tengah asih berbaring dikasurnya dengan mata terpejam akibat kekenyangan

Siang berganti malam seluruh anggota Cravis berkumpul dimeja makan, eh ralat kecuali Celio yang masih asik bergulung didalam selimut hangatnya

Semua menikmati makan malam seperti biasa dengan suasana yang hening hanya dentingan sendok yang menghiasa makan malam seperti sebelum sebelumnya

Kret

Bunyi kursi yang tergeser dengan berdirinya kepala keluarga, tanpa sepatah katapun ia beranjak pergi diikuti yang lainnya

Nicholas Volker Cravis kepala keluarga Cravis,duda beranak empat yang ditinggal mati istrinya saat melahirkan putra bungsunya. Rasa cinta pada sang istri membutakan hatinya hingga tega mentelantarkan darah dagingnya bahkan mengacuhkan keberadaan sang putra yang mencoba menarik perhatiannya

Hati dingin itu bahkan tak luluh saat melihat sang putra hampir meregang nyawa didepan matanya entah terbuat dari apa hatinya

Lelaki berkepala tiga itu duduk dalam kegelapan dengan bersandar pada kursi kerjanya dengan mata tertutup, entah apa yang ia pikirkan dengan guratan jelas dikeningnya

Air mata mengalir dari sudut matanya
"Aku merindukanmu, Amira"

Nicholas meraih sebuah figura foto seorang wanita yang tertawa lebar sambil memegang perut puncitnya

"Maaf.. "

TBC



Dunia baru [βL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang